Disusun Oleh: Firda Octafianti
Judul Film :
Heart
Tahun Rilis :
2006
Sutradara : Hanny Saputra
Pemain : 1. Irwansyah sebagai Farel
2. Nirina Zubir sebagai Rachel
3. Acha Septriasa sebagai Luna
Orientasi :
Heart adalah film drama Indonesia yang bergenre romance yang dirilis pada
11 Mei 2006 yang disutradarai oleh Hanny R. Saputra dan diproduseri
oleh Chand Parwez Servia. Film ini dibintangi oleh Nirina Zubir
sebagai Rachel, Irwansyah sebagai Farel, Acha Septriasa sebagai Luna
dan artis ternama lainnya yaitu Salma Paramitha, Unique
Priscilla, Rachel Amanda, Irshadi Bagas, Ari
Sihasale, Amrit Dido Servia, dan Michellya Aurelia Christhea . Film
yang berdurasi 125 menit ini menceritakan tentang kisah cinta dua remaja dari
kecil sampai dewasa, walau situasi tidak memungkinkan karena adanya wanita
lain.
Tafsiran isi 1:
Rachel (Nirina Zubir) adalah gadis
yang tomboy, enerjik, berpenampilan cuek dan penuh inisiatif. Rachel hidup
dipegunungan Puncak yang asri, dan meskipun bukan orang terkaya didaerahnya,
Rachel hidup dengan bahagia bersama sahabatnya sejak kecil, Farel (Irwansyah). Kegiatan mereka
sehari-hari diisi dengan kebanyakan bermain bola basket, kegiatan yang mereka
sangat nikmati sejak kecil. Mereka juga membuat sebuah rumah pohon, dimana
Rachel pernah diam-diam mengukir sesuatu pada pohonnya. Farel tidak pernah tahu
apa yang Rachel ukir disana.
Tafsiran isi 2:
Suatu hari ditoko
buku, Farrel secara tidak sengaja bertemu dengan Luna (Acha Sepriasa), gadis
cantik, feminin dan lembut. Farel seketika jatuh cinta pada Luna dan meskipun
pertemuan mereka berlangsung canggung, Luna setuju untuk bertemu dengan Farel
lagi. Farel mengharapkan bantuan dari Rachel untuk meluluhkan hati Luna, namun
Rachel merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya, yaitu rasa
cemburu. Meskipun begitu demi nama sahabat, Rachel setuju untuk membuat
rencana-rencana untuk meluluhkan hati Luna.
Tafsiran isi 3:
Rencana-rencana mereka
pun berhasil, Luna semakin luluh hatinya dan semakin menyukai Farel, tapi
membuat Rachel semakin terluka. Lambat laun, Rachel mengubah penampilannya. Ia
mencoba memakai dress seperti Luna, dan memakai berbagai macam aksesoris
seperti anting-anting dan gelang, dan memakai make-up. Farel pun menyadari
perubahan dari Rachel, namun bukannya tertarik pada Rachel seperti yang
diharapkannya, Farel malah merasa bahwa Rachel menjadi aneh dan telah berubah.
Rachel, semakin terluka, berpura-pura meyakinkan Farrel bahwa ia tetaplah Rachael
yang dulu dan tidak berubah.
Tafsiran isi 4:
Hari demi hari
berlalu dan Farrel bersama Lunna kian dekat. Rachael jadi sangat jarang bertemu
Farrel, let alone untuk bermain basket bersama. Farrel pun mengajak Lunna untuk
berperahu didanau, namun perahu mereka oleng dan mereka terjatuh. Farrel yang
merasa semuanya lucu tertawa, tapi berhenti ketika ia sadar bahwa Lunna
menggigil tidak berhenti. Farrel pun sadar bahwa Lunna sebenarnya sedang sakit.
Ditempat lain, Rachael yang sendirian dengan kesal menusuk-nusuk tanah dengan
sebilah pisau, bahkan juga menusuk bola basket dari tim yang sedang bermain
sampai kempes.
Tafsiran isi 5:
Dihari lain, Farrel
sedang bersama Lunna disebuah taman. Rachael melihat mereka berjauhan dan
mendapati Farrel berciuman dengan Lunna, menghancurkan hatinya seutuhnya dan
membuat ia berlari tak tentu arah. Yang Rachael tidak tahu adalah, bahwa saat
berciuman dengan Farrel, Lunna memuntahkan darah dari mulutnya, dan harus
segera dirawat dirumah sakit. Rachael yang berlari tanpa tujuan, jatuh
disekitar lereng gunung kearah jurang dan dikirim pula kerumah sakit yang sama
dengan Lunna. Rachael pun mengetahui kenyataan pahit bahwa kakinya harus segera
diamputasi karena bisa membahayakan hidupnya.
Tafsiran isi 6:
Farrel setiap hari
menjenguk Lunna dan Rachael dirumah sakit, namun Rachael sadar bahwa ia hanya
menjenguknya sesekali dan lebih sering menjenguk Lunna. Rachael menjadi semakin
marah pada Farrel, namun Rachael dan Farrel menyadari bahwa Lunna sakit parah
dan benar-benar membutuhkan donor hati agar bisa bertahan hidup. Ayah Lunna,
Adam (Ari Sihasale) dan
Farrel berusaha mencari donor kesana kemari tapi tidak berhasil mendapatkannya.
Waktu Lunna pun semakin tipis dan Lunna pun mendekati kematiannya.
Tafsiran isi 7:
Farrel lalu
diperlihatkan berjalan kesebuah pemakaman menuju sebuah makam yang masih baru,
dan disebuah twist cerita dilihatkan kalau itu adalah makam Rachael, bukan
Lunna yang tadi sekarat. Ternyata Rachael mendonorkan hatinya kepada Lunna,
bukan untuk menyelamatkan nyawa Lunna yang sangat ia benci karena mencuri
Farrel darinya, tapi agar dia bisa terus hidup ditubuh Lunna sebagai hati yang
memikirkan dan mencintai Farrel sampai mati. Rachael juga meninggalkan pesan
agar Farrel melihat kerumah pohon mereka, tempat Rachael kecil mengukir sesuatu
di awal film.
Tafsiran isi 8:
Farrel, telah menikah
dengan Luna dan memiliki anak, pergi ketempat mereka biasa bermain basket dan
naik keatas rumah pohon. Disanalah Farrel menyadari bahwa Rachael pernah
mengukir "Rachael love Farrel", dan ia pun menyadari betapa Rachael
mencintainya sejak ia kecil. Farrel pun menangis keras dirumah pohon itu karena
keterlambatannya menyadari ketulusan hati Rachael padanya.
Evaluasi 1
:
Kisah yang diceritakan dalam
film ini sungguh menyentuh jiwa, dimana pengorbanan yang diberikan untuk cinta
yang kita miliki tak akan pernah ada habisnya. Cinta itu bahagia melihat orang
yang dicintai bahagia. Selain itu juga memperlihatkan betapa berartinya seorang
sahabat. Dalam keadaan apapun selalu ada, baik itu dalam suka cita maupun duka
lara. Poster filmnya juga bagus dan menarik minat para penonton untuk
melihatnya.
Evaluasi 2:
Namun sayangnya, dalam film
ini tidak diceritakan bagaimana keadaan orang tua Rachel setelah ditinggalkan
oleh Rachel. Tidak dijelaskan mengapa Luna tinggal sendiri sementara ayahnya
tinggal di Bogor.
Rangkuman :
Dengan demikian
mengesampingkan kekurangan tersebut, film ini sangatlah bagus dan layak
ditonton serta memiliki banyak pesan motivasi untuk kita. Pertaruhan hati, dan
keikhklasan yang diperankan oleh Nirina Zubir. Hal itu terbukti dengan jumlah penonton film
yang cukup mengejutkan dan Nirina Zubir memenangkan Piala Citra untuk
Aktris Terbaik di film ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar