Disusun
Oleh : Rusita Wahyuni
Pernyataan
Umum :
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah
ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari
segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang telah mapan, dll.
Urutan Sebab-Akibat :
Penyebab kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
·
Penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan
sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh
dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.
·
penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan
pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota
keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
·
penyebab sub-budaya (subcultural), yang
menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda
dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
·
penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari
aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi
orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau
pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.
·
penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan
merupakan hasil dari struktur sosial.
Akibat kemiskinan :
1.
Penggangguran.
Jumlah pengganguran yang terjadi pada awal tahun 2011 mencapai 8,12 juta orang.
Angka penggangguran ini cukup fantatis, mengingat krisis multidimensional yang
sedang dihadapi oleh bangsa saat ini. Banyaknya penggangguran, berarti mereka
tidak bekerja dan otomatis mereka tidak mendapatkan penghasilan. Dengan tidak
bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan, mereka tidak data memenuhi kebutuhan
hidupnya. Secara otomatis, pengangguran menurunkan daya saing dan beli
masyarakat.
2.
Kekerasan.
Kekerasan yang terjadi biasanya disebabkan karena efek pengangguran. Karena
seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah yang benar dan halal.
3.
Pendidikan. Mahalnya
biaya pendidikan, mengakibatkan masyarakat miskin tidak dapat menjangkau dunia
sekolah atau pendidikan. Akhirnya, kondisi masyarakat miskin semakin terpuruk
lebih dalam. Tingginya tingkat putus sekolah berdampak pada rendahnya tingkat
pendidikan seseorang. Ini akan menyebabkan bertambahnya pengangguran akibat
tidak mampu bersaing di era globalisasi yang menuntut keterampilan di segala
bidang.
4.
Kesehatan. Biaya
pengobatan yang terjadi pada klinik pengobatan bahkan rumah sakit swasta besar
sangat mahal dan biaya pengobatan tersebut tidak terjangkau oleh kalangan
masyarakat miskin.
5.
Konflik sosial
bernuansa SARA. Konflik SARA terjadi karena ketidakpuasan dan kekecewaan atas
kondisi kemiskinan yang semakin hari semakin akut. Hal ini menjadi sebuah bukti
lain dari kemiskinan yang kita alami. Terlebih lagi fenomena bencana alam yang
sering terjadi di negeri ini, yang berdampak langsung terhadap meningkatnya
angka kemiskinan. semuanya terjadi hamper merata di setiap daerah di Indonesia,
baik di pedesaan maupun diperkotaan.
Upaya dan Solusi :
(1) Menerapkan sistem ekonomi yang
demokratis dengan peran pemerintah sebagai regulator dan eksekutor yang
efektif berpihak kepada kaum miskin.
(2) Pemecahan kemiskinan harus menempatkan
kaum miskin sebagai subyek yang di berdayakan
(3) Komitmen pemecahan masalah
kemiskinan harus secara berkesinambungan dan terintegrsi
(4) Penerapan ekonomi mengacu pada
Pasal 33 UU Dasar 1945
(5) Menerapkan pendekatan struktural
(6) Menerapkan pendekatan kultural
(7) Pemecahan secara terpadu, multi
dimesional dan saling terkait
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar