Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 01 Desember 2016

Bob Sadino Sang Pengusaha Yang Sederhana

Disusun Oleh: Ramli Rustiawandi



1.    Bambang Mustari Sadino yang sering dikenal sebagai Bob Sadino lahir pada 9 Maret 1933 di Tanjungkarang Lampung. Masa kecil Sadino cukup damai, Sadino hanyalah seorang anak seperti anak yang lain. Sadino kecil hidup dalam kecukupan, tidak seperti bocah Hindia Belanda kebanyakan kurang makan dan kurang kasih sayang. Sadino tidak pernah megalami kesulitan hidup seperti anak-anak seusianya waktu itu. Pendidikannya pun Sadino dapatkan dengan leluasan hingga SMA. Orang tuanya yang guru sehingga Sadino kecil mendapatkan pengetahuan yang memandai. Sejak kecil Sadino sudah bergaul dengan orang-orang china, berkat pergaulan masa kecilnya itu pula yang membuat Sadino menjadi pria hebat dalam menjalani hubungan dengan banyak pihak. Sebuah pengalaman hidup yang membutuhkan jaringan luas.

2.   Ayahnya yang berasal dari kota Solo yang memiliki ekonomi yang berkecukupan. Dan menikahi ibunya yang berasal dari sumatra. Dia anak dari kepala sekolah di SMP dan SMA Tanjungkarang. Sadino hidup dengan penuh kecukupan, namun saat Sadino berusia 19 tahun ayahnya meninggal dunia serta harta warisannya di wariskan kepada Sadino. Karena saudara lainnya sudah dianggap berkecukupan. Dengan warisan dari ayahnya Sadino Memanfaatkan setengahnya untuk pergi dan tinggal di Belanda kurang lebih sembilan tahun. Di kincir angin Sadino bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam Selain menemukan pekerjaan Sadino juga bertemu dengan orang Indonesia lainnya yakni Soelami Soejoed yang menjadi istrinya dan menikah pada tahun 1967. Bob Sadino dikarunia tiga orang anak putri yang bernama Mira Andiani, Shanti Dwi Ratih dan anak pertama Bob Sadino yaitu Mery Sadino

3.  Bob Sadino pernah menganyam pendidikan di SD Yogyagkarta pada tahun 1947, pendidikan SMP di Jakarta pada tahun 1950, dan Pendidikan SMA di Jakarta pada tahun 1953.

4.    Lulus dari SMA Bob Sadino mengawali karirnya bekerja di sebuah perusahaan di Indonesia, Sadino bekerja di PT.Unilever Indonesia namun Sadino memiliki keinginan untuk bekerja secara mandiri sehingga Sadino memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Memanfaatkan satu mobil yang dimiliki, ia memulainya dengan menyewakan mobil mercedesnya dan dirinya sendiri yang menjadi sopirnya. Usaha yang dijalani oleh dirinya dibilang tidak lancar dirinya mengalami kerugian akibat mobil yang disewakan mengalami kecelakaan. Namun dirinya tidak berhenti di situ saja, akhirnya Bob Sadino memutuskan untuk bekerja sebagai kuli bangunan yang upahnya dibayar sebesar Rp. 100 yang ia gunakan untuk menafkahi keluarganya. Dengan kondisi seperti ini Bob sadino sedih warisan yang diberikan kepada dirinya yang tadinya berkecukupan sekarang berbanding terbalik. Namun dengan keadaan seperti ini tidak membuatnya menyerah dan menerima semuanya begitu saja. Hingga sampai suatu hari ada seorang sahabat Bob Sadino yang memberikannya saran untuk beternak dan berbisnis telur ayam negeri Karena pada waktu itu telur ayam negeri masih jarang ada di pasaran. Melihat peluang tersebut kemudian ia menangkapnya itulah yang dilakukannya, akhirnya ia menggeluti bisnis ini bersama istrinya. Bob Sadino bersama istrinya memulai bisnis dengan menjualkan telru ayam negeri yang ia tawarkan dari pintu ke pintu kepada orang asing yang tinggal di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnisnya semakin berkembang kemudian melanjutkan usahanya berjualan daging ayam. Dimulai dari pemikiran inilah yang membuat dirinya menjadi seorang pengusaha hebat dengan perjuangan yang tidak pantang menyerah sehingga menuntunnya menjadi seorang pengusaha yang berhasil di Indonesia.

5.   Pretasi selama Bob Sadino menjalani karirnya yang berawal hanya menjual telur ayam negeri dan daging ayam hingga sampapi ia menjadi seorang pengusaha hebat. Bob Sadino telah mendirikan sebuah perusahaan yang bernama Kem Chicks supermarket yang di dirikannya pada tahun 1970 yang  menyediakan beragam produk pangan impor untuk masyarakat Jakarta. Maka pada tahun 1975 ia mendirikan sebuah perusahaan yang bernama Kem Food pelopor industry daging olahan di Indonesia, serta Dirut PT.Boga Catur Rata. Itulah prestasi selama ini Bob Sadino jalani sepanjang karirnya.

6.   Semenjak meninggalnya Soelami Soejoed istrinya, kesehatan Bob Sadino terus menurun. Sempat dirawat intensif selama dua minggu di rumah sakit Pondok Indah, namun pada 19 Januari 2015 ia meninggal dunia akibat dari penyakit yang di derita oleh dirinya. Kepergian dirinya membawa duka terdalam untuk anaknya.

7.    Tidak hanya sebagai pengusaha yang hebat namun juga dirinya sebagai inspirasi banyak orang. Bob Sadino tidak jarang tampil di layar televisi untuk memberikan motivasi kepada pengusaha di Indonesia. Berbagai pengalaman suka-dukanya yang ia alami selama menjadi pengusaha, adalah bukti nyata bahwa dari usaha dan kerja keras yang ia geluti berbuah manis menjadikan dirinya sebagai pengusaha hebat di Indonesia.

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar