Disusun
Oleh : Asri Bayyinah
1. Judul Film :
Habibie dan Ainun
2. Tahun Rilis : 20
Desember 2012
3. Sutradara :
Faozan Rizal
4. Pemain : 1.
Reza Rahardian sebagai Habibie
2. Bunga Citra Lestari sebagai Ainun
Orientasi
1
Film ini merupakan adaptasi dari novel karya bapak Bj.
Habibie sendiri yang mengisahkan perjalanan hidup serta perjalanan beliau
dengan Bu Ainun Habibie. Buku/novel tersebut diciptakan oleh beliau setelah meninggalnya almarhumah
ibu Ainun Habibie, sebagai tanda cintanya yang sangat mendalam kepada mendiang
istrinya. Film yang berdurasi sekitar 2 jam 1 menit ini berusaha menggabungkan
romansa cinta antara suami istri dalam keluarga dengan semangat nasionalisme
dan pembangunan bangsa. Film ini menceritakan sosok pemimpin sekaligus
cendikiawan Bangsa Indonesia “Bapak Bj. Habibie” dalam menghadapi problem
politik yang sempat beliau hadapi pada saat beliau menjabat sebagai presiden RI
ke-3. Film garapan sutradara Faozan Rizal ini dimulai dengan adegan Habibie
saat kecil.
Tafsiran Isi 1
Saat masih kecil, Habibie suka mengolok Ainun yang kala
itu berkulit hitam manis dan tergolong gadis tomboy. Beberapa tahun kemudian,
Habibie tumbuh menjadi sosok pemuda dengan otak yang sangat brilliant. Habibie
mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi ke Jerman setelah menempuh
pendidikan di Institusi Teknologi Bandung yang tidak sempat terselesaikan.
Habibie berlibur ke Indonesia setelah ia menyelesaikan studinya di Jerman.
Habibie diajak oleh pamannya untuk datang ke rumah keluarga Bestari (keluarga
Ainun). Habibie terkejut saat ia melihat Ainun yang telah tumbuh menjadi gadis
cantik dan berkulit putih. Sontak ia berkata “Rupanya gula jawa telah berubah
menjadi gula pasir”. Setelah pertemuan tersebut, mereka pun merajut cinta.
Ainun yang berprofesi sebagai dokter anak ternyata memiliki banyak ‘penggemar
pria’. Namun, Ainun tidak memperdulikan pria lain selain Habibie seorang.
Habibie pun melamar Ainun dan mengajak Ainun untuk tinggal bersamanya di
Jerman. Ainun menerima lamaran Habibie. Mereka menikah lalu memulai membina
keluarga di Jerman. Habibie dan Ainun hidup dalam kesederhanaan di Jerman.
Tafsiran Isi 2
Dalam suatu adegan diceritakan bahwa Habibie harus
menambal sepatunya yang berubang. Habibie berhasil menemukan sebuah rancangan
kereta api pengangkut beban yang baru. Keluarga mereka juga diramaikan dengan
kehadiran dua orang putra, Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Habibie dan Ainun
mendapat cobaan ringan saat ternyata Ainun divonis mengidap kanker. Kanker tersebut
berhasil disembuhkan oleh tim dokter yang menangani Ainun saat itu. Dalam film
ini keinginan Habibie untuk membangun dunia perindustrian Indonesia terwujud
saat presiden Suharto menunjuk beliau sebagai Menristek dan menugaskan beliau
untuk membangun industry pembuatan kapal terbang di Indonesia. Akhirnya pesawat
terbang pertama buatan anak Indonesia berhasil diterbangkan dengan disaksikan
langsung oleh Presiden Suharto. Habibie pun dipilih Suharto untuk
mendampinginya sebagai Wakil Presiden RI. Habibie menggantikan Suharto sebagai
Presiden RI setelah pengunduran diri Suharto pasca kerusuhan 1998.
Tafsiran Isi 3
Habibie memutuskan untuk tidak mencalonkan lagi sebagai
Presiden RI agar dapat menikmati masa tuanya bersama keluarga yang sangat ia
cintai. Bertahun-tahun Habibie menikmati kehidupannya pasca menjabat sebagai
presiden. Sebuah kabar buruk mendatangi Habibie dan Ainun saat ternyata dokter
memberitahu mereka bahwa Ainun kembali mengidap kanker. Namun, kanker yang
diderita Ainun kali ini telah menyebar ke bagian organ tubuh yang lain. Ainun
langsung dibawa ke Jerman. Ainun mendapatkan perawatan intensif dari tim
medis di Rumah Sakit Jerman. Akan
tetapi, Tuhan berkata lain. Ainun meninggal dunia beberapa hari setelah ulang
tahun pernikahannya bersama Habibie. Ainun dimakamkan di Indonesia di mana
Presiden yang sedang menjabat saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono, memimpin
langung upacara pemakaman Ibu Ainun.
Tafsiran Isi 4
Film tersebut menggambarkan dengan sempurna bagaimana
kisah cinta klasik antara Habibie dan Ainun. Perjalanan cinta beliau dengan
istrinya memberikan banyak pelajaran bagi masyarakat awam serta kaum bangsawan
dan pemerintah. Kesetiaan, cinta serta pengorbanan yang dilakukan oleh kedua
pasangan ini bagi Bangsa Indonesia memberikan banyak pelajaran bagi penonton.
Film tersebut juga menggambarkan dengan jelas bagaimana kejeniusan Habibie dan
kegigihannya dalam memimpin Indonesia. Film ini juga dapat menginspirasi
generasi muda agar mencontoh Habibie dalam proses pembangunan bangsa mengingat
bangsa ini kekurangan figure seorang pemimpin yang brilliant.
Tafsiran Isi 5
Saya
sedikit kecewa dengan penampilan Habibie dan Ainun yang tetap awet muda meski
pernikahan mereka sudah berjalan hampir setengah abad lamanya (yang menurut
hitungan sederhana saya berarti usia mereka sudah ada di kisaran 68 tahun).
Sulit rasanya membayangkan manusia berusia 70 tahun dengan fisik layaknya
40 tahun. Entahlah, ini mungkin hanya karena Habibie adalah tokoh yang
sudah dikenal luas oleh masyarakat sehingga penonton mengharapkan adanya
kemiripan fisik antara Habibie versi film dengan Habibie yang sebenarnya.
Tio Pakusadewo yang hadir sekilas memerankan sosok pak Harto juga kurang
pas gesture-nya, menurut saya hanya rambut belakangnya saja yang mirip.
Evaluasi
Dalam
penulisan skenario hingga pengambilan gambar, MD Pictures selalu melibatkan
sang tokoh BJ Habibie. Alasannya, tokoh yang diperankan Reza bukan sosok biasa.
Tetapi seorang tokoh yang berpengaruh bagi Indonesia dan dunia.
"Soal pendalaman karakter sudah saya lakukan sejak di film pertama,"
kata Reza Rahadian.
Di film ke dua ini, Reza sudah menerima sejumlah materi yang harus dipelajari.
Proses syuting sudah dimulai. Ia berharap film ini bisa menginspirasi anak muda
Indonesia untuk meraih masa depannya. Habibie & Ainun menurut MD Pictures,
ditonton 4,7 juta pencinta film.
Rangkuman
Film ini sangat layak untuk
ditonton karena di dalamnya terdapat banyak sekali pelajaran yang dapat
diambil. Kisah cinta yang nyata, ketulusan, pengorbanan, rasa sakit, serta
kesetiaan mewarnai alur film ini dari awal hingga akhir. Meskipun film ini sudah
tayang tahun 2012, film ini masih sangat layak untuk ditonton karena isi dan
makna cerita merupakan pelajaran hidup yang nyata dan akan selamanya menjadi
sebuah kisah cinta terbaik sepanjang masa.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar