(Disusun Oleh: Ayuni Rahmawati – XI
Akuntansi 2)
PERNYATAAN UMUM
Kemiskinan merupakan keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dipahami dalam berbagai
cara. Pemahaman utamanya mencakup:
a. Gambaran kekurangan materi, yang
biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang,
perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai
situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
b. Gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
c. Gambaran
tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik
dan ekonomi di seluruh dunia.
URUTAN SEBAB-AKIBAT
Penyebab
kemiskinan sering dihubungkan dengan beberapa poin, yaitu:
a. Penyebab
individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari
perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh: penggunaan
keuangan tidak mengukur pemasukan.
b. Penyebab keluarga, yang
menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab
keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan
pemasukan keuangan keluarga.
c. Penyebab
sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan
sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Contoh: individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan
tetangga.
d. Penyebab
agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk
perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh lainnya adalah gaji atau honor yang
dikendalikan oleh orang atau pihak lain dan perbudakan.
e. Penyebab
struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari
struktur sosial.
Sekarang kemiskinan sudah memberikan dampak yang beraneka
ragam mulai dari tindak kriminal, pengangguran, kesehatan terganggu, dan masih
banyak lagi. Kemiskinan memang dapat menyebabkan beragam masalah tapi untuk sekarang
masalah yang paling penting adalah bagaimana caranya anak-anak kecil yang sama
sekali tidak mampu dapat bersekolah dengan baik seperti anak-anak lainnya.
Pertama, itulah masalah yang harus dipecahkan oleh pemerintah karena jika
masalah itu tidak dapat dibereskan maka akan muncul masalah-masalah baru yang
lebih banyak lagi. Dan juga banyak orang-orang miskin terkena penyakit tetapi
mereka sulit untuk berobat ke dokter karena mahal, walapun pemerintah
sudah memberikan kartu
kemiskinan tetapi itu tidak menjamin di rumah sakit.
Upaya penanggulangan kemiskinan pada hakikatnya merupakan
upaya bersama dari semua pemangku kepentingan, sehingga membutuhkan sinergi dan
kemitraan dengan semua pihak. Pemerintah, termasuk pemerintah daerah, kalangan
swasta, kalangan organisasi kemasyarakatan, kalangan universitas dan akademisi,
kalangan politik dan tentunya masyarakat sendiri perlu membangun visi yang
sama, pola pikir dan juga pola tindak yang saling menguatkan dengan difokuskan
pada upaya penanggulangan kemiskinan.
Berikut upaya yang bisa pemerintah lakukan untuk menanggulangi kemiskinan:
1.
Mengadakan pelatihan/kursus
agar warga mempunyai keterampilan dan dapat memanfaatkan keterampilannya tersebut
untuk mencari nafkah.
2. Mengadakan pendidikan
dengan kualitas yang baik agar semua warga bisa mengenyam pendidikan yang
berkualitas namun bebas biaya dan mengurangi jumlah warga yang berpendidikan
rendah.
3.
Memfasilitasi
Usaha Kecil Menegah, agar warga yang mempunyai UKM dapat meningkatkan
pendapatan melalui fasilitas yang memadai serta bisa merekrut warga lain untuk
dipekerjakan. Dengan begitu pengangguran diharapkan bisa berkurang.
4.
Memperbaiki infrastruktur
di daerah-daerah agar akses ke tempat lain bisa lebih mudah dan juga murah,
dengan begitu warga miskin diharapkan dapat mencari pekerjaan ke daerah-daerah
lain dengan mudah.
Selain membutuhkan peran pemerintah, peran masyarakat
juga diperlukan, seperti:
1.
Terus mencari
lapangan kerja dan mengikuti pelatihan untuk keterampilan.
2.
Mencoba
berwirausaha walaupun kecil-kecilan.
3.
Berusaha tetap
meneruskan jenjang pendidikan karena dengan itu, masyarakat dapat mengasah
kemampuan.
Daftar Pustaka:
·
http://premasanjaya.blogspot.co.id/2015/05/artikel-tentang-kemiskinan.html diakses pada 25 April 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar