Kamis, 01 Desember 2016

Jeffry Albuchori – Si nakal Menjadi Ustad Fenomenal

by Siswa on Desember 01, 2016

Disusun oleh: Dinda ludfia Sa'di

Jeffry Al Buchori Modal lahir pada 12 April 1973 di Jakarta. Ia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, tiga saudara laki-laki dan satu saudari perempuan. Dari kecil Uje, panggilan sapaanya sudah fasih dalam membaca alquran. Hal ini tidak lepas dari didikan orangtuanya yang baik.
Apih (panggilan untuk ayahnya) M. Ismail Modal dan ummi (panggilan untuk ibunya) Tatu Mulyana, mereka medidik semua anaknya sangat keras dan ketat, terutama dalam hal agama. Uje mendapatkan pasangan yang setia, memberikan dukungan kepadanya adalah Pipik Dian Irawati seorang model sampul sebuah majalah remaja tahun 1995, asal Semarang yang menjadi sandaran manis Uje. Beliau sangat mencintai istri, beserta 4 orang anaknya yaiti Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, Ayla Azuhro, dan M. Ataya Bilal Risqullah.

Mengikuti jejak kakaknya, Uje melanjutkan pendidikannya di pesantren modern di Daar El Qolam Gintung, Balaraja, Tanggerang. Pada mada SMA lah, masa suram di kehidupan Uje dimulai, namun pergaulan Uje yang salah membuat dia dipindahkan ke Madrasah Aliyah. Setelah lulus SMA, Uje pun masuk kuliah di akedemi broadcasting. Pada masa ini pergaulan Uje semakin suram.
Pada tahun 1990 Uje memulai karir menjadi artis. Uje sempat bermain sinetron sepertib"Pendekar Halilintar" dan "Sayap Patah". Setelah itu, karir akting Uje semakin menanjak, tawaran main sinetron sering datang kepadanya. Beliau juga pernah menjadi dancer, dufan tahun 1990. Ia juga pernah jadi foto model, bahkan ikut fashion show diskotek.
Uje melakukan ceramah pertamanya di tahun 2000 di Fathul Hayat, kakak kedua Uje, meminta Uje untuk mengganti memberi khotbah Jumat di Mangga Dua. Seiring waktu, ceramah Uje semakin bisa diterim banyak orang. Walaupun tidak sedikit juga orang yang tidak mau mendengarkan ceramahnya karena masa lalunya. Namun berkat kesabaran Uje masalah tersebut perlahan bisa teratasi. Perjalanan Uje menjadi seorang pendakwah didasari oleh amanah dari kakak tertua Uje yaitu almarhum ustad haji Abdullah Riyad.
Dari kecil Uje sudah fasih dalam membaca alquran. Kepandaianya itu membawa Uje meraih prestasi saat masih duduk dibangku SD dengan menjuarai Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) hingga tingkat provinsi.

Teks dakwah Uje pertama kali dibuaykan oleh istri tercinta. Begitu panjang, perjalanan jatuh bangun Uje dalam meniti karirnya. Beliau juga pernah membuat drama tanpa naskah berjudul Kembali Kejalan Allah uabg diperlombakan dipesantren dan mendapatkan gelar dram tanpa naskah terbaik di pesantrennya. Bahkan ia juga juara lomba azan dan lomba qasidah.

Uje bermain dalam beberapa sinetron bahkan ia sempat dinobatkan sebagai Pemeran Pria Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yabg diadakan TVRI tahun 1991. Ia beberapa kali berhasil membawa piala sebagai the best dancer.
Pada masa SMA, masa suram di kehidupan Uje dimulai. Uje sempat dimasukkan ke pesantren. namun pergaulan Uje yang yang salah membuat Uje dipindahkan ke madrasah. Setelah lulus SMA, masuk kuliah di Akademi broadcasting. Pada masa ini pergaulan Uje semakin suram. Ia mempunyai kepribadian ganda. Di satu sisi nakal, di sisi lain keinginan untuk melantunkan ayat-ayat Suci begitu kuat. Setelah itu Iya berkarir di dunia sinetron, karir Uje semakin menanjak, tawaran main sinetron sering datang kepadanya. Namun seiring itu, ia semakin tenggelam di dunia kelam hingga Iya terjebak dalam narkoba.
Kehidupannya dengan narkoba membuat karirnya hancur. Namanya dimasukkan ke daftar hitam dunia sinetron, tawaran sinetron yang sebelumnya melimpah tiba-tiba lenyap tidak berbekas. Pada tahun 1992, ayah Uje meninggal karena sakit. Ia menyesal Bukan main karena selama ini selalu mengabaikan nasihat ayahnya. Setelah itu, hidup uje terus berjalan. Bukan ke arah yang baik, namun ia kembali ke masa seperti dulu. Kenakalan Semakin menjadi dan kesombongannya juga lebih besar dari sebelumnya.
Doa tulus dari ibu Uje akhirnya membawa perubahan dalam diri Uje kesadaran Uje untuk bertaubat muncul lewat suatu proses yang begitu mencekam. Setelah itu, Ibu Uje mengajaknya umrah. Saat umroh Iya tidak henti-hentinya meneteskan air mata, memohon ampun karena terlalu banyak dosa yang telah ia lakukan. Setelah pulang dari umroh, proses Uje kembali ke jalan yang keras dimulai. Namun proses tersebut di jalannya bukan tanpa rintangan Uje terpaksa berurusan dengan polisi. Tertangkap membawa temannya membawa narkoba. Setelah berkali-kali jatuh bangun, akhirnya Uje kembali dekat pada agama. Kasih sayang seorang istri ikut menjadi pembangkit semangat nya. Perjuangannya menjadi ustadz cukup berat sampai akhirnya ia sukses menjadi penceramah. Kebahagiaan Uje dan istri bertambah ketika tahun 2000, lahir anak pertama mereka Adiba Khanza Az Zahra dua tahun kemudian anak kedua Muhammad Abizar Algifari juga hadir di tengah mereka. Anak dan istri Uje adalah inspirasi dan kekuatan dakwah Uje.
Ustad Jefri Al Buchori atau Uje telah meninggal dunia, Jumat tanggal 26 April 2013 dini hari akibat kecelakaan motor. Kabar duka ini membuat sok tidak hanya keluarga almarhum, tapi juga masyarakat yang sering mendengarkan dakwah Uje.
Uje adalah seorang pendakwah yang mempunyai gaya dakwah santai yang sangat di cintai oleh semua kalangan. Uje mampu masuk ke dunia anak muda dan tua. Uje dikenal sangat peduli dengan sesama dan sangat mencintai istri beserta 4 orang anaknya. Beliau sangat dicintai banyak orang. Jatuh bangun perjalanan hidupnya menjadikan dirinya sebagai sesorang yang lebih baik dari sebelumnya. Sudah sepantasnya Uje menjadi panutan bagi kita semua. Semoga beliau mendapatkan tempat yang nyaman di surga Allah SWT.