Disusun Oleh Siska Amelia
1. Muhammad Tulus Rusyadi (lahir di Bukittinggi,
Sumatera Barat, Indonesia, 20 Agustus 1987; umur 29 tahun) adalah seorang
penyanyi dan pencipta lagu berkebangsaan Indonesia yang berdomisili di Bandung.
2. Sejak kecil ia sudah memiliki hobi bernyanyi.
Selain itu ia juga memiliki hobi unik yakni mengoleski kaset. Uang jajan yang
ia peroleh, ia gunakan untuk membeli kaset setiap akhir pekan. Itulah yang
membuatnya memiliki beragam referensi tentang musik. Kegemaranya dalam
mengoleksi kaset, membuatnya memiliki musikalitas tinggi meskipun diakuinya ia
tidak bisa menguasai instrumen musik.
3. Saat SD, ia ingat guru les matematikanya saat itu
gemar betul akan Chrisye. Tiap mengajar di rumah Tulus, beliau bawa serta kaset
Chrisye untuk dipasang. Dari situ Tulus tumbuh jadi penggemar Chrisye. Selain
itu, ada Michael Jackson. Tiap mendapat nilai bagus di sekolah, Tulus dapat
hadiah kaset. Dua yang paling ia ingat adalah album Blood on the Dance Floor dan
HIStory milik Michael Jackson. Lalu, ibunya yang penggemar Broery Marantika
menularkan kesukaan yang sama pada Tulus.
4. Tubuhnya bongsor, paling besar di
antara teman-temannya. Mereka memanggil Tulus "kerbau",
"gapuak" (gemuk), "gajah", dan "gajah bengkak".
Sebutan itu tidak datang setiap hari. Tapi ada masa-masa ketika mereka
diucapkan, dan "itu menempel di otak", katanya. Sekarang, giliran
Gajah yang menempel di otak pendengar Tulus.
5. Memasuki masa SMA Tulus, bersama keluarga ia pindah
ke Bandung. Mereka menyusul kakak-kakak Tulus yang lebih dulu bermukim di Jawa
untuk kuliah. Di sana ia masuk SMA PGII1. Sekolah itu tidak terlalu populer,
katanya. Tapi di sana ia membangun hubungan dan lingkungan sosial yang baru di
kota yang masih asing untuknya.
6. Di SMA, muncul keinginannya untuk jadi arsitek.
Pada saat yang sama, keluarganya ingin Tulus menjadi dokter. Nilai pelajaran
kimia Tulus yang kurang baik memutus keinginan keluarganya. Ia kemudian
berhasil masuk jurusan arsitektur di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung,
yang santer akan keunggulannya dan punya seleksi masuk yang sangat ketat.
7. Tulus mengatakan baru paham soal membeli dan
menikmati musik di masa kuliah. Ia gemar akan Amy Winehouse, Mark Ronson, Macy
Gray, sampai Frank Sinatra. Di masa kuliah juga ada seorang teman yang memuji
suara Tulus kemudian mengajarinya menulis lagu. Sang teman memulai dengan
memberi kord, dan Tulus mengisi yang lainnya. "Di situ saya baru
merasakan. Gila, menulis lagu itu seru banget," katanya. Ia mulai merasa
ada gejolak membuat karya, untuk menyampaikan banyak hal.
8. Tanpa latar belakang pendidikan musik, Tulus
menulis melodi dengan intuisi. Untuk lirik lagu, ia ambil contoh dari pantun
dan perumpamaan. Itu tahun 2007. Ia ingat ia mulai ketagihan menulis lagu.
9. Di masa kuliah pula Tulus menemukan cara berpikir
yang baru. Ia mulai "berdamai" dengan sebutan "gajah" dari
bertahun-tahun lalu. Salah satu hal yang ia pelajari dari arsitektur adalah
berpikir secara runut dan terstruktur. "Kalau bisa dijadikan indikator,
itu adalah indikator kedewasaan saya. Saya lebih bisa memilih mana yang perlu
saya pikirkan serta dengar, dan mana yang tidak. Karena ternyata jauh lebih
banyak hal positif di dunia ini untuk dikerjakan ketimbang hanya menghabiskan
waktu memikirkan apa yang orang lain bilang tentang kita," katanya.
