“Ketika Si Jenius Jadi Seorang Kriminal”
Disusun Oleh
Putri Rifa Fadilah
Judul : BAD GENIUS
Tahun Rilis : 3 Mei 2017
Sutradara : Nattawut Poonpiriya
Pemain :
1. Chutimon Chuengcharoensukying Sebagai Lynn
2. Theeradon Supapunpinyo Sebagai Pat
3. Eisaya Hosuwan Sebagai Grace
4. Chanon Santinatornkul Sebagai Bank
Orientasi
Film berjudul BAD GENIUS bergenre Film Comedy, Crime,
dan Drama. Film ini diadaptasi dari kisah nyata siswa-siswi yang bersekolah di
Thailand dirilis sejak 3 Mei 2017 digarap oleh rumah produksi GDH dan Jorkwang
Film, dan didistribusi oleh Golden Village Picture dan Purple Media Enterprises
dengan durasi 96 Menit. Nama-nama pemeran utama yang termasuk kedalam tim Bad
Genius yaitu Chutimon Chuengcharoensukying (Lynn), Theeradon Supapunpinyo
(Pat), Eisaya Hosuwan ( Grace), Chanon Santinatornkul (Bank) yang disutradarai
oleh Nattawut Poonpiriya.
Tafsiran
Isi
Lynn adalah gadis yang memiliki otak yang luar biasa. Dengan GPA 4.00 setiap tahun Kemampuan
akademiknya sangatlah baik. Ia sering mendapatkan prestasi semasa SMP. Berbagai piala dan
penghargaan telah diraihnya. Atas dasar
itulah, selepas SMP ia berhak bersekolah di suatu SMA melalui beasiswa tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.
Sebenarnya sih ia tidak ingin bersekolah
di sana. Namun karena dorongan dari sang ayah, akhirnya mau tak mau ia menurutinya.
Awal-awal masuk
sekolah, Lynn adalah gadis lugu yang suka belajar. Kacamata selalu bertengger di matanya. Namun setelah
bertemu dengan Grace, ia pun berubah. Ia tak lagi memakai kacamata. Meski
begitu itu tak berpengaruh pada
kemampuan otaknya. Ia tetap jenius. Bahkan
kejeniusannya menjadikan ia sebagai guru les Grace.
Suatu ketika saat Grace tak bisa mengerjakan ulangan
matematika, Lynn sebagai teman memutuskan untuk menconteki Grace. Dari situ
Grace jadi ketagihan dan suka minta contekan kepada Lynn.
Suatu hari Grace
mengajak Lynn untuk berkunjung ke rumah Pat . Pat adalah kekasih Grace
sekaligus teman sekelas Lynn dan Grace.
Ia adalah anak yang terlahir dari keluarga yang sangat kaya raya. Di sana mereka bertiga berenang di
kolam renang pribadi milik keluarga Pat.
Di saat itulah
suatu hal yang tak pernah terduga di benak Lynn terjadi. Grace keceplosan kalau saat ulangan Lynn pernah
memberikan contekan yang dituliskan
lewat penghapus. Mendengar hal itu Pat merasa tertarik. Ia pun meminta jasa Lynn untuk memberikan
contekan saat ulangan atau mengerjakan
soal. Gratis? Tentu saja tidak karena Pat yang berlimpah uang akan membayar jasa tersebut. Pat pun
merayu Lynn akan pundi-pundi uang yang
lebih banyak karena ia juga akan mengajak teman-temannya yang lain. Lynn belum memberikan jawaban.
Di rumah, Lynn
teringat akan ibunya. Lynn tinggal berdua dengan ayahnya karena kedua orang tuanya telah bercerai.
Lynn mencoba memainkan piano yang sudah
lama tak ia mainkan. Sang ayah mengingatkan Lynn untuk jangan menganggu tetangga tetapi Lynn tak menurut.
Ia tetap memainkan piano. Di saat
menekan tuts-tuts piano satu per satu tiba-tiba terbersit ide di otaknya. Piano dan contekan, bukankah itu ide
bagus?
Keesokkan harinya
Lynn mengajak Grace, Pat dan teman-temannya yang lain untuk berkumpul. Di saat itu Lynn pun kemudian
memberitahu kepada mereka tentang
bagaimana cara mendapatkan jawaban contekan dari Lynn. Caranya adalah Lynn menggerak-gerakkan jari seperti
bermain piano dan teman-temannya harus
memperhatikan dengan saksama. Tiap jawaban A, B, C atau bahkan D memiliki pola gerakan jari yang
berbeda. Semula mereka bingung namun
akhirnya mereka mengerti juga bagaimana cara memahami apa jawaban yang diberikan Lynn.
Bisnis Lynn dimulai, Mereka memiliki misi mengubah
seluruh kunci jawaban menjadi uang dengan menyebarkan kunci jawaban, bisnis
akan mendapatkan keuntungan yang besar, karena setiap murid akan bersedia
membayar dengan harga yang tinggi untuk mendapatkan jawaban dari si genius
Lynn.
Di sekolah itu ada satu anak lagi yang super pintar sama
seperti Lynn. Ia bernama Bank, dan Bank merupakan anak dari keluarga yang
miskin juga sama seperti Lynn. Ibu Bank selalu bekerja keras untuk Bank,
sehingga Bank merasa kasihan dengan ibunya dan bertekad untuk belajar dengan
giat dan menjadi orang sukses. Saat kepala sekolah memberitahu Lynn dan Bank
akan beasiswa untuk kuliah di Singapore, mereka jadi senang dan tertarik.
Namun, hanya ada satu orang yang bisa mendapat beasiswa tersebut. Dari situ
persaingan antara Lynn dan Bank pun dimulai, Persaingan mereka sangat sengit,
dan mereka berdua memiliki visi tersendiri.
Bisnis contekan
Lynn yang terselubung dengan istilah "les piano" semula berjalan mulus. Sampai akhirnya Bank, teman
Lynn yang juga memiliki otak encer
mengetahuinya. Bank yang merasa tindakan
itu tidak benar kemudian melaporkan tindakan tersebut kepada kepala sekolah. Akibatnya, hubungan antara Lynn
dengan ayahnya sempat memburuk.
Di saat Lynn ingin
berubah dengan berhenti dari bisnis mencontek, tawaran menggiurkan datang. Grace datang kemudian
meminta Lynn untuk membantu dirinya dan
Pat agar dapat lolos kuliah di Amerika. Sayangnya, agar dapat berkuliah di sana, mereka harus lulus
dalam ujian STIC yang teramat susah.
Lynn pun tak perlu khawatir karena Pat akan membayar jasa Lynn dengan bayaran yang lebih tinggi.
Lynn semula
menolak. Namun ujian STIC yang dilaksanakan secara serentak di seluruh dunia membuat Lynn membuat ia berubah
pikiran. Ia melihat ada peluang di sana.
Akhirnya terbersit sebuah ide di benaknya. Waktu Australia lebih cepat daripada Thailand.
Bagaimana jika ia mengerjakan soal-soal
STIC terlebih dahulu di Australia kemudian ia memberikan contekan kepada teman-temannya di Thailand?
Sayangnya, Lynn tak bisa melakukan hal
ini seorang diri. Ia butuh orang jenius lainnya. Ia pun mengajak Bank.
Akhirnya, Lynn bertemu dengan Bank. Sesugguhnya, Bank adalah
rival Lynn, dan tidak menyukai kecurangan. Lynn melakukan berbagai macam cara
agar Bank ingin membantunya dan beraksi ke seluruh penjuru Negara.
Lynn mampu meyakinkan Bank, karena ia tau bahwa Bank
membutuhkan uang untuk membantu bisnis Laundry ibu Bank dan karena bank tidak
mendapatkan Beasiswa, ia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meyakinkan
bank, akhirnya Bank setuju dengan apa yang Lynn tawarkan.
Lynn dan Bank terbang ke Australia mendapatkan ujian awal
yang diadakan secara global di hari yang sama dan mengirimkan kembali jawaban
Grace dan pat untuk didistribusikan kepada klien mereka. Tetapi pada malam
penerbangan mereka Pat tergelincir bahwa dia yang memerintahkan preman untuk
memukuli Bank dan memaksanya bergabung dengan skema mereka. Marah Bank
menyerang Pat lalu pergi.
Lynn yang terkejut mendengar hal ini mulai memikirkan
kembali tindakannya. Tetapi Bank kembali menghadapi Lynn menyuruhnya
menyelesaikan apa yang telah dimulai. Hubungan Bank dan Lynn berkembang lebih
jauh ketika mereka terbang ke Sdyney.
Di hari STIC mereka menyelesaikan ters pertama sesuai
rencana namun bank mengalami kegelisahan dan tertangkap. Lynn berjuang
menghafal bagian akhir dan akhirnya berhasil melewatinya. Dia dikejar oleh
administrator tes setelah berpura-pura sakit dan meninggalkan pusat tes lebih
awal akan tetapi dilepaskan ketika Bank menjelaskan kepada staf bahwa dia tidak
mengenalnya.
Pulang ke rumah Lynn mendapatkan bahwa skema mereka
sukses besaar tetapi yagn diputuskan oleh pengalaman itu membuatnya berbalik
kepada rekan konspiratornya. Beberapa waktu selanjutnya dia mengunjungi Bank
yang telah menginvestasikan andilnya membenahi bisnis binatu Ibu Bank.
Bank mengajak Lynn memulai skema yang berbeda kali ini
dengan klien yang lebih luas yang mengikuti ujian GAT & PAT. Dia menolak
menjelaskan kepadanya bahwa telah membuat pilihannya. Lynn pada akhirnya
mengaku kepada ayahnya yang menghiburnya dan membantunya menebus dirinya
mengajukan pengakuan formal kepada organisasi STIC.
Dalam Film Bad Genius mendapat pesan moral bahwa Gunakan Kepintara ke arah yang ebih positif,
terkadang orang-orang dibutakan oleh uang tapi uang juga bisa menjatuhkanmu. Film
ini cocok ditonton untuk kalangan usia remaja.
Evaluasi
Kelebihan
1. Dikerjakan oleh orang-orang berpengalaman. Sudah tahu kan kalau ini diproduksi oleh GDH 559 Sudah
tahu film dan drama apa saja yang dikeluarkan oleh GDH 559. GDH 559 ini
sebelumnya bernama GTH, beberapa tahun lalu baru ganti nama.
2. Sinematografinya keren. Misalnya saat adegan Lynn selesai mengamati jam dinding
satu per satu dari New York sampai Sydney. Biasanya kamera akan langsung
men-shoot wajah Lynn dengan background jam itu saja. Namun di sini, Lynn
menoleh ke arah kaca yang tampak dobel-dobel. Akhirnya wajahnya jadi
dobel-dobel gitu. Satu layar penuh dengan pantulan wajahnya di kaca yang
menjadi tiang penyangga gedung apertemen itu juga. Pokoknya, begitu lihat
begituan, aku cuma bisa bilang 'wow'. Ada lagi saat beberapa adegan seakan
berupa rekaman CCTV. Memang kelihatannya nggak terlalu jelas, tapi cukup bagus
sebagai modifikasi supaya penonton tidak bosan dengan angle pengambilan kamera
yang itu-itu saja.
3. Pewarnaannya pas. Kalau kalian lihatnya di layar bioskop, sumpah, itu
bener-bener kelihatan keren. Ada suasana dark-nya juga yang kalau dilihat di layar
laptop bakal jelek. Tapi kalau di layar bioskop, pecahhh!!!
4. Backsound nggak kalah pecah. Film ini bukan film horor. Tapi suaranya tetep bikin
deg-degan. Setiap adegan nyontek. Setiap adegan dikejar. Terutama waktu
puncak-puncaknya dari masalah di STIC sampai masalah ojek itu beneran bikin dag
dig dug. Ya memang masih ada unsur ketawanya, tapi tetap saja kita seperti
merasakan suasana waktu lagi nyontek.
5. Tema unik, jalan cerita pas. Tema beginian ini masuk unik banget. Apalagi ternyata
berdasarkan cerita nyata. Biasanya soal cinta-cintaan atau horor. Tapi ini
tentang hal yang 99% dilakukan siswa di seluruh dunia. Nyontek. Tema ini
kelihatan garing, tapi entah kenapa begitu nonton filmnya, kata garing itu sama
sekali nggak ada. Ketawa dapet. Deg-degan dapet. Pesan moralnya dapet. Jangan
ragu, takut bosen, atau apa pun. Nggak. Sama sekali. Awalnya aja udah banyak
yang ketawa ngakak. Di puncak cerita juga masih ada selingan ketawa, selingan
drama sedikit. Jadi benar-benar tidak bikin ngantuk. (Aku masih bisa menebak
kalau Pat dibalik pemukulan Bank, tapi aku tidak tahu alasannya).
6. Tokoh pemeran film yang terkenal. Aku baru tahu Aokbab dari film ini saja. Tapi begitu
lihat instagramnya, followersnya sudah mencapai 108k lebih. Akun fanbase-nya
juga nggak hanya satu saja. Tokoh cowoknya, Nonkul. Pertama kali lihat dia di
Hormones The Series season ketiga. Waktu nonton lupa namanya sih, tapi beneran
familier dengan wajahnya. Aku juga pertama kali melihat James di drama yang
sama, season yang sama juga. Yah, jujur saja sih, entah kenapa orang ini selalu
dapat peran orang kaya yang sengak. Aku juga ingat kalau peran James di
Hormones ini sebagai orang super duper kaya yang kunci mobil keluarganya sampai
disimpen di sebuah kotak. Sementara Eisaya, ternyata dia salah satu pemeran di
film "Siam Square". Film horor yang juga masih baru tayang juga.
7. Tempat dan pemerannya asli. Biasanya para pembuat film akan merekayasa tempat dan
orang-orangnya supaya terlihat mirip. Ternyata, orang-orang bule itu beneran
bule. Di film ini, orang bulenya nggak sedikit. Semua peserta STIC yang di
ruangan Bank dan Lynn itu bule. Semua petugas STIC-nya bule. Jumlah pemeran
bule di film ini mungkin hampir sama dengan pemain Thailand. Tempatnya jelas
asli. Bisa dicek di instagram pemeran-pemerannya waktu itu dan daftar kru. Ada
beberapa orang yang diberi keterangan sebagai orang yang khusus di Sydney.
Kekurangan
1. Saat Bank memakai headset, mendengarkan lagu klasik. Kami mendengarkan juga lagu klasik itu sebagai pengisi
suara. Namun baru dilepas sebelah, lagu yang kami dengarkan juga berhenti.
Seharusnya lagu tersebut hanya dipelankan saja, bukan benar-benar berhenti.
2. Buku STIC yang akan dikembalikan Lynn pada Pat. Buku ini sudah diterima oleh pegawai resepsionisnya.
Hanya saja mendadak ada telepon. Namun tidak ada adegan saat Lynn meminta
kembali buku itu atau apa. Jadinya terasa agak ada yang kurang menurutku
Rangkuman
Film ini sangat layak
disaksikan para remaja. Apresiasi patut diberikan kepada penulis yang berani
memasukan tema Mencontek dan sutradara yang handal sehingga membuat penonton
terbawa suasana dan enggan memalingkan wajah dari layar kaca, dan juga para
pemain peran yang berhasil memerankan dan menjiwai karakter mereka
masing-masing sehingga para penonton terpana.
Dapat disimpulkan bahwa
film Bad Genius bukan sekedar Film Thiller, film yang diangkat dari kisah nyata
dan dapat memberi pelajaran kepada siapa saja yang masih menjadi siswa-siswi
bahwa budaya mencontek tidaklah baik untuk ditiru, dan apabila sekali saja
melakukannya akan susah untuk melepasnya. Setiap perbuatan pasti ada
konsekuensinya dan harus di pertanggung jawabkan.
Daftar Pustaka
Diakses pada 9 Mei 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar