Disusun Oleh: Ramli Rustiawandi
1.
Bambang Mustari Sadino yang sering dikenal sebagai Bob
Sadino lahir pada 9 Maret 1933 di Tanjungkarang Lampung. Masa kecil Sadino
cukup damai, Sadino hanyalah seorang anak seperti anak yang lain. Sadino kecil hidup
dalam kecukupan, tidak seperti bocah Hindia Belanda kebanyakan kurang makan dan
kurang kasih sayang. Sadino tidak pernah megalami kesulitan hidup seperti
anak-anak seusianya waktu itu. Pendidikannya pun Sadino dapatkan dengan
leluasan hingga SMA. Orang tuanya yang guru sehingga Sadino kecil mendapatkan
pengetahuan yang memandai. Sejak kecil Sadino sudah bergaul dengan orang-orang
china, berkat pergaulan masa kecilnya itu pula yang membuat Sadino menjadi pria
hebat dalam menjalani hubungan dengan banyak pihak. Sebuah pengalaman hidup
yang membutuhkan jaringan luas.
2. Ayahnya yang berasal dari kota Solo yang memiliki ekonomi
yang berkecukupan. Dan menikahi ibunya yang berasal dari sumatra. Dia anak dari
kepala sekolah di SMP dan SMA Tanjungkarang. Sadino hidup dengan penuh
kecukupan, namun saat Sadino berusia 19 tahun ayahnya meninggal dunia serta
harta warisannya di wariskan kepada Sadino. Karena saudara lainnya sudah
dianggap berkecukupan. Dengan warisan dari ayahnya Sadino Memanfaatkan setengahnya untuk
pergi dan tinggal di Belanda kurang lebih sembilan tahun. Di kincir angin
Sadino bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam Selain menemukan pekerjaan
Sadino juga bertemu dengan orang Indonesia lainnya yakni Soelami Soejoed yang
menjadi istrinya dan menikah pada tahun 1967. Bob Sadino dikarunia tiga orang
anak putri yang bernama Mira Andiani, Shanti Dwi Ratih dan anak pertama Bob
Sadino yaitu Mery Sadino
3. Bob Sadino pernah menganyam pendidikan di SD
Yogyagkarta pada tahun 1947, pendidikan SMP di Jakarta pada tahun 1950, dan
Pendidikan SMA di Jakarta pada tahun 1953.
4.
Lulus dari SMA Bob Sadino mengawali karirnya bekerja
di sebuah perusahaan di Indonesia, Sadino bekerja di PT.Unilever Indonesia
namun Sadino memiliki keinginan untuk bekerja secara mandiri sehingga Sadino
memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Memanfaatkan satu mobil yang
dimiliki, ia memulainya dengan menyewakan mobil mercedesnya dan dirinya sendiri
yang menjadi sopirnya. Usaha yang dijalani oleh dirinya dibilang tidak lancar
dirinya mengalami kerugian akibat mobil yang disewakan mengalami kecelakaan.
Namun dirinya tidak berhenti di situ saja, akhirnya Bob Sadino memutuskan untuk
bekerja sebagai kuli bangunan yang upahnya dibayar sebesar Rp. 100 yang ia
gunakan untuk menafkahi keluarganya. Dengan kondisi seperti ini Bob sadino
sedih warisan yang diberikan kepada dirinya yang tadinya berkecukupan sekarang
berbanding terbalik. Namun dengan keadaan seperti ini tidak membuatnya menyerah
dan menerima semuanya begitu saja. Hingga sampai suatu hari ada seorang sahabat
Bob Sadino yang memberikannya saran untuk beternak dan berbisnis telur ayam
negeri Karena pada waktu itu telur ayam negeri masih jarang ada di pasaran.
Melihat peluang tersebut kemudian ia menangkapnya itulah yang dilakukannya, akhirnya
ia menggeluti bisnis ini bersama istrinya. Bob Sadino bersama istrinya memulai
bisnis dengan menjualkan telru ayam negeri yang ia tawarkan dari pintu ke pintu
kepada orang asing yang tinggal di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Seiring
berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnisnya semakin
berkembang kemudian melanjutkan usahanya berjualan daging ayam. Dimulai dari
pemikiran inilah yang membuat dirinya menjadi seorang pengusaha hebat dengan
perjuangan yang tidak pantang menyerah sehingga menuntunnya menjadi seorang
pengusaha yang berhasil di Indonesia.
5. Pretasi selama Bob Sadino menjalani karirnya yang
berawal hanya menjual telur ayam negeri dan daging ayam hingga sampapi ia
menjadi seorang pengusaha hebat. Bob Sadino telah mendirikan sebuah perusahaan
yang bernama Kem Chicks supermarket yang di dirikannya pada tahun 1970
yang menyediakan beragam produk pangan
impor untuk masyarakat Jakarta. Maka pada tahun 1975 ia mendirikan sebuah
perusahaan yang bernama Kem Food pelopor industry daging olahan di Indonesia,
serta Dirut PT.Boga Catur Rata. Itulah prestasi selama ini Bob Sadino jalani
sepanjang karirnya.
6. Semenjak meninggalnya Soelami Soejoed istrinya,
kesehatan Bob Sadino terus menurun. Sempat dirawat intensif selama dua minggu
di rumah sakit Pondok Indah, namun pada 19 Januari 2015 ia meninggal dunia
akibat dari penyakit yang di derita oleh dirinya. Kepergian dirinya membawa
duka terdalam untuk anaknya.
7. Tidak hanya sebagai pengusaha yang hebat namun juga
dirinya sebagai inspirasi banyak orang. Bob Sadino tidak jarang tampil di layar
televisi untuk memberikan motivasi kepada pengusaha di Indonesia. Berbagai
pengalaman suka-dukanya yang ia alami selama menjadi pengusaha, adalah bukti
nyata bahwa dari usaha dan kerja keras yang ia geluti berbuah manis menjadikan
dirinya sebagai pengusaha hebat di Indonesia.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar