(Disusun Oleh Adinda Ayu Purwaningsih)
Pernyataan Umum
Kawah
Gunung Ijen yang berada di Kabupaten Banyuwangi tidak henti-hentinya membuat
wisatawan di seluruh dunia penasaran. Pasalnya, kawah ini menampilkan kejadian alam
yang sangat sulit ditemukan dimanapun, sebuah pertunjukan alam berupa api
berwarna biru yang menari-nari ditengah gelapnya malam.
Api
biru di kawah ijen juga membuat penasaran para ilmuwan di dunia, pertanyaan
mengapa kawah tersebut bisa memunculkan api berwarna biru menjadi pertanyaan
yang lumrah. Nah sebuah majalah museum terkenal di dunia Smithsonian Magazine ternyata telah membuat ulasannya.
Pada
umumnya setiap gunung api mengeluarkan gas sulfur atau lebih umum dikenal
sebagai belerang yang berinteraksi dengan udara pada suhu mencapai 360 derajat
Celsius. Umumnya warna pendaran dari gunung adalah berwarna merah atau oranye
akibat lava dari perut bumi. Untuk menuju Kawah Ijen bisa ditempuh melalui 2
jalur yaitu, barat dan timur. Para pendaki lebih banyak memilih jalur barat,
karena terbilang mudah dan hanya memerlukan waktu 1,5 jam dari ujung jalan
menuju tepi danau.
Urutan
Sebab-Akibat
Namun
pendaran warna di Kawah Ijen bukan diakibatkan oleh lava panas melainkan akibat
gas belerang dengan kuantitas yang tinggi dengan tekanan dan suhu yang juga
tinggi (mencapai 600 derajat Celsius). Oksigen
yang ada di udara kemudian terpantik oleh panas lava sehingga belerang akan
langsung terbakar dan menghasilkan warna berwarna biru.
Belerang
yang terbakar di Kawah Ijen muncul dalam jumlah yang tinggi dan mengalir
melalui bebatuan terlihat seperti lava berwarna biru. Namun karena warna apinya
biru dan api itu bukan dari lava, membuat api biru hanya terlihat di malam
hari. Di siang hari, api yang berekasi karena belerang ini akan berwarna
kekuning-kuningan.
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar