Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 01 Desember 2016

Ibnu Sina: Bapak Kedokteran Dunia

DISUSUN OLEH : NUR AINI


  1. Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicenna dalam dunia barat. Nama asli dalam bahasa arab adalah Ibnu Sina. Ibnu Sina memiliki nama panjang yaitu Abu Ali al-Husayn Ibn Abd Allah Ibnu Sina. Ibnu Sina dilahirkan pada tahun 270 hijriah di dekat Bukhara, Iran. Ibnu Sina berasal dari keluarga bermahzab ismailiyah. Ibnu Sina senang dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasan yang tinggi membuat salah satu guru tertarik kepada Ibnu Sina, lalu memberikan saran kepada ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.
  2. Ayah Ibnu Sina bernama Abdullah. Abdullah berasal dari Balkh. Abdullah merupakan seorang sarjana terhormat ismail. Abdullah menjabat sebagai gubernur suatu daerah disalah satu pemukiman Nuh Ibnu Mansur, kini dikenal dengan afganistan (persia). Ibnu Sina memiliki ibu bernama Satarah. Satarah berasal dari daerah Afshana. Orang tua Ibnu Sina merupakan pegawai tinggi yang menjabat di masa pemerintahan Dinasti Saman. Latar belakang orang tua yang terhormat, Ibnu Sina pun mendapat kesempatan untuk belajar tentang banyak hal. Abdullah meninggal pada saat Ibnu Sina berumur 22 tahun.
  3. Ibnu Sina memulai pendidikan sejak berusia 5 tahun di kota kelahirannya. Ilmu yang pertama kali Ibnu Sina pelajari yaitu membaca alquran. Setelah itu, melanjutkan dengan mempelajari ilmu-ilmu agama islam seperti tafsir, fiqih, Ushuludidin dan sebagainya. Berkat Ketekunan dan kecerdasan Ibnu Sina, berhasil menghafal al-quran dan menguasai berbagai ilmu keislaman berusia 10 tahun. Salah satu guru yang mendidik Ibnu Sina yaitu, Mahmud Almasah yang terkenal sebagai ahli matematika, dan menganjur ajaran ismailiyah dari india.
  4. Ibnu Sina mempelajari ilmu kedokteran secara otodidak, walaupun seperti itu Ibnu Sina berhasil menjadi seorang dokter yang termasyur di zamannya. Hal ini didukung oleh kesungguhan Ibnu Sina dalam melakukan penelitian dan praktek pengobatan. Pada usia 18 tahun Ibnu Sina memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan. Ibnu Sina mendalami masalah fikih dan menafsirkan ayat-ayat alquran. Ibnu Sina menafsirkan ayat-ayat alquran untuk mendukung pandangan filsafatnya. Ibnu Sina mendapat bimbingan mengenai ilmu logika yang elementer untuk mempelajari buku isagoge dan Porphyry, Euclid.
  5. Kebesaran nama Ibnu Sina terlihat dari beberapa gelar yang diberikan orang kepada Ibnu Sina. Dibidang filsafat Ibnu Sina mendapat gelar asy-Syaikh Ar-Rais (Guru para raja). Dibidang filsafat Ibnu Sina memiliki pemikiran keagamaan yang mendalam. Profesi di bidang kedokteran dimulai saat berumur 17 tahun. Kepopuleran Ibnu Sina sebagai dokter bermula ketika Ibnu Sina berhasil menyembuhkan Nuh Bin Mansur (967-997) salah seorang penguasa dinasti Samaniah.
  6. Tabib dan ahli pada masa itu tidak berhasil menyembuhkan penyakit sang raja. Sebagai penghargaan sang raja meminta Ibnu Sina menetap di istana selama sang raja dalam proses penyembuhan, tetapi Ibnu Sina menolak dengan halus. Sebagai gantinya Ibnu Sina meminta izin  untuk mengunjungi sebuah perpustakaan kerajaan yang kuno dan antik. Disana ilmu Ibnu Sina yang luas semakin bertambah. Ibnu Sina selain terkenal sebagai orang yang ahli dalam ilmu agama dan kedokteran, Ibnu Sina ahli dalam bidang matematika, logika, fisika, geometri, astronomi , netafisika, dan fisiologi.
  7. Karya yang ditulis oleh Ibnu Sina diperkirakan sekitar 100 sampai 250 buah judul. Karya-karya Ibnu Sina yang terkenal dalam filsafat yaitu As-Shifa, An-Najat dan Al-Isyarat. Karya Ibnu Sina yang terkenal dalam bidang kedokteran adalah Al-Qanun. Karya-karya Ibnu Sina memiliki kualitas yang tinggi dan keterlibatan Ibnu Sina dalam praktik kedokteran, mengajar dan politik, menunjukkan tingkat kemampuan yang luar biasa.
  8. Ibnu Sina menulis karangan-karangan pendek yang dinamakan Maqallah. Beberapa karya Ibnu Sina yait, Al-Qanun fi thib (aturan pengobatan), As-Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi berbagai macam ilmu pengetahuan), Al-Inshaf (buku tentang keadilan sejati), An-Najah(buku tentang kebahagian jiwa), al-musiqa (buku tentang musik). Ibnu Sina meninggalkan sejumlah esai dan syair. Beberapa esai Ibnu Sina yang terkenal yaitu, Hayy Ibn Yaqzha, Risalah Ath-Thair, Tisalah fi Sirr Al-Qadar, Risalah fi Al-Isyq, Tahshil As-Sa'adah. Dan beberapa  karya puisi Ibnu Sina adalah Al-urjuzah fi At-Thib, Al-Qasidah Al-Ainiyyah.
  9. Suatu ketika Ibnu Sina mengalami masalah saat belajar ilmu Metaphysics dari Aristotrles. Empat puluh kali Ibnu Sina membacanya sampai hafal setiap kata yang tertulis dibuku tersebut, namun Ibnu Sina tidakmengerti artinya, sampai suatu hari setelah Ibnu Sina membaca Arghu Kitab Ma Warart thabieah Aristhonya Al-Farabi (870-950) M, semua persoalan mendapat jawaban dan penjelasan yang terang, bagaikan dia mendapat kunci bagi segala ilmu Metaphysics.
  10. Ibnu Sina berhasil mendalami ilmu-ilmu alam dan ketuhanan. Ibnu Sina merasa tertarik untuk mempelajari ilmu kedokteran. Ia mempelajari ilmu kedokteran pada Isa Bin Yahya. Secara teori Ibnu Sina belum matang, tetapi Ibnu Sina banyak melakukan keberhasilan dalam mengobati orang-orang yang sakit.
  11. Setiap kali menghadapi kesulitan, maka Ibnu Sina memohon kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk, maka didalam tidur Allah SWT memberikan pemecahan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Suatu ketika saat Amir Nuh Bin Nasr sedang menderita sakit keras mendengar tentang kehebatan Ibnu Sina, akhirnya Ibnu Sina diminta datang ke istana untuk mengobati Amir Nuh Bin Nasr sampai kesehatannya pulih kembali.
  12. Sejak itu, Ibnu Sina menjadi akrab dengan Amir Nuh Bin Nasr yang mempunyai sebuah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku lengkap di daerah itu, sehingga membuat Ibnu Sina mendapat akses untuk mengunjungi perpustakaan istana yang terlengkap di Kutub Khana. Berkat perpustakaan tersebut, Ibnu Sina menemukan banyak ilmu pengetahuan untuk bahan-bahan penemuannya. Pada suatu hari perpusatakaan tersebut dibakar dan orang-orang menuduh bahwa Ibnu Sina sengaja membakar perpustakaan tersebut dengan alasan agar orang lain tidak bisa lagi mengambil manfaat dari perpustakaan itu.
  13. Pada hari-hari terakhir Ibnu Sina mandi, bermunajat mendekatkan diri pada Allah SWT, menyumbangkan hartanya untuk fakir-miskin, membela orang-orang yang tertindas, menolong orang yang lemah, memerdekakan budak, dan tekun membaca alquran, Ibnu Sina bisa menamatkan setiap 3 hari sekali.
  14.  Ibnu Sina wafat di Hamadzan hari jumat dibulan ramadhan 428 H dalam usia 58 tahun. Jenazah Ibnu Sina dimakamkan di kota tersebut dan sampai sekarang masih ramai dikinjungi dari berbagai penjuru dunia. Hari meninggalnya Ibnu Sina diperingati setiap tanggal 1 shahrivar di Iran sebagai hari kedokteran.
  15. Ibnu Sina sosok yang cerdas, berwibawa, mempunyai intelektual yang tinggi. Ibnu Sina diberikan anugrah oleh Allah SWT memiliki tingkat hafalan yang kuat, dan pemahaman yang tinggi. Ibnu Sina memiliki sifat pantang menyerah dan keinginan yang kuat dalam meraih cita-citanya sehingga Ibnu Sina mampu mendapat gelar bapak dokter dunia.
Daftar Pustaka:
diakses pada 28 November 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar