Harry
Potter and The Goblet of Fire : “Bangkitnya Pelahap Maut”
Oleh Wa Ode Savira Della Nissa
Judul Film : Harry Potter and The Goblet Of Fire
Tahun Liris : 18 November 2005
Durasi : 157 menit
Sutradara : Mike Newell
Pemain :
1) Daniel Radcliffe berperan sebagai Harry Potter
2) Rupert Grint berperan sebagai Ron Weasly
3) Emma Watson berperan sebagai Harmionie Granger
4) Ralph Fiennes berperan sebagai Lord Voldermort
5) Michael Gambon berperan sebagai Albus Dambeldore
6) Brendan Gleeson berperan sebagai Mad-Eye Moody
7) Robert Pattinson berperan sebagai Cedric Diggory
8) Miranda Richardson berperan sebagai Rita Skeeter
7) Robert Pattinson berperan sebagai Cedric Diggory
8) Miranda Richardson berperan sebagai Rita Skeeter
9) Stanislav Yenevski berperan sebagai Viktor Krum
10) Clemence Poesy berperan sebagai Fleur Delacour
ORIENTASI 1
Film “Harry Potter and The Goblet of Fire” ini adalah
film keempat dari serial Harry Potter, film ini diproduksi oleh Warner Bros.
Pictures dan Heyday Films yang merupakan
adaptasi dari novel berjudul sama yaitu “Harry Potter and The Goblet of Fire”
karya J. K. Rowling yang terinspirasi dari khayalannya. Film ber-genre
advanture fantasi ini berasal dari Britania Raya, Inggris yang dibintangi oleh
Daniel Radcliffe, Rupert Grint, dan Emma Watson sebagai pemain utamanya.
ORIENTASI 2
Kisah dalam film ini diawali dengan mimpi buruk Harry
Potter dan pertandingan piala dunia Quiddicth, dimana dalam pertandingan
tersebut terjadi kerusuhan karena kedatangan sang Pelahap Maut yang menggunakan
topeng dan membakar tenda-tenda para penonton. Lalu kisah selanjutnya adalah Sekolah
Sihir Hogwarts yang terpilih menjadi tuan rumah dalam penyelengaraan turnamen
piala Triwizard yang diikuti oleh 3 sekolah, yaitu Sekolah Sihir Hogwarts yang
dipimpin oleh Albus Dumbeldore dan mengirimkan Cerdic Digory serta Harry Potter
sebagai peserta, Akademi Sihir Beauxbatons yang dipimpin oleh Madame Maxime
yang mengirmkan Fleur Delacour, dan Institut Durmstrang yang dipimpin oleh Igor
Karkarof mengirimkan Viktor Krum. Dalam turnamen Triwizard tersebut semua
peserta akan mengikuti 3 tugas yang sangat berbahaya, dan ditugas terakhir
mereka harus menemukan piala api yang terletak di dalam labirin raksasa yang
sangat luas. Film ini diakhiri dengan kematian Cedric Diggory yang dibunuh oleh
Voldemort yang bangkit kembali.
TAFSIRAN ISI 1
Untuk mengikuti turnamen Triwizard semua siswa dari
ketiga sekolah tersebut yang berummur 17 keatas diperbolehkan untuk memasukan
nama mereka ke dalam “Goblet Of Fire” atau
Piala Api, tetapi hanya satu siswa yang memiliki keberanian tingggi dari masing
masing sekolah yang akan terpilih untuk mengikuti turnamen yang berbahaya
tersebut. Ketika Piala Api sudah memuntahkan ketiga nama siswa dari masing
masing sekolah tersebut, tiba-tiba saja piala api memuntahkan satu nama kembali
yaitu Harry Potter yang baru berumur 14 tahun terpilih untuk mengikuti turnamen
Triwizard. Harry pun dituduh melakukan kecurangan karena telah memasukan
namanya ke dalam piala api.
TAFSIRAN ISI 2
Walaupun film ‘Harry Potter’ ini
merupakan film yang ber-genre Fantasi, tetapi film ini juga mempunyai pesan
moral bagi para penonton untuk tidak menuduh orang sembarangan tanpa ada bukti
yang jelas, Persaingan yang baik adalah persaingan yang sportif, jujur, dan
bertanggung jawab, Jangan merusak persahabatan yang telah dibina dengan baik hanya
karena kesalahpahaman, Terus semangat dalam menghadapi rintangan, Kita harus
mengakui kesalahan yang kita perbuat dan meminta maaflah kepada orang yang
telah kita sakiti, Berpikirlah yang bijak bahwa “Jika kita bisa menolong lebih
dari satu orang kenapa tidak kita lakukan?”, Kita harus mengikhlaskan kepergian
orang yang kita sayangi karena itu merupakan takdir yang telah ditentukan oleh
Tuhan Yang Maha Esa, dan Jangan menilai orang dari luarnya saja tetapi nilailah
orang tersebut dari hatinya.
TAFSIRAN ISI 3
Penyelesaian untuk masalah yang terjadi
dalam film “Harry Potter and The Goblet of Fire” ini sebenarnya tidak dapat
dikatakan penyelesaian masalah yang sebenarnya, karena dalam film ini
permasalahan yang utama itu baru muncul karwena bangkit kembalinya Voldemort
dan penyelesaiannya terdapat pada film Harry Potter seri terakhir yaitu “Harry
Potter and The Deathly Hallows Part 2”.
TAFSIRAN ISI 4
Film “Harry Potter and The Goblet of
Fire” ini berbeda sedikit berbeda dari novelnya yaitu “Harry Potter and The
Goblet of Fire” versi Inggris dan ‘Harry Potter dan Piala Api’ versi
Indonesianya. Kebanyakan cerita yang terdapat pada novelnya tidak ditampilkan
ke dalam film. Seperti, makhluk bernama sphink (makhluk berbadan singa berkepala
manusia) yaitu makhluk yang seharusnya muncul di film ini pada adegan dalam
turnamen triwizard yang harus diikuti oleh Harry pada babak akhir turnamen,
semua peserta harus melewati rintangan yang telah disiapkan dalam labirin untuk
memenangkan piala triwizard. Dalam rintangan di labirin tersebut seharusnya
Harry itu menghadapi sphink, tetapi dalam film ini sphink itu dihilangkan dan
diganti menjadi tanaman penjerat sihir.
TAFSIRAN ISI 5
Cerita dalam film “Harry Potter and The Goblet of Fire”
inilah yang dijadikan sebagai sasaran bagi penonton terutama remaja yang
menyukai film bergenre fantasi petualangan ditambah dengan adegan-adegan
romansa yang disajikan secara menarik, terutama pada saat keempat peserta
menjalankan tantangan yang sangat berbahaya. Apalagi yang sudah pernah menonton
film Harry Potter seri sebelumnya, mereka pasti akan sangat menyukai film Harry
Potter seri ini, karena disinilah permasalahan utama yang selalu menjadi
perbincangan dalam film akan muncul, yaitu Voldemort yang merupakan pembunuh
dari kedua orangtua Harry Potter akan bangkit untuk berusaha melawan Harry
Potter dan semua orang yang akan menghalanginya untuk menjadi penguasa di dunia
sihir.
EVALUASI 1
Film “Harry Potter and The Goblet of
Fire” ini disajikan dengan alur cerita yang menarik, terutama pada saat Harry
beserta ketiga orang peserta Turnamen Triwizard lainnya sedang menghadapi atau
melewati tahap demi tahap rintangan yang telah ditentukan oleh pihak kementrian
sihir. Dalam film ini juga mempunyai banyak pesan moral yang dapat kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Para pemainnya juga sangat menjiwai
perannya masing-masing. Pendapatan kotor yang diperoleh dari hasil pemutaran
film ini sebesar 102 juta dolar AS, pendapatan untuk minggu pertamanya.
EVALUASI 2
Walaupun film ini mempunyai cukup
banyak kelebihan, tetapi film ini juga tidak luput dari kekurangan antara lain
yaitu banyak cerita atau pun tokoh yang tidak dimasukkan dalam filmnya, dan
juga latarnya yang gelap sehingga tidak begitu terlihat apa kegiatan yang
sedang dikerjakan. Karakter tokoh Harry Potter dalam filmnya juga berbeda
dengan yang ada pada novel, karena karakter Harry Potter pada novel memiliki
mata berwarna hijau sedangkan Harry Potter dalam film mempunyai mata berwarna
biru.
RANGKUMAN
Dari paparan tadi, dapat disimpulkan
bahwa film “Harry Potter and The Goblet of Fire” berbicara atau menceritakan
tentang sebuah pertarungan yang terdiri dari 3 tahapan dan mempunyai pesan
moral yang cukup banyak diantaranya adalah persaingan yang baik yaitu
persaingan yang sportif, jujur, dan bertanggung jawab. Karena memiliki banyak
pesan moral maka film ini sangat layak untuk ditonton oleh seluruh masyarakat.
SUMBER
http://dwinamega.blogspot.co.id/2013/11/nah-hari-ini-saya-akan-memposting.html diakses pada 3 Mei 2018
https://id.wikipedia.org/wiki/Harry_Potter_and_the_Goblet_of_Fire diakses pada 3 Mei 2018
http://nabilbakri.blogspot.co.id/2015/09/semua-tentang-harry-potter-and-goblet.html diakses pada 3 mei 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar