Disusun oleh Nurwahyu
Rahma Ningsih
Pernyataan
Umum
Tsunami yang berasal dari bahasa jepang,
yaitu isu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti gelombang, merupakan
salah satu bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia. Berdasarkan arti kata
tersebut, tsunami dapat diartikan sebagai perpindahan badan air yang disebabkan
oleh perubahan permukaan lait secara vertikal dengan tiba-tiba. Tsunami ini
rawan di semua negara yang berbatasan dengan laut dan memiliki potensi gempa
yang tinggi. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan
500-100 km perjam. Setara dengan kecepatan pesawat gerbang. Ketinggian
gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Laju gelombang tidak terasa oleh
kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan
gelombang tsunami menuru hingga sekitar 30 km per jam.
Urutan sebab akibat
Tsunami terjadi saat gerakan vertikal pada
kerak bumi karena letusan gunung berapi, gempa bumi, longsor maupun meteor yang
jatuh ke bumi mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba
sehingga mengganggu keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya aliran energi air laut yang ketika sampai di pantai
menjadi gelombang besar sehingga terjadilah tsunami.
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan
yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api,
gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah
akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan
oleh gunubg meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau. Gerakan
vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara
tiba-tiba yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya.
Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di
pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada
kedalaman laut dimana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai
ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapa pantai, kecepatannya akan
menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang
dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga
beberapa meter, namun saat mencapi pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai
pantai tsunami akan merayap masuk ke daratan jauh dari garis pantai dengan
jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer. Gempa
yang menyebabkan tsunami yaitu gempa bumi yang berpusat di tengh laut dan
dangkal ( 0-30 km ), gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala
Ricther, Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada
patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi,
dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua. Tanah longsor yang
terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan
gangguan air laut yang dapet menghasilka tsunami. Gempa yang menyebakan gerakan
tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik turun secara tiba-tiba
sehingga keseimbangan air laut yan berada diatasnya terganggu. Demikian pula
halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor
atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi tsunami yang tingginya mencapai
ratusan meter.
Upaya
dan solusi dalam penanggulangan bencana
alam Tsunami
Pemerintah Indonesia, dengan bantuan
Negara-negara donor, telah mengembangkan Sistem peringatan Dini Tsunami
Indonesia ( Indonesia Tsunami Early Warning System-Ina TEWS ). Sistem ini
berpusat pada Badan Meteorlogi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) di Jakarta.
Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa
yang berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem ini akan dapat mengeluarkan 3
tingkat peringatan sesuai dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan ( Decision Support System - DSS ).
Cara penanggulangan tsunami yaitu
melaksanakan evakuasi secara intensif, melaksanakan pengelola pengungsi,
melakukan terus pencarian orang hilang, dan pengumpulan jenazah, membuka dan
hidupkan jalur logistic dan lakukan resuplay serta pendistribusian logistic
yang diperlukan, membuka dan memulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau
kota dan lain-lain.
Daftar
pustaka diakses pada Tanggal 26 April 2018
http://tamanbahasaindonesia.blogspot.co.id/2016/05/teks-eksplanasi-tsunami_27.html.
http://www.fulvom.com/2015/02/teks-eksplanasi-terjadinya-tsunami-html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar