Jumat, 02 Desember 2016

Ibnu Sina : Bapak Dokter Sedunia

by Siswa on Desember 02, 2016

Disusun oleh : Adinda Fatimah

Ibnu Sina bernama lengkap Abu Ali al Husayn bin Abdullah bin Sina. Ia memiliki gelar Asy Syaikh ar rais yang berarti guru para Raja. Ibnu Sina lahir pada 980 Masehi di Afsyahnan di dekat Bukhara, Iran, yang kini wilayahnya dikenal dengan nama Uzbekistan. Sejak kecil, Ibnu Sina memang merupakan anak yang cerdas dan gemar belajar. Ia bahkan telah mampu menghafalkan seluruh isi Al-Qur'an ketika usianya 10 tahun. Ayah Ibnu Sina bernama Abdullah dan ibunya Satarah. Mereka merupakan seorang pegawai tinggi yang menjabat di masa pemerintahan Dinasti Saman.
Ibnu Sina banyak mempelajari ilmu secara otodidak dan berguru kepada banyak ahli di bidangnya masing-masing. Ibnu Sina mempelajari banyak ilmu yaitu bahasa dari Al Khawarizmi, ilmu fiqih dari Ismail al-Zahid, Ilmu kedokteran dari Abu Manshur al-Hasan bin Nuh dan belajar aritmatika dari Ali Natili seorang Sufi Ismaili berkebangsaan India. Pada usia 16 tahun Ibnu Sina memutuskan untuk menjadi dokter dan belajar tentang ilmu pengobatan. Awal dipercayanya Ibnu Sina sebagai seorang dokter adalah saat ia berhasil menyembuhkan Sultan dari Bukhara yang terkena penyakit membingungkan dan sulit diatasi oleh para tabib. Sebagai ungkapan terima kasih, Sultan Bukhara pun membuka perpustakaan the royal Samanid khusus untuk Ibnu Sina. Sebagai seorang dokter Ibnu Sina juga menulis banyak buku. Setidaknya, sudah ada 240 judul buku yang ditulis atas namanya. Salah satu buku yang sudah diselesaikannya antara lain Kitab al-shifa, Danish nama-i ala'i (Buku ilmu pengetahuan) dan Kitab Al-najat (Buku Keselamatan). Ibnu Sina wafat pada 1037 Masehi bulan Juni, Hamdan, Emirat Kakuyid.
Tokoh Ibnu Sina sangat layak untuk dijadikan idola dan teladan, karena Ibnu Sina mengajarkan banyak orang melalui kisah hidupnya bahwa menuntut ilmu itu tidak kenal umur. Ibnu Sina menuntut Ilmu mulai dari kecil sampai besar dan itu dilakukan tidak semua dengan guru melainkan belajar secara otodidak. Itu berarti Ibnu Sina adalah pribadi yang memiliki semangat belajar yang tinggi yang patut kita contoh dan tiru.