Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 01 Desember 2016

Merry Riana : Motivator Wanita Tersukses

Disusun oleh : Nabila Azkia

1. Merry Riana, lahir di Jakarta pada tanggal 29 Mei 1980. Ia merupakan anak sulung dari 3 bersaudara. adiknya bernama Aris dan Erick. Sebagai anak tertua  dalam keluarga, ia harus menjadi panutan dalam keluarganya agar adik-adiknya dapat mencontohnya.

2. Ayah Merry Riana bernama Ir. Suanto Sosrosaputro dan Ibu Merry Riana bernama Lynda Sanian. Merry Riana lahir dan tumbuh di Jakarta dalam sebuah keluarga sederhana keturunan Tionghoa. Orangtua Merry adalah seorang pebisnis dan Ibu rumah tangga. Alva Christopher Tjenderasa adalah suami Merry Riana. Merry Riana dikaruniai 2 orang anak yaitu Alvernia Mary Liu dan Alvian Mark Liu.

3. Merry Riana memulai pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) Don Bosco Pulomas, tamat dari sana ia kemudian masuk di SMP Santa Ursula dan juga SMA ia lanjutkan di sekolah yang sama yaitu SMA Santa Ursula yang merupakan sekolah katolik khusus perempuan yang berada di Jakarta Pusat. Merry Riana kuliah di Nanyang Technological University (NTU) Singapura. Merry mulai belajar di bangku kuliah di Jurusan Electrical and Electronics Engineering (EEE) di Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998. Merry mengaku jurusan ini menjadi jurusan paling masuk akal baginya saat itu. Merry bercita-cita menjadi seorang insinyur. Cita-citanya tersebut mungkin karena ingin membantu sang ayah dalam menjalankan bisnis.

4. Setelah lulus dari SMA, Merry ingin melanjutkan kuliahnya di Universitas Trisakti. Namun, cita-cita untuk kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti buyar karena kerusuhan besar di tahun 1998. Hal inilah yang kemudian akan merubah takdirnya. Karena kondisi yang tidak aman akibat kerusuhan tersebut, Merry Riana kemudian memilih kuliah di Singapura untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ayah Merry Riana yaitu Suanto Sosrosaputro memutuskan untuk mengirim anaknya belajar di luar negeri. Dan Singapura kala itu merupakan sebuah pilihan yang paling masuk akal karena jaraknya yang relatif dekat, lingkungan yang aman dan sistem pendidikannya yang bagus. Tanpa persiapan yang memadai untuk kuliah di luar negeri, Merry sempat gagal dalam tes Bahasa Inggris di Nanyang Technological University. Tanpa persiapan bekal dana yang memadai pula, Merry meminjam dana dari pemerintah Singapura. Ia meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000 dan harus dilunasi setelah ia lulus kuliah dan bekerja.

5. Dana tersebut sangatlah minim, karena setelah dihitung-hitung ia hanya mengantungi $10 selama seminggu. Untuk berhemat, Merry menyiasatinya dengan hanya makan mie instan di pagi hari, makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai, ikut seminar dan perkumpulan di malam hari demi makan gratis, bahkan untuk minum pun ia mengambil dari air keran/tap water kampusnya.Hal itu  berangsur hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah. Kehidupan yang sangat memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk mencari penghasilan diluar. Dari mulai membagikan pamflet/brosur di jalan, menjadi penjaga toko bunga, dan menjadi pelayan Banquet di hotel. Ketika menyadari hidupnya tak berubah meski sudah memasuki tahun kedua kuliah, Merry mulai membangun mimpi. Karena tak punya latar belakang pendidikan dan pengalaman bisnis, Merry mengumpulkan informasi dengan mengikuti berbagai seminar dan melibatkan diri dalam organisasi kemahasiswaan yang berhubungan dengan dunia bisnis. Merry pun pernah merasakan pahitnya jatuh bangun dalam dunia berbisnis. Tanpa pengalaman  dan pengetahuan bisnis yang memadai, Merry terjun ke dalam dunia bisnis. Itu ia lakukan karena ia mengetahui bahwa ia memiliki pekerjaan biasa tidak cukup untuk memenuhi impiannya untuk sukses di usia 30 tahun. Ia mencoba berbagai peluang bisnis.

6. Diapun mencoba peruntungan dengan bisnis pembuatan skripsi, bisnis MLM, mencoba bermain saham, yang semuanya berakhir dengan kegagalan. Merry juga mencoba praktek dengan terjun ke multi level marketing meski akhirnya rugi 200 dolar. Merry bahkan pernah kehilangan 10.000 dolar ketika mmutar uangnya di bisnis saham. Mentalnya sempat jatuh meski dalam kondisi tersebut masih bisa menyelesaikan kuliah. Sayang, Merry kehilangan semua investasinya dan terpuruk. Meski begitu, Merry kembali bangkit dan berusaha keras untuk menjadi entrepreneur. Merry mulai berusaha dari awal dengan belajar secara sungguh-sungguh tentang seluk beluk pasar. Setelah merasa siap, ia pun memutuskan untuk menekuni industri perencanaan keuangan. Merry berpikir itulah hal yang akan membuatnya mampu mewujudkan impiannya dalam waktu yang relatif singkat. Tamat kuliah, barulah Merry mempersiapkan diri dengan matang. Bersama Alva Tjenderasa yang merupakan temannya ketika kuliah dulu dan kini menjadi suaminya. Berdua mereka mulai menjalankan usaha bersama, belajar dari pengalaman para pengusaha sukses.

7. Merry Riana kemudian memulai dari sektor penjualan di bidang jasa keuangan. Saat Merry memulai karier sebagai seorang penasihat keuangan, ia harus bergulat dengan sejumlah tantangan dan hambatan.Orang tuanya, dosen serta teman-temannya kurang setuju dengan keputusan Merry tersebut. Merry saat itu belum memiliki kemampuan berbahasa Mandarin padahal lebih dari separuh penduduk Singapura ialah etnis China.Sebagai seorang pendatang asing di sana, pengalaman dan relasi Merry sangat terbatas. Namun, satu alasan yang membuat Merry pantang menyerah ialah usianya yang masih muda sehingga ia merasa lebih bebas dan lebih berani mengambil resiko. Tanpa merasa terlalu terbebani dengan kemungkinan gagal atau keharusan untuk berhasil, Merry lebih memilih untuk memfokuskan diri pada pengalaman dan pelajaran yang ia bisa dapatkan selama fase-fase awal kariernya. Tapi Merry sudah membulatkan tekad. Ia bekerja 14 JAM DALAM SEHARI, berdiri didekat stasiun MRT dan halte bus untuk menawarkan asuransi, bahkan ia bekerja sampai tengah malam dan baru pulang jam 2 dini hari, belum lagi pendapatan yang tidak pasti membuatnya terpaksa kembali berhemat untuk mengatur kebutuhan sehari-hari.

8. Merry sukses sebagai konsultan keuangan. Akhirnya ia sukses sebagai Financial Consultant yang menjual produk-produk keuangan dan perbankan seperti asuransi, kartu kredit, deposito, tabungan, dll. Dalam enam bulan pertama kariernya di Prudentia, Merry berhasil melunasi hutangnya sebesar 40 ribu dolar Singapura.

9. Merry lalu memulai bisnisnya sendiri setelah diangkat menjadi manajer dengan menyewa kantor dan memiliki karyawan sendiri kemudian ia mendirikan MRO (Merry Riana Organization) sebuah perusahaan jasa keuangan selain itu ia juga mendirikan MRO Consultancy yang bergerak di bidang pelatihan, motivasi serta percetakkan buku yang berbasis di Singapura. Merry menyatakan bahwa motivasinya tidak hanya berasal dari keinginan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik pada kedua orang tuanya tetapi juga dari ambisinya untuk membantu generasi muda lainnya untuk melakukan hal serupa. Ia berharap para pemuda mampu memberikan kehidupan yang lebih baik, tak hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga orang tua mereka dan anggota keluarga mereka yang lain. Buku “Mimpi Sejuta Dolar” sendiri sudah menjadi Natioal Best Seller hanya dalam waktu satu bulan setelah peluncurannya. Buku ini menarik perhatian publik Singapura dan Asia Tenggara karena menuliskan tentang prestasi Merry Riana menghasilkan S$ 1.000.000 pada usia 26 tahun yang awalnya Merry Riana adalah mahasiswi Nanyang Technological University yang berhutang sebanyak S$ 40.000.

10. Profil kesuksesan Merry Riana mulai dikenal setelah muncul di artikel The Strait Times pada tanggal 26 Januari 2007 yang berjudul “She’s made her first million at just age 26” (“Ia mencapai satu juta dolar pertamanya di usia 26 tahun”).
Merry Riana aktif sebagai pembicara di berbagai seminar, perusahaan, sekolah, dan media masa di Singapura dan beberapa negara di Asia Tenggara. Ia dikenal giat dalam memanfaatkan jejaring sosial Twitter melalui akun twitternya di @MerryRiana.
Merry Riana dianugrahi Penghargaan Penasihat Baru Teratas yang diidam-idamkan banyak orang yang menekuni profesi penasihat keuangan pada tahun 2003. Tahun 2005, Merry Riana menerima penghargaan sebagai penghargaan Top Agency of the Year dan penghargaan Top Rookie Agency.

11. Merry Riana mempunyai sifat pantang menyerah, itulah yang dapat dijadikan sebagai teladan agar kita tidak mudah putus asa dalam menjalani hidup dan menghadapi suatu masalah. Merry Riana juga cocok dijadikan sebagai panutan karena motivasi yang ia berikan dapat menginspirasi kehidupan kita.

Daftar pustaka
Diakses pada 25 November 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar