Hujan Meteor
Disusun oleh: Sandra
Hujan meteor adalah sebuah peristiwa alam yang pada saat
itu terdapat meteor yang meluncur masuk ke dalam atmosfer bumi dalam jumlah
yang sangat banyak. Peristiwa tersebut dinamakan hujan meteor mengingat jumlah
yang sangat banyak. Peristiwa tersebut dinamakan hujan meteor mengingat jumlah
batuan meteor yang bertebaran di langit menciptakan fenomena alam seperti
curahan air hujan. Hujan meteor atau bintang jatuh bukanlah peristiwa langka.
Hujan meteor ini merupakan fenomena alam yang bisa diprediksi kapan terjadinya.
Hal ini dikarenakan para ilmuwan sudah mampu menganalisis
tentang penyebab terjadinya hujan meteor yang terjadi secara periodik. Meskipun
wilayah yang terkena hujan meteor ini tidak selalu sama namun pola waktu kapan
peristiwa itu berlangsung sudah bisa diramalkan. Penyebab terjadinya hujan
meteor ini adalah diakibatkan adanya pertemuan lintasan orbit komet dan
lintasan orbit bumi. Hal ini terjadi karena lintasan orbit membentuk konsep
elips, yang memungkinkan adanya pertemuan waktu kedua orbit saling berdekatan.
Pada saat berdekatan itulah muncul energi yang menyebabkan gesekan.
Pada saat berdekatan itulah, volume meteor yang masuk ke
atmosfer bumi mengalami peningkatan pesat. Dengan meningkatnya volume secara
mendadak itulah, meteor menjadi kehilangan daya untuk mempertahankan tetap
berada pada satu lintas orbit sehingga pada akhirnya menyebabkan terjadinya
hujan meteor di sebagian wilayah bumi. Sebenarnya untuk menentukan kapan akan
terjadinya hujan meteor, bukanlah sebuah perhitungan yang sangat rumit. Pada
dasarnya penentuan terjadinya hujan meteor mengacu kepada dua keadaan yaitu
perhitungan lintas orbit dan komet. Dari perhitungan lintas orbit bumi dan
komet inilah akan ditemukan satu saat ketika lintasan orbit bumi dan komet
membentuk elips dan saling mendekat satu sama lain.
Secara umum menurut perhitungan pertemuan lintasan orbit
bumi dan komet itu terjadi antara tanggal 1 Oktober sampai dengan 1 Desember.
Pada rentang waktu tersebut lintasan orbit bumi dan komet saling bertemu
sehingga pada saat itu pula bisa diprediksikan terjadinya peristiwa hujan
meteor. Sementara pada tanggal 1 januari hingga 1 April, biasanya interval
hujan meteor sangat jarang terjadi. Kondisi ini terjadi karena pada rentang waktu
tersebut lintasan orbit bumi dan komet dalam posisi yang saling berjauhan,
sehingga kecil kemungkinan akan terjadinya peningkatan volume meteor secara
mendadak.
Pada awal tahun 2016 ini ada beberapa hujan meteor yang
telah atau sedang terjadi, misalnya hujan meteor Lyrid yaitu fenomena langit
saat meteor-meteor seolah datang dari rasi bintang Lyra ke bumi. Hujan meteor
Lyrid terjadi karena melintasnya debris dari komet Thatcer pada tanggal 16-25
April dengan puncak tanggal 22 April. Ada juga hujan meteor Eta Aquarids yang
dipicu oleh jatuhnya batu angkasa dari puing komet Halley yang berlangsung
tanggal 19 April sampai 26 Mei dengan fase puncak pada 5-6 Mei 2016. Ukuran
meteor Eta Aquarids lebih kecil ketimbang meteor Lyrid, namun meteor Eta
Aquarids lebih kecil ketimbang meteor Lyrid, namun meteor Eta Aquarids akan
lebih banyak dan terbit di ufuk timur. Hujan meteor yang terjadi ini juga tidak
memiliki dampak apa-apa bila ukuran meteor yang berjatuhan masih tergolong
kecil, umumnya hanya seukuran bola golf dan akan menghilang seperti debu saat
masuk ke atmosfer bumi. Namun bila berukuran besar dapat menyebabkan kerusakan
juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar