Disusun Oleh : SRI
LIYA
Judul Film : Pasukan Garuda (I Leave My Heart In
Lebanon)
Tahun : 2016
Sutradara : Benni Setiawan
Pemain : Rio Dewanto, Revalina Sayuti Temat,
Jowy Khoury, Baim Wong,
Tri Budiman, Deddy Mizwar, Boris Bokir, dan Yama Carlos.
Tri Budiman, Deddy Mizwar, Boris Bokir, dan Yama Carlos.
Orientasi
1
Pasukan
Garuda: I Leave My Heart In Lebanon film ini awalnya berjudul Garuda 23: I
Leave My Heart In Lebanon. Film yang diproduksi oleh TB Silalahi Pictures ini
kisahnya berfokus tentang para tentara Indonesia (TNI) yang telah berjuang
tergabung dalam Pasukan Perdamaian Internasional yang dikenal dengan sebutan
Pasukan Garuda, menjaga suatu negara yang tengah berperang.
Film
Pasukan Garuda: I Leave My Heart In Lebanon yang disutradarai oleh Benni
Setiawan, sekaligus juga menulis naskah ceritanya. Film ini bergenre drama dan
aksi, mengisahkan tentang Pasukan Perdamaian Kontingen Garuda yang ditugaskan
di Lebanon, Timur Tengah pada 1973.
Orientasi
2
Cerita
dalam film ini di adaptasi dari karya novel TB Silalahi dengan judul I Leave My
Heart In Lebanon. Film yang ditayangkan bertepatan dengan hari Infantri Kamis,
15 Desember 2016 ini diperankan oleh Rio Dewanto sebagai Kapten Satria,
Revalina S. Temat sebagai Diah, Yama Carlos sebagai Lettu Arga, Boris Manullang
sebagai Serka Gulamo serta beberapa prajurit lain dalam tim Pasukan Garuda.
Film ini mengambil lokasi di dua negara, yaitu Indonesia dan Lebanon, sehingga
bisa menggambarkan kondisi sebenarnya. Kiprah Pasukan Garuda 23 dalam menjaga
perdamaian di daerah konflik, film ini juga dibalut kisah cinta antara Kapten
Satria (Rio Dewanto) dan Dokter Diah (Revalina S. Temat).
Tafsiran
Isi 1
Kapten
Satria (Rio Dewanto), anggota Pasukan Garuda yang hendak bertugas ke Lebanon
selama satu tahun, meninggalkan sang kekasih, Diah (Revalina S. Temat). Mereka
harus rela berpisah dan menunda pernikahan karena panggilan tugas Kapten Satria
hingga masa tugas berakhir. Saat Kapten Satria (Rio Dewanto) bertugas ke
Lebanon, kondisi tersebut meninggalkan keraguan bagi Diah, bahkan sang ibu (Tri
Yudiman) kurang menyetujui hubungan mereka, berbeda dengan ayahnya (Deddy
Mizwar) yaitu mantan prajurit yang mendukung hubungan mereka. Kecemburuan Diah
timbul karena mengetahui kedekatan Satria dengan wanita di Lebanon, Rania (Jowy
Khoury). Diah adalah wanita posesif dan gampang dikuasai cemburu. Hanya melihat
sang kekasih bicara dengan seorang wanita membuatnya marah, enggan mengangkat
telepon, dan menolak menerima penjelasan. Saat berada di Lebanon, Kapten Satria
dan pasukannya tidak hanya menjalankan tugas rutinnya untuk menjaga perdamaian.
Namun mereka juga harus menghadapi situasi yang cukup menegangkan, diantaranya
harus melerai pertikaian diantara tentara Israel dengan tentara Lebanon, dan
juga cara Kapten Satria dan regunya berhasil membebaskan tentara negara Spanyol
dari sandera pasukan Hizbullah.
Tafsiran
Isi 2
Dalam
melaksanakan tugasnya di Lebanon, Kapten Satria bertemu dengan Rania (Jowy Khoury-aktris
asal Lebanon) ketika memberikan bantuan sosial di sebuah Sekolah Dasar. Rania
(Jowy Khoury) memiliki seorang anak bernama Salma yang masih trauma karena
ditinggalkan oleh ayahnya yang meninggal dunia karena serangan bom. Salma
bahkan menjadi gadis kecil yang pendiam dan tidak bisa berbicara. Kapten Satria
sering bertemu dengan Rania dan Salma. Kapten Satria berjanji akan membuat
Salma dapat berbicara lagi dan ceria kembali seperti anak-anak lainnya. Lebanon
merupakan daerah konflik. Rania pun menyatakan betapa masyarakat setempat
menderita menghabiskan keseharian hidup mereka menantang maut.
Tafsiran
Isi 3
Sementara
di Indonesia, Diah diperkenalkan dengan Andri (Baim Wong), pemuda lulusan
Inggris yang sukses sebagai pengusaha bidang properti. Andri menaruh hati
kepada Diah, dan mendapat dukungan dari ibunya (Tri Yudiman) yang terus saja
mempengaruhi Diah, supaya mau menerima cinta Andri. Sang ayah, Letkol Surya
(Deddy Mizwar) menyarankan Diah untuk tetap menunggu Kapten Satria sampai
menyelesaikan tugas di Lebanon. “Prajurit tidak akan menangis karena kematian,
dia Cuma akan menderita karena pengkhianatan dan ketidaksetiaan” – Ayah Diah
(Deddy Mizwar).
Tafsiran
Isi 4
Selain
kisah cinta antara Kapten Satria dan Diah, Lettu Arga (Yama Carlos) juga harus
selalu khawatir menunggu berita kelahiran anaknya. Di tengah tuntutan tugas,
Lettu Arga tetap harus berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia untuk
menanti saat-saat kelahiran anaknya. Begitu juga dengan Serka Gulamo (Boris
Manullang) yang harus meninggalkan si Butet (anak perempuan) dan istrinya.
Bahkan prajurit-prajurit lain juga turut merasa kesepian ketika harus merayakan
Lebaran di tengah kondisi yang jauh dari keluarga. Mereka pun tetap bisa bersemangat
di Camp Indobatt dan selalu punya cara untuk menghibur satu sama lain ibarat
sebuah keluarga.
Tafsiran
Isi 5
Kapten
Satria mengisi waktu kosong tugas militernya dengan mengunjungi Salma yang
selalu menyendiri, agar Salma sembuh dan dapat berbicara lagi. Salma menganggap
Kapten Satria seperti ayahnya. Semakin hari Rania pun sering melihat kedekatan
anaknya dengan Kapten Satria, Rania pun jatuh hati kepada Kapten Satria. Pada
hari libur Kapten Satria menghabiskan waktunya bersama Rania dan Salma. Pada
saat itu Rania menyatakan rasa cintanya kepada Kapten Satria, namun Kapten
Satria menolak karena ingat dengan kekasihnya Diah di Indonesia. Sebagai
seorang prajurit TNI Kapten Satria tetap menjaga kehormatan TNI dengan tidak
menikahi Rania, kecuali ia mengundurkan diri sebagai prajurit TNI. Rania pun
tidak ingin meninggalkan Lebanon tanah kelahirannya.
Tafsiran
Isi 6
Diakhir
tugasnya Pasukan Garuda Indonesia mendapat pengharagaan dari pemerintah
Lebanon. Rania dan Salma sedih atas kepergian Kapten Satria, saat bus TNI Kapten
Satria ingin berangkat ke bandara untuk kembali ke Indonesia, Kapten Satria dikejutkan
oleh Rania dan Salma menunggu di jalan
untuk melihat Kapten Satria pergi. Rekan-rekan Kapten Satria meminta Kapten
Satria untuk menemui Rania dan Salma. Akhirnya Kapten Satria meminta izin
kepada panglima TNI dan Kapten Satria diberikan waktu sepuluh menit untuk bertemu
dengan Rania dan Salma. Salma memberi hadiah untuk Kapten Satria yaitu gambar Kapten
Satria, dia dan Ibunya Rania. Kapten Satria pun terkejut karena Salma dapat
berbicara dan memanggil Kapten Satria “Baba Kapten” yang artinya Ayah Kapten. Kapten
Satria pun meneteskan air mata dan memberikan topi TNInya untuk Salma. Kapten
Satria pun memeluk Salma. Sepuluh menit sudah berlalu Kapten Satria harus masuk
bus dan kembali ke Indonesia karena tugasnya sudah berakhir. Salma pun menangis
dan teriak “Baba Kapten jangan pergi”. Namun saat pulang ke Indonesia, Kapten
Satria dikejutkan dengan Diah yang sedang melaksanakan resepsi pernikahan
dengan Andri.
Tafsiran
Isi 7
Film
ini bertindak sebagai propaganda bagi Pasukan Garuda, dan itu bukan hal buruk.
Banyak film propaganda memikat secara estetika, sebut saja “The Birth of a
Nation” atau “Pengkhianatan G 30 S PKI”. Di luar usungan pesannya, dua judul
tersebut adalah pencapaian sinematik luar biasa. “Pasukan Garuda” menggambarkan
para prajurit sebagai abdi bangsa berdedikasi tinggi yang rela mengesampingkan
kepentingan pribadi, bersedia meluangkan waktu memberi bermacam bantuan hingga
amat dicintai warga setempat, bahkan menaruh perhatian pada sesama militer.
Satria dan anak buahnya sempat mendatangi angkatan bersenjata Lebanon untuk
mengirim kue dan ucapan ulang tahun. Kebanggaan belum tersulut, tapi setidaknya
saya tak keberatan mempercayai prestasi tersebut dan sangat bangga dengan
Pasukan Garuda Indonesia.
Evaluasi
1
Dari
video yang diunggah melalui akun youtube dengan nama Pasukan Garuda Film,
mereka mengunggah Diary Boot Camp 1, dalam
video ini memperlihatkan bagaimana pengenalan diri Rio, Yama, dan Boris kepada
disiplin tentara. Hal ini terlihat ketika mereka sedang melakukan latihan
khusus bersama beberapa anggota TNI. Dalam video tersebut mereka melakukan
pendidikan layaknya masuk di dunia militer. Mereka nampak melakukan push up,
merangkak, berjalan sambil berjongkok dan melakukan ritual makan cepat ala TNI.
Dalam video ini mereka nampak benar-benar belajar keras untuk mendalami
karakter. Dengan latar belakang tema militer yang membawa misi perdamaian,
Pasukan Garuda memberikan cukup informasi menganai hal-hal yang berkaitan
dengan kondisi dan kewajiban yang harus dilakukan oleh prajurit.
Film
jenis ini memang dibutuhkan untuk masyarakat Indonesia agar lebih mengetahui
dan mengenal kehidupan para tentara kita. Masyarakat Indonesia tidak tahu
menahu tantang prinsip, pedoman dan cara pandang TNI, setelah menonton film ini
jadi memiliki gambaran yang cukup representatif. Film dapat menjadi media yang
menyalurkan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh TNI dan
pencapaian apa saja yang telah mereka persembahkan untuk negara kita tercinta.
Film ini sudah baik menggambarkan suasan kegiatan Pasukan Garuda, mudah
dipahami dan diikuti. Semoga, dengan hadirnya film-film sejenis akan
membangitkan rasa menghargai, menghormati, dan mencintai para tentara kita berjuang
demi nama baik negara Indonesia.
Evaluasi
2
Film
ini menyajikan pemandangan indah Lebanon yang nikmat untuk dipandang, meskipun
seharusnya bisa disajikan dengan lebih baik lagi. Sayang sekali film yang telah
mampu memberikan sajian keindahan alam ini serta menumbuhkan rasa cinta tanah
air dan telah didukung performa para pemain yang cukup baik ini justru timpang
dalam pemberian pesannya. Di satu sisi menanamkan pesan kesetiaan prajurit yang
berbakti namun disisi lain memojokkan posisi perempuan yang sejatinya adalah
sebagian dari pemberi dukungan kepada prajurit.
Rangkuman
Dengan
demikian film yang mengambil shooting di Indonesia dan Lebanon tersebut
menyampaikan pesan bahwa bangsa Indonesia melalui Pasukan Garuda dapat mengukir
prestasi dalam forum Internasional dan dicintai bukan oleh bangsa sendiri
tetapi bangsa lain. Selain itu, juga untuk memperkenalkan budaya bangsa
Indonesia yang berbudi luhur, dapat diterima, dan membawa nama baik bangsa
Indonesia di kanca Internasional. Film ini sangat bagus ditonton oleh semua
kalangan usia. Perasaan penonton akan dibawa dalam berbagai suasana secara
berganti-ganti dalam setiap adegan-adegan yang ditampilkan. Banyak pesan-pesan
perjuangan yang ditampilkan dalam film ini.
Daftar
Pustaka :
·
https://m.merdeka.com/peristiwa/i-leave-my-heart-in-lebanon-film-tentang-tugas-tni-di-lebanon.html
·
http://montasefilm.com/pasukan-garuda-i-leave-my-heart-in-lebanon/
·
http://posfilm.com/sinopsis-film-pasukan-garuda-i-leave-my-heart-in-libanon-2016-film-romatis-cinta-2-negara/
·
https://www.google.co.id/amp/www.kompasiana.com/amp/nikosimamora/resensi-film-i-leave-my-heart-in-lebanon-kisah-pasukan-perdamaian-tni-di-lebanon_58520e95927a617d61cb6542
Diakses
pada :
Senin, 08 Mein 2017
Senin, 08 Mein 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar