Disusun oleh : Flaezra Lingga
1. Basuki Tjahaja Purnama yang biasa dipanggil “Ahok” lahir di Gantun, Belitung Timur 29 Juni 1966. Masa kecil Basuki lebih banyak di habiskan di Desa Gantung, Kabupaten Belitung Timur hingga selesai menamatkan pendidikan sekolah menengah pertama, ia melanjutkan sekolahnya di Jakarta.
2. Basuki adalah putra pertama dari alm.Indra Tjahaja Purnama (Tjoeng Kim Nam) dan Buniarti Ningsing (Boen Nen Tjauw). Basuki memiliki tiga orang adik, yaitu Basuri Tjahaja Purnama, Fifi Lefty, dan Harry Basuki. Keluarganya adalah keturunan Tionghoa – Indonesia dari suku Hakka (kejia). Ahok menikah dengan Veronica dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Nicholas Sean Purnama, Nathania, dan Daud Albeener.
3. Setelah menamatkan pendidikan sekolah menengah atas Ahok melanjukan studinya di jurusan Teknik Geologi, Fakulas Teknik Universitas Trisakti dan mendaat gelar insinyur oada tahun 1990. Menyelesaikan pendidikan Magister dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.
4. Pada tahun 1992 Basuki mengawali kiprah bisnis sebagai Direktur PT. Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1955. Ia membangun pabrik di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang Belitung Timur. Pabrik pengolahan pasir Kuarsa ersebut adalah yang pertama dibangun di Pula Belitung dan memanfaatkan teknologi Amerika dan Jerman. Bermodal keyakinan bahwa orang miskin jangan lawan orang kaya dan orang kaya jangan lawan pejabat (paham kong hu cu) keinginan ingin membantu rakyat kecil di kampungnya danug kefrustasian yang mendalam terhdap kesemena-menaan pejabat yang ia alami sendiri, Ahok memutuskan untukmasuk ke politik tahun 2003. Ia terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009. Selama di DPRD ia berhasil menunjukkan integritasnya. Pada tahun 2005 Ahok maju sebagai calon Bupati Belitung Timur ia mempertahankan cara kampanyenya, yaitu denga mengajar dan melayani langsung rakyat dengan memberikan nomor teleponnya. Secara mengejutkan ia berhasil mengantongi suara 37,13% dan menjadi Bupati Belitung Timur periode 2005-2010. Kesuksean ini terdengar ke seluruh Bangka Belitung dan mulailah muncul suara-suara untuk mendorong Ahok maju sebagai Gubernur di tahun 2007, tetapi ia tidak terpilih menjadi Gubernur Babel karena banyakya manipulasi dalam proses pemungutan dan penghitungan suara. Kemudian pada pemilu legislative tahun 2009 ia maju sebagai caleg dari Golkar, ia berhasil mendapatkan suara terbanyak dan memperoleh kursi DPR berkat perubahan system pembagian kursi. Selama di DPR, ia duduk di komisi II. Ia dikenal oleh kawan dan lawan sebagai figure apa adanya, vocal, dan mudah di akses oleh masyarakat. Kiprahnya di DPR ia menciptakan standar baru bagi anggota-anggota DPR lainnya dalam anti korupsi, transparansi dan profesionalisme. Ahok berkeyakinan bahwa di Indonesia bergantung pada apakah individu-individu idealis berani masuk ke politik dan ketika di dalam berani mempertahankan integritasnya. Pada tahun 2012 ia mencalonkan diri sebagai wakil mereka memenangkan pemilu dengan presentasi 53,82% suara. Pasangan ini dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan partai Gerindra. Pada 10 November 2014 Basuki memutuskan keluar dari prtai Gerindra karena perbedaan pendapat pada RUU Pilkada. Partai Gerindra mendukung RUU Pilkada sedangkan Basuki dan beberapa kepala daerah lain memilih untuk menolak RUU Pilkada karena terkesan “membunuh” demokrasi di Indonesia. Pada tanggal 1 Juni 2014, karena Gubernur DKI Jakarta mengambil cuti panjang untuk menjadi calon presiden dalam pemilu 2014. Basuki Tjahaja Purnama resmi menjadi pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta. Setelah terpilih pada pilpres 2014, tanggal 16 Oktober 2014 Joko Widodo resmi mengundurkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta. Secara otomatis Basuki menjadi pelaksana tugas Gubernur DKI. Basuki melanjutkan jabatannya tanpa dukungan partai (independen) hinggapun dirinya dilantik sebagai Gubernur DKI pada 19 November 2014-sekarang. Ahok merupakan warga negara Indonesia dari etnis Tionghoa dan pemeluk agama Kristen Protestan pertama yang menjadi Gubernur DKI Jakarta.
5. Di tahun 2007 ia dinobatkan sebagai tokoh anti korupsi dari penyelenggara negara oleh Gerakan Tiga Pilar Pemitraan yang terdiri dari KADIN. Dinobatkan sebagai salah satu dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia. Basuki kembali mendapat penghargaan anti korupsi dari Bung Hatta “Anti Corruption Award”. Ia mendapat penghargaan ini karena usahanya membuka laporan mata anggaran DKI Jakarta untuk dikaji ulang. ASI 2013 memberikan gelar Tokoh Kontroversial.
6. Melihat kiprahnya, kita bisa mengatakan bahwa berpolitik ala Ahok adalah berpolitik atas dasar nilai pelayanan, ketulusan, kejujuran dan pengorbanan; bukan politik instan yang sarat pencitraan. Sosok Ahok adalah sosok yang patut dicontoh dan dapat di banggakan.
referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Basuki_Tjahaja_Purnama
http://bio.or.id/biografi-ahok-tjahaja-purnama/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar