disusun oleh: Annisa Zahira Syarifah Asri
Pernyataan Umum
Bullying berasal dari kata bully, yaitu suatu kata yang
mengacu pada pengertian adanya “ancaman’’ yang dilakukan seseorang terhadap
orang lain (yang umumnya lebih lemah atau “rendah’’ dari pelaku), yang
menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya berupa stress (yang muncul dalam
bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya; misal susah makan, sakit
fisik, ketakutan, rendah diri, depresi, cemas, atau lainnya). Dapat secara
berulang – ulang secara disengaja oleh individu atau kelompok lain yang merasa
lebih berkuasa agar korban merasa tertekan.
Bentuk bullying menurut Coloroso (2007:47) dibagi menjadi 4
jenis, yakni: 1) Bullying
fisik, merupakan jenis bullying yang paling tampak dan paling dapat
diidentifikasi diantara bentuk – bentuk penindasan lainnya, namun kejadian
penindasan fisik terhitung kurang dari sepertiga insiden penindasan yang
dilaporkan oleh siswa. Yang termasuk jenis penindasan secara fisik adalah
memukul, mencekik, menyikut, meninju, menendang, menggigit, memiting, mencakar,
serta meludah anak yang ditindas hingga ke posisi yang menyakitkan, serta
merusak dan menghancurkan pakaian serta barang – barang milik anak yang
tertindas. 2) Bullying Verbal, merupakan bentuk penindasan yang paling umum
digunakan, baik oleh anak perempuan maupun laki – laki. Penindasan verbal dapat
berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam, penghinaan , dan pernyataan
– pernyataan bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual. Selain itu,
penindasan verbal dapat berupa perampasan uang jajan atau barang – barang,
telepon yang kasar, email yang mengintimidasi, surat – surat kaleng yang berisi
ancaman kekerasan, tuduhan – tuduhan yang tidak benar, kasak- kusuk yang keji,
serta gossip. 3) Bullying Relasional, merupakan pelemahan harga diri si korban
penindasan secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan, pengecualian, atau
penghindaran. Penghindaran, suatu tindakan penyingkiran, adalah alat penindasan
yang terkuat. Perilaku ini dapat mencakup sikap – sikap tersembunyi seperti
pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan napas, bahu yang bergidik,
cibiran, tawa mengejek, Bahasa tubuh yang kasar. 4) Cyber Bullying, merupakan
bentuk bullying yang terbaru karena semakin berkembangnya teknologi, internet
dan media social. Pada intinya adalah korban terus – menerus mendaptkan pesan
negative dari pelaku bullying baik dari sms, pesan di internet dan media
social.
Ciri – ciri
pelaku bullying antara lain : sering bersikap agresif terhadap orang dewasa
bahkan terhadap orangtua dan guru, menguasai teman – temannya, menekan lainnya,
dan menunjukkan dirinya dengan kekuatan dan ancaman, cepat marah, impulsive,
sulit diatur, kasar, dan hanya menunjukkan simpati yang sangat kecil kepada
korban bullying, pandai beralasan untuk mencari jalan keluar dari situasi yang
sulit ketika dipergoki (mereka mengatakan hanya iseng atau bercanda).
Urutan
Sebab akibat
Menurut
Ariesto (2009) faktor – faktor penyebab terjadinya bullying antara lain: a)
Keluarga, pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah :
orang tua yang sering menghukum anaknya secara berlebihan, atau situasi rumah
yang penuh stress, agresi, dan permusuhan. Anak akan mempelajari perilaku
bullying ketika mengamati konflik – konflik yang terjadi pada orang tua mereka,
dan kemudian menirunya terhadap teman – temannya. b) Sekolah, karena pihak
sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini, anak – anak seagai pelaku
bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan
intimidasi terhadap anak lain. Bullying berkembang dengan pesat dalam lingkungan
sekolah sering memberikan masukan negative pada siswanya, misalnya berupa hukuman
yang tidak membangun sehingga tidak mengembangkan rasa menghargai dan
menghormati antar sesama anggota sekolah. c) Faktor Kelompok Sebaya, anak –
anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman disekitar rumah, kadang
kala terdorong untuk melakukan bullying. Beberapa anak melakukan bullying dalam
usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu,
meskipun mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut. d) Kondisi
Lingkungan Sosial, salah satu faktor lingkungan sosial yang menyebabkan
tindakan bullying adalah kemiskinan. Mereka yang hidup dalam kemiskinan akan
berbuat apa saja demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga tidak heran jika di
lingkungan sekolah sering terjadi pemalakan antar siswanya. e) Tayangan
televisi dan media cetak, televisi dan media cetak membentuk pola perilaku
bullying dari segi tayangan yang mereka tampilkan. Survey yang dilakukan kompas
(Saripah,2006) memperlihatkan bahwa 56,9% anak meniru adegan – adegan film yang
ditontonnya, umumnya mereka meniru gerakanya (64%) dan kata - katanya (43%).
Dampak
bullying
1 Dampak Perilaku
Bullying Terhadap Kehidupan Individu, penelitian – penilitian tersebut
mengungkapkan bahwa bullying memiliki efek – efek negatif seperti, a) Gangguan
Psikologis (seperti cemas dan kesepian). b) Konsep diri korban bullying menjadi
lebih negatif karena korban merasa tidak diterima oleh teman – temannya
(Djuwita dalam SEJIWA 2006). c) Menjadi penganiaya ketika dewasa. d) Agresif
dan kadang – kadang melakukan tindakan kriminal. e) Korban bullying merasakan
stress, depresi, benci terhadap pelaku, dendam, ingin keluar sekolah, merana,
malu, tertekan, terancam bahkan self injury. f) Menggunakan obat – obatan atau
alcohol. g) Membenci lingkungan sosialnya. h) Korban akan merasa rendah diri
dan tidak berharga. i) Cacat fisik permanen. j) Gangguan emosional bahkan dapat
menjurus pada gangguan kepribadian. k) Keinginan untuk bunuh diri. 2.) Dampak
Perilaku Bullying Terhadap Kehidupan Akademik, penelitian lain (zona sekolah,
2009)b menyebutkan bullying ternyata berhubungan dengan meningkatnya tingkat
depresi, agresi, penurunan nilai akademik, dan kemampuan analisis pada siswa.
3.) Dampak Perilaku Bullying Terhadap Kehidupan Sosial, remaja seagai korban
bullying sering mangalami ketakutan untuk sekolah dan menjadi tidak percaya
diri, merasa tidak nyaman dan tidak bahagia (Setiawati,2008). Aksi bullying
menyebabkan seseorang menjadi terisolasi dari kelompok sebayanya karena mereka
berteman dengan korban (Setiawati,2008).
Solusi mengenai bullying
Solusi yang bisa dilakukan antara lain :
1.Meningkatkan pendidikan agama disekolah.
2.Meningkatkan pendidikan
karakter dan memberikan pemahaman mengenai bullying.
3. Meningkatkan hukuman
yang ditegakkan disekolah.
4. Membuat kultur sekolah yang ditegakkan disekolah.
5. Adanya pelatihan dan semacam bimbingan baik bagi para guru, siswa dan
seluruh warga sekolah mengenai bullying.
6. Mengadakan program sekolah misalnya
“ tolerance day “ untuk menjaga kultur sekolah yang baik.
7. Pemerintah juga bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya bullying ini dengan mengadakan “
bullying awareness week “ misalnya.
Sumber :
http://cynanthia-rachmijati.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/2015/01/jurnal-bullying-dalam-dunia-pendidikan/http://nsholihat.wordpress.com/tag/definisi-bullying/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar