DISUSUN
OLEH: ANDRA PRATAMA
1.
Chairul tanjung lahir pada 16 juni 1962 di
Jakarta. Chairul tanjung kecil melalui hari-hari penuh keceriaan sebagai anak
pinggiran kota metropolitan. Bermain bersama teman-teman dengan membuat pisau
dari paku yang digilaskan di roda rel dekat rumahnya di kemayoran, adalah
kegiatan seru yang menyenangkan. Juga bersepeda beramai-ramai di akhir pekan ke
kawasan Ancol, sambil jajan panganan murah, buah lontar.
2.
Chairul tanjung lahir dari pasangan Abdul
Ghafar Tanjung dan Halimah. Ayahnya adalah seorang wartawan pada masa orde lama
yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Sedangkan ibunya merupakan seorang
ibu rumah tangga. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainnya.
Pada tahun 1994, Chairul resmi meminang gadis pujaannya yaitu Anita yang juga
merupakan adik kelasnya sewaktu kuliah. Dan pada tahun 1996, chairul memperoleh
berkah yang berlimpah karena pada tahun tersebut lahirlah anak pertamanya dan
bersamaan dengan diputuskannya Chairul sebagai pemilik dari Bank Mega.
3.
Chairul tanjung bersekolah di SD Van Lith,
Jakarta pada tahun 1975. Kemudian melanjutkan sekolahnya di SMP Van Lith.,
Jakarta tahun 1978. Kemudian melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi di SMP
Negeri 1 boedioetomo, Jakarta tahun 1981, lalu melanjutkan study-nya di
fakultas kedokteran gigi, universitas Indonesia pada tahun 1987, kemudian di Executife
IPPM tahun 1993. Kelas 1 hingga kelas 2 SD sekolah diantar jemput oleh Kak Ana,
seorang sanak keluarga dari sibolga, dengan naik oplet. Selanjutnya kelas 3 SD
sudah bisa pulang-pergi sekolah sendiri.
4.
Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Negeri
1 jakarta pada tahun 1981, Chairul masuk fakultas kedokteran gigi Universitas
Indonesia. Ketika kuliah ia mulai masuk dunia bisnis dan juga mendapat
penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional 1984-1985
5.
Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai
pengusaha, membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya
kekonglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ketiga bisnis inti: keuangan,
properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman
yang kini bernama Bank Mega.
6.
Ia menanamkan perusahaan tersebut dengan para
group. Perusahaan konglomerasi ini mempunyai para inti holdindo sebagai father
holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni para global
investindo, para investindo, dan para inti propertindo.
7.
Chairul memiliki sejumlah perusahaan di
bidang finansial, antara lain asuransi umum mega, asuransi jiwa mega life, para
multi finance, bank mega, mega capital Indonesia, bank mega syariah, dan mega
finance. Sementara dibidang property dan dan investasi, perusahaan tersebut
membawahi para bandung propertindo, para bali propertindo, batam indah
investindo, dan mega indah propertindo. Di bidang penyiaraan dan multimedia,
para group memiliki trans tv, trans7, mahagagaya perdana, trans fashion, trans
lifestyle, dan trans studio.
8.
Pada tahun 2010, majalah ternama forbes
menempatkan chairul sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ia berada di
urutan ke 937 dengan total kekayaan mencapai USD 1 miliar. Satu tahun kemudian,
menurut forbes, kekayaan Chairul meningkat lebih dari dua kali lipat, yakni
dengan total kekayaan USD 2,1 miliar. Tahun 2014, Chairul memiliki kekayaan
sebesar USD 4 miliar dan termasuk orang terkaya nomor 375 dunia.
9.
Chairul tanjung dikenal sebagai pengusaha
yang agresif, ekspansi usahanya merambah segala bidang, mulai perbankan dengan
bendera bank mega group, pertelivisian trans tv dan trans 7, hotel dengan
bendera the trans, dibidang supermarket, ct (panggilan akrab chairul tanjung)
mengakuisisi Carrefour, pesawat terbang, hingga bisnis hiburan trans studio,
dan bisnis lainnya. Sejak 19 mei 2014 hingga 27 oktober 2014 ia menjabat
sebagai menkoperekonomian menggantikan hatta rajasa.
10. Riwayat
kehidupan CT kecil bisa dikatakan terlahir dari keluarga cukup berada kala itu.
Dia mempunyai enam saudara kandung. A. g. Tanjung, ayahnya adalah mantan
wartawan pada era orde lama dan pernah menerbitkan surat kabar dengan oplah
kecil. Namun, ketika terjadi pergantian era pemerintahan, usaha ayahnya itu
tutup karena ayahnya mempunyai pemikiran yang berseberangan dengan penguasa
politik saat itu.
11. Keadaan
tersebut memaksa kedua orang tuanya menjual rumah dan harus rela menjalani
hidup seadanya. Mereka pun kemudian menyewa sebuah losmen dengan kamar-kamar
yang sempit. Kondisi ekonomi keluarganya yang sulit membuat orang tuanya tidak
sanggup membayar uang kuliah chairul yang waktu itu hanya sebesar Rp75.000. “
Tahun 1981 saya diterima kuliah di fakultas kedokteran gigi universitas
Indonesia. Uang masuk ini dan itu total Rp75.000. Tanpa saya ketahui, secara
diam-diam ibu menggadaikan kain halusnya ke pegadaian untuk membayar uang
kuliah,” katanya lirih.
12. Melihat
pengorbanan sang ibu, ia lalu berjanji tidak ingin terus menerus menjadi beban
orang tua. Sejak saat itu, ia tidak akan meminta uang lagi kepada orang tuanya.
Ia bertekad akan mencari akal bagaimana caranya bisa membiayai hidup dan
kuliah. Memang terbilang terjal jalan yang harus ditempuh Chairul Tanjung
sebelum menjadi orang sukses seperti sekarang ini. Kepiawaiannya membangun
jaringan bisnis telah memuluskan
perjalanan bisninsnya. Salah satu kunci sukses dia adalah tidak
tanggung-tanggung dalam melangkah.
13. Chairul
pada awalnya memulai bisnis kecil-kecilan. Dia bekerja sama dengan pemilik
mesin fotokopi, dan meletakannya di tempat strategis yaitu dibawah tangga
kampus. Mulai dari berjualan buku kuliah stensilan, kaos, sepatu, dan ankea
barang lain di kampus dan kepada teman-temannya. Dari modal usaha itu, ia
berhasil membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di daerah
senen raya. Sayang, karena sifat sosialnya yang sering memberi fasilitas kepada
rekan kuliah, serta sering mentraktir teman dan usaha itu bangkrut.
14. Chairul
tanjung merupakan seorang pengusaha sukses dalam berbisnis ia memiliki beberapa
cara agar bisnis yang ia kelola menjadi lebih baik dan sukses. Ia juga
menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan adalah hal yang
penting. Selain itu memiliki rekanan yang baik sangat diperlukan.
15. Menurutnya
modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Namun kemauan
dan kerja keras merupakan hal paling pokok yang harus dimiliki seseorang yang
ingin sukses. Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda seharusnya
sabar dan mau menapaki tangga usaha satu persatu.
16. Menurutnya
membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan
sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika,
karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri
hati pasar.
Daftar pustaka :
1
makasih atas artikelnya, sangat bermanfaat sekali
BalasHapusvisit our website href="https://ittelkom-jkt.ac.id/"
href="http://akademitelkom.ac.id/"