Disusun Oleh: Rusnia Ika Pratiwi
Abrasi
merupakan pengikisan daerah pantai yang terjadi akibat gelombang dan arus laut
yang sifatnya merusak (destruktif). Pengikisan ini mengakibatkan berkurangnya
daerah pantai, di mana wilayah yang paling dekat dengan air laut akan menjadi
sasaran pertama pengikisan. Jika dibiarkan, abrasi akan terus mengikis bagian
pantai sehingga air laut akan membanjiri daerah yang ada di sekitar pantai.
Faktor Penyebab Abrasi
1. Faktor alam
Fenomena alam yang menimbulkan
abrasi antara lain pasang surut air laut, angin di atas lautan yang
menghasilkan gelombang, dan juga arus laut yang sifatnya merusak. Faktor alam
yang seperti ini tak bisa dihindari karena laut memang memiliki siklusnya
tersendiri. Pada suatu periode, angin akan bertiup dengan sangat kencang dan
menghasilkan gelombang dan arus laut yang besar.
2. Faktor manusia
a) Ketidakseimbangan ekosistem laut. Ketidak seimbangan
ekosistem laut biasanya terjadi karena adanya eksploitasi besar-besaran
terhadap kekayaan laut, seperti ikan, terumbu karang, dan lain sebagainya
sehingga arus dan gelombang laut dalam jumlah besar mengarah ke arah pantai.
Hal inilah yang berpotensi menimbulkan abrasi.
b) Pemanasan global yang dilakukan manusia. Pemanasan global
biasanya terjadi karena pemakaian kendaraan, khususnya kendaraan bermotor
secara berlebihan, asap yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik industri, dan juga
pembakaran hutan. Asap tersebut menghasilkan zat karbon dioksida yang
menghalangi keluarnya panas matahari yang dipantulkan bumi sehingga panas
tersebut akan terperangkap di lapisan atmosfer. Suhu di bumi akan meningkat, es
di kutub akan mencair, dan permukaan air laut akan mengalami peningkatan
sehingga menggerus wilayah yang rendah.
c) Penambangan pasir. Kegiatan penambangan pasir pantai yang
dilakukan secara besar-besaran dengan cara mengeruk pasir sebanyak mungkin
dalam intensitas tinggi bisa mengurangi volume pasir di laut dan juga
mengurasnya sedikit demi sedikit. Hal ini akan berpengaruh langsung terhadap
arah dan kecepatan air laut yang menghantam daerah pantai. Jika tidak membawa
pasir, air pantai akan menjadi lebih ringan dan lebih cepat saat menghantam
pantai. Proses yang seperti ini akan memperbesar kemungkinan terjadinya abrasi.
Dampak
dari Abrasi
1. Penyusutan
area pantai. Penyusutan area pantai merupakan dampak yang paling jelas terlihat
akibat terjadinya abrasi. Gelombang dan arus laut yang biasanya membantu
nelayan akan berubah menjadi pemandangan yang mengerikan. Hantaman kerasnya
pada wilayah pantai bisa menggetarkan bebatuan dan tanah sehingga keduanya akan
terpisah dari wilayah daratan dan tergenang air. Hal ini akan merugikan sektor
pariwisata, serta mengancam keberlangsungan hidup penduduk yang ada di sekitar
pantai.
2. Rusaknya
hutan bakau. Hutan bakau sengaja dibuat untuk mengurangi resiko terjadinya
abrasi. Namun jika abrasi pantai sudah terjadi dalam tingkat yang tak bisa
dikendalikan lagi, maka hutan bakau pasti akan mengalami kerusakan.
3. Hilangnya
tempat berkumpul bagi ikan pantai. Jika pantai terkena abrasi, ikan pantai akan
kehilangan tempat untuk berkumpul. Pasalnya, mereka tak bisa menempati habitat
ikan-ikan laut karena berbagai alasan, seperti ancaman predator, suhu yang tak
sesuai, gelombang air laut yang terlalu besar, dan lain sebagainya. Akibat
terburuk, ikan-ikan pantai tersebut bisa saja kesulitan untuk bertahan hidup.
Pencegahan
Abrasi
Abrasi sebisa mungkin harus dicegah karena dampaknya yang
cukup berbahaya bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Berikut ini adalah
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi:
1. Menanam dan memelihara pohon bakau. Pohon bakau merupakan
jenis pepohonan yang akarnya menjulur ke dalam air pantai. Pohon ini biasanya
ditanam di garis pantai yang sekaligus membatasi daerah berair dengan daerah
pantai yang berpasir. Jika pohon ini berkembang dengan baik, akarnya akan
semakin kuat sehingga bisa menahan gelombang dan arus laut agar tidak
menghancurkan bebatuan atau tanah yang ada di daerah pantai.
2. Memelihara terumbu karang. Terumbu karang yang ada di dasar
laut bisa mengurangi kekuatan gelombang dan arus laut yang akan menghantam
daerah pantai. Karena itulah, terumbu karang dilestarikan dan dilindungi demi
meminimalisir terjadinya abrasi.
3. Melarang kegiatan penambangan pasir. Peraturan pemerintah
bisa saja memegang peran penting dalam upaya mengurangi resiko terjadinya
abrasi. Jika persediaan pasir di lautan berada dalam kategori yang cukup, maka
air pasang, gelombang, ataupun arus laut tak akan banyak menyentuh garis pantai
sehingga abrasi bisa dicegah. Kendati demikian, hal yang satu ini masih menjadi
PR bagi pemerintah.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.kata.co.id/Pengertian/Abrasi/2661
Tidak ada komentar:
Posting Komentar