10. Di ujung masa kuliah, ia mulai mencari komunitas
musik di Bandung. Dalam kata-katanya, ia mencari lahan untuk bisa menyanyi. Di
sebuah klub jazz, ia bernyanyi dan mendapat apresiasi. Saat nyanyi, Tulus
merasa rileks, tenang, dan semua emosi bisa tersampaikan. Itu memicunya untuk
serius menjadi seorang penyanyi. "Yang membuat saya selalu ingin bernyanyi
karena apa yang saya rasakan saat nyanyi itu adalah senang. Ditambah
menyaksikan orang lain senang saat lihat saya nyanyi, rasanya gila,"
katanya.
11. Teman-teman barunya di klub itu meyakinkan Tulus
bahwa ia bisa menggantungkan hidup di musik. Itu membulatkan tekadnya untuk
menjadi penyanyi. Di sini juga ia mendapati bahwa jazz adalah musik yang sangat
menyenangkan. Saat ia menulis lagu, rasa jazz terbawa-bawa.
12. Menuju masa-masa lulus kuliah, Tulus membuat demo
dengan uang jajannya yang ia kumpulkan selama satu setengah tahun. Demo yang
sudah jadi ia tawarkan ke berbagai label. Hasilnya: nihil.
13. Lalu Tulus mengenal istilah musik dan musikus
independen. Pikirnya, Indonesia sebagai negara berkembang dan rakyat yang
begitu banyak pasti punya ruang untuk musik apa saja. Ia memberanikan diri
untuk berdiri di jalur independen. Jalannya dilancarkan dengan bantuan dana
dari ibu dan kakaknya. Pada 2011, Tulus menerbitkan album pertamanya, Tulus.
14. Tulus juga merupakan seorang arsitek yang
profesional. Studinya dalam bidang arsitektur diraih pasca ia menamatkan studi
S1 nya di universitas Katolik Parahiyangan Bandung.
15. Album perdana TULUS, TULUS-Tulus, yang diproduseri
oleh Ari 'Aru' Renaldi, dan didistribusikan oleh Demajors dirilis oleh
perusahaan rekamannya sendiri, TULUS Co. pada tanggal 28 September 2011, dimana
TULUS menciptakan seluruh lagu, berperan sebagai composer sekaligus koproduser
album tersebut. Kakak kandung TULUS, Riri Muktamar bertindak sebagai produser
eksekutif. Lagu-lagunya seperti Sewindu, Teman Hidup, Kisah Sebentar, Tuan Nona
Kesepian, dan Jatuh Cinta, merajai chart-chart di radio-radio di seluruh
Indonesia.
16. Majalah Rolling Stone Indonesia menobatkan TULUS
sebagai Editor's Choice: Rookie of The Year tahun 2013. Selain itu album
perdananya pernah menduduki peringkat pertama chart Rolling Stone pada Januari
dan Februari 2012.[2] Teman Hidup sempat menduduki peringkat ke-1 deretan K-20
Kompas TV.
17. TULUS kerap kali mengadakan konser tunggal untuk
memuaskan para penggemarnya. Konser pertamanya diadakan di Auditorium Centre
Culturel Francais (sekarang IFI) Bandung yang bertajuk 'TULUS: An Introduction'
pada tanggal 28 September 2011, kemudian konser 'TULUS-Beyond Sincere' di
Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 25 Mei 2012, dan konser tunggal bertajuk
'Konser Diorama' pada tanggal 9 Mei 2013 di Teater Tertutup Dago Tea House
Bandung.
18. Pada pergelaran Jakarta International Java Jazz
Festival 2013 di Jakarta, TULUS menjadi salah satu pendatang baru yang paling
diminati penonton. Di ajang tersebut, TULUS juga berkolaborasi dengan Raisa,
dimana mereka menyanyikan lagu Teman Hidup dan A Whole New World.
19. Akhir Juni 2013, RAN berkolaborasi dengan TULUS.
Mereka meluncurkan satu single, Kita Bisa. Akhir Agustus 2013, TULUS
mengeluarkan single Sepatu dalam bentuk digital yang dapat diunduh melalui
iTunes, dan menjadi salah satu single yang menempati posisi atas chart iTunes
Indonesia, selain Teman Hidup dan Sewindu.
20. TULUS juga pernah mengisi sebuah acara amal, yang
diadakan mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam PPI Jerman, yang bertajuk
"Sound of Indonesia 2013" pada bulan Oktober 2013, bertempat di
Friedrich-Ebert Halle, Hamburg, Jerman. TULUS membawakan beberapa lagu dalam
puncak acara tersebut, seperti Teman Hidup, Sewindu, Sepatu, Jatuh Cinta,
Bengawan Solo, dan Satu Yang Tak Bisa Lepas.
21. Mengiringi peluncuran album keduanya pada 19
Februari 2014 yang diberi judul TULUS-Gajah, TULUS mengadakan konser-konser
tunggal yang diberi nama Konser Gajah TULUS di dua kota yang berbeda, yaitu
pada tanggal 25 September 2014 di Sasana Budaya Ganesha Bandung, 2 Desember
2014 di Balai Kartini Kartika Expo Jakarta, dan 21 Maret 2015 di Grand Pasific
Hall Yogyakarta. Album TULUS-Gajah seperti halnya album TULUS-Tulus, tetap
dirilis lewat perusahaan label musiknya sendiri, TULUS Co dan diproduseri oleh
Ari 'Aru' Renaldi.
22. Atas karyanya tersebut, Majalah Rolling Stone
Indonesia menobatkan dirinya sebagai Editor’s Choice: Rookie Of The Year pada
tahun 2013. Dalam memuaskan hati para penggemarnya, Tulus sendiri kerap
menggelar konser tunggal. Konser tunggal perdananya digelar di Auditorium
Centre Cultural Francas yang sekarang berubah nama menjadi IFI di Bandung.
Konser yang digelar pada 28 september 2011 tersebut bertajuk “An Introduction”
yang berlanjut pada konser “Beyond Sincere” di Jakarta tahun 2012 dan terakhir
“Konser Diorama” di Bandung pada tahun 2013. Pada tahun 2014 Tulus berhasil
meluncurkan album keduanya berjudul “Gajah” dengan lagu-lagu seperti Bumerang,
Baru, Sepatu, Gajah, Lagu Untuk Matahari dan lainya
23. Tulus adalah orang yang bijaksana dan berprestasi,
ia juga orang yang pantang menyerah demi mencapai tujuannya. Memang patut Tulus
dijadikan sebagai tauladan yang baik bagi fans-nya maupun masyarakat indonesia
23. Demikianlah tadi profil dan biodata Tulus penyanyi
jazz sekaligus pencipta lagu yang berasal dari Bandung. Selama karirnya di
dunia musik, Tulus pernah mendapatkan beberapa penghargaan seperti Rookie Of
The Year (2013) Male Singger Of The Year (2014) dari Net., Artis Lelaki Baru
Terbaik (2014) dalam Anugrah Planet Muzik Singapore , Best Pop, Best Male
Singer, Best Album, Artis Of The Year dari HAI Magazine.
Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Tulus
http://biodatanet.com/profil-biodata-tulus-penyanyi-jazz-asal-bandung/
http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.rollingstone.co.id/article/read/2013/02/22/2177447/1095/q-amp-a-tulus&ei=oKwHPUIr&lc=id-ID&s=1&m=639&host=www.google.co.id&ts=1479868111&sig=AF9NedkMQERDYmKMWqv1xhHDiKLlMZ-VQg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar