- Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicenna dalam dunia barat. Nama asli dalam bahasa arab adalah Ibnu Sina. Ibnu Sina memiliki nama panjang yaitu Abu Ali al-Husayn Ibn Abd Allah Ibnu Sina. Ibnu Sina dilahirkan pada tahun 270 hijriah di dekat Bukhara, Iran. Ibnu Sina berasal dari keluarga bermahzab ismailiyah. Ibnu Sina senang dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasan yang tinggi membuat salah satu guru tertarik kepada Ibnu Sina, lalu memberikan saran kepada ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.
- Ayah Ibnu Sina bernama Abdullah. Abdullah berasal dari Balkh. Abdullah merupakan seorang sarjana terhormat ismail. Abdullah menjabat sebagai gubernur suatu daerah disalah satu pemukiman Nuh Ibnu Mansur, kini dikenal dengan afganistan (persia). Ibnu Sina memiliki ibu bernama Satarah. Satarah berasal dari daerah Afshana. Orang tua Ibnu Sina merupakan pegawai tinggi yang menjabat di masa pemerintahan Dinasti Saman. Latar belakang orang tua yang terhormat, Ibnu Sina pun mendapat kesempatan untuk belajar tentang banyak hal. Abdullah meninggal pada saat Ibnu Sina berumur 22 tahun.
- Ibnu
Sina memulai pendidikan sejak berusia 5 tahun di kota kelahirannya. Ilmu
yang pertama kali Ibnu Sina pelajari yaitu membaca alquran. Setelah itu,
melanjutkan dengan mempelajari ilmu-ilmu agama islam seperti tafsir,
fiqih, Ushuludidin dan sebagainya. Berkat Ketekunan dan kecerdasan Ibnu
Sina, berhasil menghafal al-quran dan menguasai berbagai ilmu keislaman
berusia 10 tahun. Salah satu guru yang mendidik Ibnu Sina yaitu, Mahmud Almasah
yang terkenal sebagai ahli matematika, dan menganjur ajaran ismailiyah
dari india.
- Ibnu
Sina mempelajari ilmu kedokteran secara otodidak, walaupun seperti itu
Ibnu Sina berhasil menjadi seorang dokter yang termasyur di zamannya. Hal
ini didukung oleh kesungguhan Ibnu Sina dalam melakukan penelitian dan praktek
pengobatan. Pada usia 18 tahun Ibnu Sina memperoleh predikat sebagai
seorang fisikawan. Ibnu Sina mendalami masalah fikih dan menafsirkan
ayat-ayat alquran. Ibnu Sina menafsirkan ayat-ayat alquran untuk mendukung
pandangan filsafatnya. Ibnu Sina mendapat bimbingan mengenai ilmu logika
yang elementer untuk mempelajari buku isagoge
dan Porphyry, Euclid.
- Kebesaran
nama Ibnu Sina terlihat dari beberapa gelar yang diberikan orang kepada
Ibnu Sina. Dibidang filsafat Ibnu Sina mendapat gelar asy-Syaikh Ar-Rais
(Guru para raja). Dibidang filsafat Ibnu Sina memiliki pemikiran keagamaan
yang mendalam. Profesi di bidang kedokteran dimulai saat berumur 17 tahun.
Kepopuleran Ibnu Sina sebagai dokter bermula ketika Ibnu Sina berhasil
menyembuhkan Nuh Bin Mansur (967-997) salah seorang penguasa dinasti
Samaniah.
- Tabib
dan ahli pada masa itu tidak berhasil menyembuhkan penyakit sang raja.
Sebagai penghargaan sang raja meminta Ibnu Sina menetap di istana selama
sang raja dalam proses penyembuhan, tetapi Ibnu Sina menolak dengan halus.
Sebagai gantinya Ibnu Sina meminta izin
untuk mengunjungi sebuah perpustakaan kerajaan yang kuno dan antik.
Disana ilmu Ibnu Sina yang luas semakin bertambah. Ibnu Sina selain
terkenal sebagai orang yang ahli dalam ilmu agama dan kedokteran, Ibnu
Sina ahli dalam bidang matematika, logika, fisika, geometri, astronomi ,
netafisika, dan fisiologi.
- Karya
yang ditulis oleh Ibnu Sina diperkirakan sekitar 100 sampai 250 buah
judul. Karya-karya Ibnu Sina yang terkenal dalam filsafat yaitu As-Shifa,
An-Najat dan Al-Isyarat. Karya Ibnu Sina yang terkenal dalam bidang
kedokteran adalah Al-Qanun. Karya-karya Ibnu Sina memiliki kualitas yang
tinggi dan keterlibatan Ibnu Sina dalam praktik kedokteran, mengajar dan
politik, menunjukkan tingkat kemampuan yang luar biasa.
- Ibnu
Sina menulis karangan-karangan pendek yang dinamakan Maqallah. Beberapa
karya Ibnu Sina yait, Al-Qanun fi thib (aturan pengobatan), As-Syifa (terdiri
dari 18 jilid berisi berbagai macam ilmu pengetahuan), Al-Inshaf (buku
tentang keadilan sejati), An-Najah(buku tentang kebahagian jiwa), al-musiqa
(buku tentang musik). Ibnu Sina meninggalkan sejumlah esai dan syair. Beberapa
esai Ibnu Sina yang terkenal yaitu, Hayy Ibn Yaqzha, Risalah Ath-Thair,
Tisalah fi Sirr Al-Qadar, Risalah fi Al-Isyq, Tahshil As-Sa'adah. Dan beberapa
karya puisi Ibnu Sina adalah Al-urjuzah
fi At-Thib, Al-Qasidah Al-Ainiyyah.
- Suatu
ketika Ibnu Sina mengalami masalah saat belajar ilmu Metaphysics dari
Aristotrles. Empat puluh kali Ibnu Sina membacanya sampai hafal setiap
kata yang tertulis dibuku tersebut, namun Ibnu Sina tidakmengerti artinya,
sampai suatu hari setelah Ibnu Sina membaca Arghu Kitab Ma Warart thabieah
Aristhonya Al-Farabi (870-950) M, semua persoalan mendapat jawaban dan
penjelasan yang terang, bagaikan dia mendapat kunci bagi segala ilmu
Metaphysics.
- Ibnu
Sina berhasil mendalami ilmu-ilmu alam dan ketuhanan. Ibnu Sina merasa
tertarik untuk mempelajari ilmu kedokteran. Ia mempelajari ilmu kedokteran
pada Isa Bin Yahya. Secara teori Ibnu Sina belum matang, tetapi Ibnu Sina
banyak melakukan keberhasilan dalam mengobati orang-orang yang sakit.
- Setiap
kali menghadapi kesulitan, maka Ibnu Sina memohon kepada Allah SWT agar
diberikan petunjuk, maka didalam tidur Allah SWT memberikan pemecahan
terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Suatu ketika saat Amir Nuh
Bin Nasr sedang menderita sakit keras mendengar tentang kehebatan Ibnu
Sina, akhirnya Ibnu Sina diminta datang ke istana untuk mengobati Amir Nuh
Bin Nasr sampai kesehatannya pulih kembali.
- Sejak
itu, Ibnu Sina menjadi akrab dengan Amir Nuh Bin Nasr yang mempunyai
sebuah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku lengkap di daerah itu, sehingga
membuat Ibnu Sina mendapat akses untuk mengunjungi perpustakaan istana
yang terlengkap di Kutub Khana. Berkat perpustakaan tersebut, Ibnu Sina
menemukan banyak ilmu pengetahuan untuk bahan-bahan penemuannya. Pada
suatu hari perpusatakaan tersebut dibakar dan orang-orang menuduh bahwa Ibnu
Sina sengaja membakar perpustakaan tersebut dengan alasan agar orang lain
tidak bisa lagi mengambil manfaat dari perpustakaan itu.
- Pada
hari-hari terakhir Ibnu Sina mandi, bermunajat mendekatkan diri pada Allah
SWT, menyumbangkan hartanya untuk fakir-miskin, membela orang-orang yang
tertindas, menolong orang yang lemah, memerdekakan budak, dan tekun
membaca alquran, Ibnu Sina bisa menamatkan setiap 3 hari sekali.
- Ibnu Sina wafat di Hamadzan hari jumat dibulan
ramadhan 428 H dalam usia 58 tahun. Jenazah Ibnu Sina dimakamkan di kota
tersebut dan sampai sekarang masih ramai dikinjungi dari berbagai penjuru
dunia. Hari meninggalnya Ibnu Sina diperingati setiap tanggal 1 shahrivar di
Iran sebagai hari kedokteran.
- Ibnu
Sina sosok yang cerdas, berwibawa, mempunyai intelektual yang tinggi. Ibnu
Sina diberikan anugrah oleh Allah SWT memiliki tingkat hafalan yang kuat,
dan pemahaman yang tinggi. Ibnu Sina memiliki sifat pantang menyerah dan
keinginan yang kuat dalam meraih cita-citanya sehingga Ibnu Sina mampu
mendapat gelar bapak dokter dunia.
Daftar Pustaka:
diakses pada 28 November
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar