KETEGANGAN KONSTAN DI PESAWAT DALAM
FILM “NON-STOP”
Disusun Oleh: Ayuni Rahmawati
JUDUL FILM : NON-STOP
TAHUN RILIS : 2014
SUTRADARA : JAUME
COLLET-SERRA
PEMAIN : 1. LIAM
NEESON SEBAGAI BILL MARKS
2. JULIANNE MOORE SEBAGAI JEN SUMMERS
ORIENTASI:
“Non-Stop”
merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2014. Film yang
disutradarai oleh Jaume Collet-Serra ini pemainnya antara lain oleh Liam
Neeson, Julianne Moore, dan masih banyak lagi. Film bergenre action-thriller ini berdurasi 106 menit
dan berumah produksi di StudioCanal, Silver Pictures dan Anton Capital
Entertainment.
Film ini
dibintangi Liam Neeson sebagai US Air
Marshal, Bill Marks. Dalam perjalanan pesawat ke London, dia menerima pesan
yang bertubi-tubi dari orang yang tidak diketahui, mengancam bahwa jika ia
tidak mentransfer $150 Juta, kematian akan terjadi di pesawat setiap 20 menit,
kecuali Marks mengirimkan uangnya. Film ini dimulai dengan beberapa intrik,
menunjukkan Marks depresi, mengonsumsi alkohol dan terjadi beberapa kendala
dengan beberapa penumpang sebelum dia naik pesawat, ini dapat memberikan kesan
bahwa Marks adalah orang yang kurang stabil dan membuat kita ingin tahu apa
yang melatar belakangi cerita ini. Jen Summers (Julianne Moore) duduk di sebelah
Marks di pesawat, yang juga menjadi misteri di film ini. “Non-Stop” menyuguhkan
plot cerita yang menarik. Namun, plot utama dimulai setelah pesawat lepas ke
udara ketika Marks mulai menerima pesan melalui sms. Ini adalah permainan yang
menegangkan, Marks berupaya menemukan pelaku, dan ketika korban mulai
meningkat, itu menjadikan film ini sangat menarik.
TAFSIRAN
ISI:
Bill
Marks (Liam Neeson) merupakan seorang petugas keamanan udara (Air Marshall) yang bertugas berada dalam
pesawat untuk memastikan tidak ada penyanderaan ataupun ancaman lain yang akan
terjadi selama pesawat tersebut mengudara. Namun, Bill yang sudah berkali-kali
melaksanakan tugasnya tersebut, kali ini harus menghadapi ancaman yang
benar-benar mematikan. Ketika dia mendapatkan pesan dari telepon selulernya,
bahwa ada orang yang meminta dibayar sebanyak 150 Juta Dollar. Apabila
tuntutannya tidak dipenuhi, maka setiap 20 menit akan ada penumpang yang
dibunuh.
Teror pun mulai mencekam. Bill yakin
peneror ada di dalam pesawat dan ia pun mencoba menemukan sang pengirim pesan
dengan cara-cara awam. Misalnya, seluruh penumpang disuruh mengangkat tangan
menjelang tenggat 20 menit berakhir. Bill pun mengawasi siapa yang kelihatan
mengutak-atik telepon seluler. Semua penumpang yang ia curigai satu per satu
memiliki motif sebagai tersangka, termasuk penumpang cantik yang duduk di
sebelahnya (Julianne Moore), dokter (yang sejak awal selalu diawasinya),
penumpang yang mengajaknya bicara di bandara, pramugari pesawat (Michelle
Dockery dan Lupita Nyong'O), bahkan kapten pesawat.
Film “Non-Stop” ini memberikan
pelajaran bahwa jangan cepat percaya terhadap berita-berita buruk tentang
seseorang dan menganggap seseorang itu selalu buruk karena berita yang belum
pasti kebenarannya. Karena bisa saja orang yang kita anggap buruk suatu saat
nanti akan menyelamatkan kita dalam suatu masalah yang kecil maupun yang besar sekali
pun yang berhubungan dengan nyawa.
Dari segi cerita dan nuansa, film
“Non-Stop” ini mirip dengan film “Flightplan” yang dibintangi Jodie Foster.
Film yang disutradai Jaume Collet-Serra ini sekilas juga mempunyai kemiripan
dengan “Red Eye” yang juga menawarkan ketegangan serta intimidasi di atas
ketinggian.
Teka-teki
dari pembajakan pesawat inilah yang ditawarkan “Non-Stop” pada penonton yang
mereka sasar, yaitu penonton yang menyukai film bergenre misteri dan aksi.
Penonton dapat ikut menebak siapa yang menjadi dalang dari kasus tersebut dan
juga ikut merasakan keseruan dan ketegangan dari aksi dalam film ini.
EVALUASI:
Jaume Collet-Serra
paham betul cara untuk terus mencuri atensi penontonnya. Tidak peduli seberapa
dangkal materi yang ia berikan dan rasa kesal diakhir cerita, selalu ada
sedikit rasa puas yang diperoleh. Kali ini ia berhasil menyuntikkan cita rasa
modern yang dinamis pada teknik mengambil gambar, yang kemudian dipadukan
bersama pilihan untuk menampilkan percakapan pesan dengan teks grafis pada
layar. Tidak hanya itu, Jaume Collet-Serra juga berhasil mempermainkan
penontonnya dengan rasa gelisah. Permainan menebak yang ia hadirkan juga sangat
menarik, Dengan cekatan terus berpindah antar berbagai opsi yang telah ia
miliki, seperti tidak mau penontonnya memperoleh waktu untuk merasa yakin pada
pilihan mereka. Misteri terus mengambang dalam proses menunggu itu, tidak ada
kata membosankan ketika berjalan dalam lika-liku cerita.
Walaupun
latar tempat yang digunakan hanyalah satu yaitu di dalam pesawat, namun dapat
membuat penonton merasakan ketegangan dan keseruan dari film ini. Liam Neeson
yang sudah jelas menjadi jualan utama film ini juga berhasil memberikan
performa sesuai dengan apa yang penonton harapkan darinya. Neeson berhasil
menjadikan teka-teki dan misteri yang ia bawa tampil menarik, kerapuhan emosi
dan efek alkoholisme yang juga sanggup menimbulkan rasa ambigu.
Namun, ketika
sang biang keladi akhirnya terkuak, motif yang melatarbelakangi pembajakan
tersebut seperti mengada-ada sehingga misteri yang dicoba dijalin dengan ketat
dari awal menjadi cair tak berbekas.
Proses
syuting film yang hanya terdapat di bandara dan di dalam pesawat ini
menghabiskan dana sebesar $50 Juta dan mendapatkan pendapatan kotor sebesar $199,462,160.
RANGKUMAN:
Dalam
film ini, Liam berperan menjadi Bill Marks, seorang polisi udara yang sedang
menjalankan tugasnya untuk mengamankan penerbangan ke London. Sesaat setelah
pesawat lepas landas, Bill tiba-tiba menerima pesan singkat yang intinya
mengancam akan membunuh 1 orang yang ada di pesawat setiap 20 menit jika Bill
tidak mentransfer uang sebesar 150 Juta Dollar. Pada akhirnya, Bill bersama
sang pramugari yang bernama Nancy (Michelle Dockery) dan teman sebangkunya Jen
Summers (Julianne Moore) harus berjuang keras untuk menghentikan aksi si
pembunuh sekaligus mengungkap dan mengidentifikasi siapakah sang pelaku
misterius yang juga berada dalam satu pesawat tersebut.
Jadi,
pelajaran yang dapat kita ambil setelah menonton film “Non-Stop” ini adalah
jangan cepat percaya terhadap berita-berita buruk tentang seseorang dan
menganggap seseorang itu selalu buruk karena berita yang belum pasti
kebenarannya. Karena bisa saja orang yang kita anggap buruk suatu saat nanti
akan menyelamatkan kita dalam suatu masalah yang kecil maupun yang sekali pun
yang berhubungan dengan nyawa.
Film ini layak ditonton untuk semua
kalangan dengan bimbingan orangtua tentunya. Adegan aksi memang tidak begitu
banyak, tapi cara Bill Marks untuk mencari siapa dalang dibalik pembajakan
pesawat ini patut dipuji. Memang bukan film yang sangat sempurna namun sangat
unik kemasannya dan tidak rugi untuk dinikmati.
Daftar Pustaka:
https://id.wikipedia.org/wiki/Non-Stop_(film) diakses pada 7 Mei 2018.
https://www.kompasiana.com/johntirayoh/film-non-stop-ketegangan-tiada-henti-di-pesawat_54f82b2ca33311225e8b474a diakses pada 7 Mei 2018.
https://entertainment.kompas.com/read/2014/03/09/2020319/Nonstop.Teror.Lewat.Pesan.Singkat diakses pada 7 Mei 2018
http://www.rorypnm.com/2014/03/movie-review-non-stop-2014.html diakses pada 7 Mei
2018.
https://dewi-movie.blogspot.co.id/2014/ diakses pada 7 Mei
2018.
https://movgeeks.blogspot.co.id/2014/06/non-stop-2014.html diakses pada 7 Mei
2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar