Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 01 Desember 2016

Yusuf Mansur – Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran

Disusun Oleh: Nur Fadilla




1.   Yusuf Mansur lahir pada 19 Desember 1976. Beliau lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan dari pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah. Yusuf Mansur diketahui sewaktu kecil merupakan anak yang cerdas, orang tuanya ingin agar Yusuf Mansur bisa menjadi anak yang bertakwa dan paham akan agama yang membuat mereka kemudian menyekolahkannya di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima yang berada di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Disini sejak kelas empat, Yusuf Mansur kecil sering naik ke mimbar untuk berpidato pada acara sekolah yang diadakan setiap menjelang Ramadhan.

2.    Tamat dari Madrasah Ibtidaiyah, Yusuf Mansur kemudian masuk di Madrasah Tsanawiyah Chairiyah Mansuriyah. Sekolah ini dikelola oleh keluarga Yusuf Mansur. Disekolah ini, beliau merupakan murid termuda dan juga berhasil tamat di usia 14 tahun di tahun 1989 dan juga sukses menjadi siswa terbaik di sekolah tersebut. Ustad Yusuf lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah pada tahun 1988/1989. Dari Madrasah Tsanawiyah, Ustad Yusuf kemudian masuk di Madrasah Aliyah negeri 1 Grogol. Lulus sekola, ia kemudian melanjutkan pendidikannya dengan masuk di perguruan tinggi di IAIN Syarif Hidayatullah dengan mengambil konsentrasi Syariah di fakultas Hukum pada tahun 1992.

3.  Namun karena pergaulan diluar, lambat laun kuliah Yusuf Mansur mulai berantakan disebabkan ia lebih suka ikut balapan motor mengikuti teman-temannya. Ia sering mengikuti balapan motor di wilayah Jakarta Barat sehingga ia kemudian malas untuk ke kampus. Karena kebiasaannya tersebut akhirnya ia kemudian berhenti kuliah. Tahun 1996.

4. Pada tahun 1996, beliau terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya ini tak mendatangkan untung. Bahkan malah menyebabkan dirinya terlilit utang yang jumlahnya miliaran. Gara-gara terlilit utang juga Ustad Yusuf harus merasakan dinginnya penjara selama 2 bulan.

5.  Selepas bebas, beliau kembali mencoba berbisnis, tapi gagal lagi dan terlilit utang kembali. Cara hidup yang keliru membawa Ustad Yusuf Mansur kembali masuk penjara pada 1998. Di penjara yang kedua, Yusuf mendekam di bui selama 14 hari. Hari-hari Yusuf Mansur terasa berat di dalam penjara. Satu hari di dalam penjara, Ustad Yusuf merasakan rasa lapar yang amat sangat.

6.      Ustad Yusuf bahagia sekali kala kerabatnya menjemput dirinya dipenjara. Tapi baru keluar dari penjara, beliau kembali berutang. Pasalnya mobil yang digunakan untuk menjempt Ustad Yusuf belum dibayar alias hutang. Lepas penjara Ustad Yusuf mencoba meminta uang pada orangtuanya sebesar 20 juta untuk modal usaha. Tapi kala itu orangtuanya tidak ada, yang ada hanya kerabatnya. Oleh kerabatnya, Ustad Yusuf diberi uang sebesar 20 ribu: 3 ribu untuk o­ngkos, 3 ribu untuk makan, dan sisanya dibuat modal untuk jual es plastik.

7.    Ustad Yusuf pernah jualan es di terminal Kali Deres. Hari pertama jualan, esnya hanya terjual 5 buah. Ustad Yusuf bingung dengan masa depannya. Ustad Yusuf terinspirasi kala mengaji dengan gurunya. Gurunya mengajar Ustad Yusuf untuk sedekah. “Usai sedekah, es saya tak kunjung laku. Saya jalan keliling terminal, tapi tidak ada yang beli. Lantas saya letakkan termos es di dekat masjid, sedang saya sholat dan berdoa. Ajaib, begitu selesai sholat es saya habis,” Ustad Yusuf kembali menceritakan betapa besarnya kekuatan sedekah.

8.  Untuk mengejar hutangnya yang segunung alias milyaran dengan penghasilan yang ngepas Ustadz Yusuf Mansur mulai mengajar diterminal kali deres, mengajarkan sedekah, dengan mengajak orang mempraktekan sedekah maka pahalanya sama dengan jumlah nilai sedekah yang dikumpulkan, nilai pahala yang kekumpul akhirnya dengan izin Allah SWT hutangnya terlunasi dan penghidupannya yang menanjak.

9. Hidup Ustadz Yusuf mulai berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya di penjara saat rindu dengan orang tua. Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa. Ustadz Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, beliau selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata.
  
10. Karier Ustadz Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga. Konsep sedekah pula yang membawanya masuk dunia seni peran. Melalui acara Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt, ia menyerukan keutamaan sedekah melalui tayangan yang didasarkan pada kisah nyata.

11. Tahun 2000, Ustad Yusuf Mansur menikah dengan Siti Maemunah dan dari penikahannya tersebut hingga saat ini ia dikaruniai lima orang anak.  Namanya makin dikenal sabagai seorang Ustadz ketika ia mulai meluncurkan sebuah kaset rekaman berisi ceramahnya yang berjudul Kun Faya Kuun, The Power Of Giving. Dan semakin meroket takkala ia membuat film berjudul 'Kun Faya Kuun' pada tahun 2008 sebagai bagian dari roadshow ceramahnya.

12. Melalui Wisata Hati, Ustad Yusuf menyediakan layanan SMS Kun Fayakuun untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Beliau juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran Wisatahati.

13. Saat ini Ustadz Yusuf Mansur menjadi pimpinan dari Pondok Pesantren Darul Quraan dan pengajian Wisata Hati. Ia juga membuat program pembibitan penghafal quran dan laboratorium sedekah. Ustadz Yusuf Mansur bahkan merintis Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika bersama dua orang temannya dan ia kemudian mulai kuliah lagi di Universitas Trisakti dengan mengambil jurusan ekonomi makro syariah dan merintis berbagai macam usaha.

14. Yusuf Mansur dikenal orang memiliki sifat yang dermawan. Sudah sepantasnya sosok yang bersahaja ini dikenal banyak orang. Kegigihan dan keteguhannya dalam kegiatan di Jalan Allah sepatutnya menjadi motivasi kaum muslim.


DAFTAR PUSTAKA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar