TEKS
EKSPLANASI - GUNUNG BERAPI
Disusun
oleh : Intan Nirmala
Pernyataan Umum
Gunung berapi adalah sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair
atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar
10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk
endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus atau
bentukan alam dari pecahan yang terjadi di kerak dari benda langit bermassa
planet. Jenis-jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya, yaitu: 1) Stratovolcano
yaitu tersusun dari batuan hasil
letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan
yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu
kerucut besar (raksasa). 2) Perisai yaitu tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat
membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai,
dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik.
3) Cinder Cone yaitu tersusun dari abu-abu dan pecahan kecil batuan vulkanik
menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk
mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di
sekitarnya. 4) Caldera yaitu tersusun dari ledakan yang sangat kuat yang
melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Berdasarkan
pengelompokannya gunung berapi dapat dikelompokkan menjadi:
· Tipe A : tercatat pernah mengalami
erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
· Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.
· Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.
· Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun
masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
Urutan Sebab-akibat
Proses terjadinya
adalah dikarenakan keraknya terpecah menjadi
17 lempeng tektonik utama yang kaku yang mengambang di atas lapisan mantel
yang lebih panas dan lunak. Oleh karena itu, gunung berapi di Bumi sering
ditemukan di batas divergen dan konvergen dari lempeng tektonik. Gunung berapi
biasanya tidak terbentuk di wilayah dua lempeng tektonik bergeser satu sama
lain. Letusan gunung berapi dapat menimbulkan berbagai bencana, yaitu bahaya
dari debu vulkanik, mempengaruhi suhu dikarenakan asap dan butiran asam sulfat, kelaparan yang parah. Kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai
cara seperti berikut:
·
Aliran lava.
·
Letusan gunung berapi.
·
Aliran lumpur.
·
Kebakaran hutan.
·
Gas beracun.
Dampak Positive Akibat Gunung Berapi,
yaitu:
o
Penambang
pasir mendapat pekerjaan baru
yaitu bekerja untuk mendapat pasir di pinggiran aliran lahar dingin.
o
Hasil muntahan vulkanik bagi
lahan pertanian dapat menyuburkan tanah, namun dampak ini hanya
dirasakan oleh penduduk sekitar gunung.
o
Bahan material vulkanik
berupa pasir dan batu dapat digunakan sebagai bahan material yang
berfungsi untuk bahan bangunan, dan lain-lain.
Dampak Negative Akibat Gunung Berapi, yaitu:
o
Dampak dari abu gunung
merapi yaitu berbagai jenis gas seperti Sulfur Dioksida (SO2), gas Hidrogen Sulfida
(H2S), Nitrogen Dioksida (NO2), serta debu dalam bentuk partikel debu
(Total Suspended Particulate atau Particulate Matter).
o
Kecelakaan
lalu lintas akibat jalan berdebu licin,
jatuh karena panik, serta makanan yang terkontaminasi, dan lain-lain.
o
Banyak dari penduduk,
terutama sekitar Gunung Merapi yang kehilangan pekerjaan rutin
kesehariannya.
o
timbulnya penyakit pada
korban seperti ISPA
o
Hujan
debu dari Merapi juga meluas dan
membatasi jarak pandang. Lalu lintas, baik darat maupun udara, mulai
terganggu. Bahkan, penerbangan dari dan ke Yogyakarta ditutup sementara waktu.
o
Dan terjadi pula kebakaran
hutan karena terkena laharnya.
o
Banyak dalam sektor
pertanian terganggu akibat bencana ini yang menyebabkan pendapatan bisnis
para petani menurun drastis.
o
Di sektor perikanan
terjadi kerugian sekitar 1.272 ton.
o
Di sektor pariwisata,
kunjungan wisatawan berkurang sehingga menyebabkan tingkat hunian hotel yang
tadinya 70 persen turun menjadi 30 persen.
Solusi dalam menghadapi gunung berapi, yaitu:
1. Cari tahu apakah anda tinggal di daerah gunung
berapi aktif yang bisa menimbulkan ancaman bagi anda dan keluarga anda.
2. Hapalkan dan ketahui rute evakuasi untuk daerah
anda.
3. Segera lakukan evakuasi jika sudah diminta untuk
meninggalkan lokasi.
4. Dalam kondisi darurat siapkan selalu air minum,
makanan, ganti baju, dan peralatan P3K.
5. Jangan kembali memasuki zona evakuasi sampai pihak
otoritas menyatakan tersebut aman.
6. Lebih baik tinggal di tempat perlindungan dan jangan
meninggalkan lokasi penampungan sampai dinyatakan aman.
7. Jika memungkinkan pelajari tentang aliran lava,
lahar, bajir, gas-gas yang dikeluarkan oleh gunung berapi yang bisa digunakan
untuk mengetahui posisi lebih aman untuk berlindung.
8. Pastikan untuk memakai masker atau kacamata jika
pergi ke luar bangunan karena dampak yang paling utama dari abu vulkanik yang
dirasakan manusia adalah masalah pernapasan, seperti iritasi hidung dan
tenggorokan, batuk, bronkitis, dan sesak napas (Emfisema).
9. Jika tidak ditemukan masker, warga bisa menggunakan
sapu tangan, kain, atau baju untuk melindungi diri dari abu atau gas.
10. Bagi keluarga yang memiliki anak sebaiknya sediakan
masker khusus untuk anak-anak, serta tidak membiarkan anak bermain di laur
untuk meminimalkan paparan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar