TEKS ULASAN FILM/DRAMA
“Ayat-Ayat Cinta
: Kesetiaan rasa cinta”
Disusun Oleh : Risty Wulandari
Judul
Film : Ayat- Ayat Cinta
Tahun
Rilis : 2008
Sutradara : Hanung Bramantyo
Pemain : 1. Fedi Nuril Berperan sebagai Fahri
2. Rianti Cartwright Berperan sebagai Aisha
3.
Carissa Putri Berperan sebagai Maria
4.
Zaskia Adya Mecca Berperan sebagai Noura Bahadur
5.
Melanie Putria Berperan sebagai Nurul Azkiya
ORIENTASI
Film
“Ayat – Ayat Cinta” merupakan adaptasi novel best seller karya Habiburrahman El
Shirazy yang berjudul sama. Dengan bergenre Pop. Film ini terinsiprasi dari
novel, yang berisikan 418 halaman dan sukses menjadi salah satu novel fiksi
terlaris di Indonesia dan dicetak sebanyak 160 ribu eksemplar dalam jangka
waktu tiga tahun. Melihat keberhasilan novel ini, rumah produksi MD Pictures
membawanya ke layar lebar yang berdurasi 120 menit.
Ini adalah kisah cinta. Tapi bukan cuma
sekadar kisah cinta yang biasa. Ini tentang bagaimana menghadapi turun-naiknya
persoalan hidup dengan cara Islam. Fahri bin Abdillah adalah pelajar Indonesia
yang berusaha menggapai gelar masternya di Al-Azhar. Berjibaku dengan
panas-debu Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan
hidup. Bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Semua target
dijalani Fahri dengan penuh antusias kecuali satu: menikah. Dia tidak mengenal
pacaran sebelum menikah. Dia kurang artikulatif saat berhadapan dengan makhluk
bernama perempuan. Hanya ada sedikit perempuan yang dekat dengannya selama ini.
Neneknya, Ibunya dan saudara perempuannya.
Aisha si mata indah yang
menyihir Fahri. Sejak sebuah kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari
tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa
membohongi hatinya. Akankah Fahri menjalin hubungan aisha atau perempuan lain?
TAFSIRAN
Novel
ini menceritakan kisah seorang anak muda dari Indonesia yang bernama Fahri
Abdullah Sidiq. Setamat dari Aliyah Fahri melanjutkan studinya ke Cairo Mesir
di Universitas Al Azhar. Di Cairo Fahri memiliki teman satu kos yaitu Syaiful,
Misbah, Rudi dan Hamdi.
Fahri
yang mendapat kabar gembira dari salah seorang temannya. Kalau dia lulus dan
telah bisa mebuat tesis. Lalu Fahri mengadakan syukuran atas ketulusannya
dengan mengadakan acara makan-makan bersama. Ketika sedang asyiknya makan ia
mendengar jerit tangis di luar Apartemen yang ternyata su muka dingin Bahadur
menyeret putrinya Noura ke jalan. Fahri sangat tidak tahan melihat wanita
menangis. Ia meminta bantuan kepada Marya yang seorang gadis Koprik. Namun
Marya tidak mau karena takut berurusan dengan Bahadur. Karena Fahri terus
memohon akhirnya Marya menolong Noura. Dengan bantuan Fahri dan Syaikh Ahmad
akhirnya Noura berhasil menemukan orang tua kandungnya. Karena ketika lahir dia
sempat tertukar dengan seorang bayi, namun Noura menyimpan rasa simpati pada
Fahri.
Sampai
pada akhirnya Fahri menikahi Aisyah seorang gadis Turki yang pernah ia tolong,
karena pada waktu itu terlibat konflik dengan orang-orang Mesir, hal itu
terjadi karena Aisyah mencoba menolong seorang Bule. Aisyah dapat menikah
dengan Fahri berkat bantuan pamannya Eabal Hokan Erbakan. Karena Marya juga
jatuh cinta dengan Fahri mendengar kabar pernikahan Fahri ia patah hati dan
jatuh sakit. Lalu Allah memberi cobaan kepada Fahri yang sedang berbahagia
dengan istrinya. Fahri ditangkap polisi karena di fitnah dan dituduh menghamili
Noura. Namun Fahri tidak mau mengakuinya karena ia tidak pernah melakukan hal
bejat itu.
Sampai
di pengadilan Noura memberi kesaksian palsu. Hari-hari yang dilalui Fahri di
dalam penjara ia jalani dengan terus beribadah kepada Allah dan menjalani semua
cobaan dengan ketabahan dan ketaqwaan. Dengan kesabaran yang dimiliki Fahri
pada sidang penentuan Allah membantunya dengan sembuhnya Marya dari koma, karena
Marya merupakan saksi kunci dalam kasus itu. Kesaksian yang diberikan Marya
membuahkan hasil yaitu Fahri akhirnya bebas dari penjara. Tapi setelah Fahri
bebas Allah berkehendak lain Marya meninggal dunia menghadap Allah SWT.
EVALUASI
Gaya
bahasa dalam novel ini menarik, karena bahasanya tidak berbelit-belit dan tidak
jatuh pada kevulgaran. Latar dalam cerita ini bertempat di Mesir yang
beribukotakan Cairo. Kelebihan dalam novel Ayat-Ayat Cinta adalah ceritanya
bagus. Siapa saja bisa membacanya. Walaupun novel ini novel percintaan tapi
banyak pesan moral yang disampaikan oleh penulis dan tidak berkesan menggurui.
Penuh dengan pesan akhlak, etika dan yang paling diutamakan adalah aqidah
kepada Allah. Kekurangan dalam novel ini yaitu ada beberapa bahasa Arab yang
dicantumkan dengan catatan kaki sehingga bahasanya agak kurang bisa dipahami
bagi orang awam yang tidak tahu dengan bahasa Arab.
RANGKUMAN
Kesimpulan
dari cerita ini yaitu ketaatan dengan selalu beribadah kepada Allah dan
mengabdikan diri serta bertaqwa dan sabar dalam menghadapi cobaan. Allah akan
memberikan jalan keluar dan Allah tidak akan menguji seseorang di luar batas
kemampuan sedangkan fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan akan membawa kita
pada kesengsaraan baik di dunia maupun di akhirat. Serta ikutilah hadis nabi
Tuntutlah ilmu sampai ke liang kubur atau tuntutlah ilmu walau ke ujung dunia
sekalipun. Karena orang berilmu akan dapat hidup bahagia.
Daftar Pustaka
Diakses pada 08 Mei 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar