Disusun oleh : Tri Utami
Gunung meletus atau gunung merapi adalah gunung berapi
yang memuntahkan material dari dalam bumi seperti magma, abu, batu-batuan,
asap, lahar, dan lain sebagainya. Gunung meletus merupakan gejala alam yang
terjadi karena tekanan gas di dalam perut bumi yang sangat tinggi, berdesaknya
lempeng-lempeng bumi, deformasi badan gunung, dan meningkatnya suhu kawah
gunung dan gempa vulkanik. Letusan gunung berapi dapat memancarkan abu dan batu
ke permukaan bumi dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih dan lavanya bisa
membanjiri daerah sejauh radius 90 km.
Magma yang keluar lewat celah kawah gunung berapi
terjadi karena adanya gas yang bertekanan tinggi. Magma yang keluar ke
permukaan bumi disebut lava. Magma
memiliki suhu lebih dari 1000OC tetapi jika sudah berada dipermukaan
bumi maka suhunya turun pada kisaran 700OC. Meskipun suhunya turun
dengan drastis, namun suhu tersebut tetap memberikan dampak yang besar bagi
organisme yang berada disekitar kawah gunung berapi.
Selain lava, gunung berapi juga mengeluarkan abu
vulkanik. Persebaran abu vulkanik ke permukaan bumi terbilang sangat jauh
karena abu vulkanik memiliki berat yang ringan sehingga mudah terbawa oleh
angin. Bagi wilayah yang berada di sekitar gunung berapi biasanya akan terjadi
gempa vulkanik saat proses ledakan berlangsung. Jika gempa vulkanik terjadi
maka besar skalanya tergantung pada besarnya letusan dan ledakan yang terjadi
di puncak gunung berapi. Setelah gunung berapi meletus dan mengeluarkan semua
materialnya. Maka ancaman lain yang akan datang adalah lahar dingin yang bisa
menyebabkan banjir air bah. Lahar dingin dapat merusak fasilitas dan bangunan
di sekitar sungai.
Gunung berapi juga ternyata tidak hanya mendatangkan
bencana saja, tetapi juga dapat
memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat yang tinggal di wilayah
sekitar gunung. Misalnya seperti material abu vulkanik dan lahar dingin yang dapat
memberikan manfaat bagi para petani untuk meningkatkan kesuburan tanah di sawah
dan kebunnya. Inilah yang menyebabkan tanah di sekitar gunung berapi sangat
subur.
Upaya penanggulangan sebelum terjadinya letusan gunung berapi yaitu
memantau dan mengamati kegiatan pada gunung berapi bagi badan geologi,
geofisika, dan geokimia. Bagi masyarakat setempat harus mengikuti bimbingan/
penyuluhan dari pihak yang bertanggung jawab dan mengetahui tempat yang akan
dijadikan sebagai tempat pengungsian apabila terjadi letusan gunung berapi.
Jika letusan gunung berapi sedang berlangsung maka hindari daerah yang rawan
bencana, seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar. Setelah
letusan gunung berapi berakhir maka selanjutnya masyarakat dan pemerintah
saling bergotong royong membersihkan dan memperbaiki sarana-sarana yang masih
dapat dimanfaatkan. Pencegahan dan Penanggulangan Gunung Meletus
Indonesia terletak pada rangkaian
pegunungan muda sehingga terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Gunung
berapi tidak hanya mendatangkan bencana, namun juga bisa mendatangkan banyak
manfaat bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Misalnya, abu vulkanik bisa
menyuburkan tanah pertanian serta material letusan sebagai bahan bangunan,
seperti pasir, kerikil, dan batu.
Gunung berapi bisa menjadi sahabat jika
kita mampu memanfaatkan dengan arif dan bijaksana serta mengenalnya dengan
baik. Agar gunung meletus tidak menimbulkan banyak korban maka perlu dilakukan
usaha - usaha pengenalan dan penanggulangan bencana. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
A. Sebelum Terjadi
Letusan
Tindakan yang harus dilakukan oleh pihak
berwenang / pemerintah sebelum terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung api
yang sedang aktif
2. Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana
letusan gunung api, peta zona risiko bahaya gunung api, serta peta pendukung
lainnya, seperti peta geologi gunung api
3. Membuat langkah - langkah prosedur tetap
penanggulangan bencana letusan gunung api.
4. Melakukan bimbingan dan penyebarluasan informasi
gunung api kepada masyarakat.
5. Penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika, dan
geokimia di gunung api.
6. Peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya,
seperti peningkatan sarana dan prasarana.
Tindakan yang harus dilakukan oleh individu /
masyarakat sebelum terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Mengenali daerah setempat yang dapat
dijadikan tempat mengungsi
2. Memantau dan mendengarkan informasi tentang
status gunung api
3. Mengikuti bimbingan dan penyuluhan dari pihak yang
bertanggung jawab.
4. Memiliki persediaan kebutuhan - kebutuhan dasar,
seperti obat - obatan dan makanan yang memadai.
5. Mengikuti arahan evakuasi pihak berwenang.
6. Membawa barang - barang yang berharga, terutama
dokumen dan surat penting.
B. Saat Terjadi
Letusan Gunung Api
Tindakan yang dapat dilakukan oleh
pemerintah / pihak berwenang saat terjadi letusan adalah sebagai berikut :
1. Membentuk tim gerak cepat.
2. Meningkatkan pemantauan dan pengamatan yang
didukung dengan penambahan peralatan yang lebih memadai.
3. Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan menurut
alur dan frekuensi pelaporan sesuai dengan kebutuhan.
4. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat
sesuai prosedur.
Tindakan yang dapat dilakukan oleh
individu / masyarakat saat terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Jika ada evakuasi, pastikan tidak kembali ke
kediaman sampai keadaan sudah dipastikan aman.
2. Hindari daerah rawan bencana, seperti lereng
gunung, lembah, dan daerah aliran lahar.
3. Ketika melihat lahar atau benda lain yang mendekati
rumah, segera selamatkan diri dan cari perlindungan terdekat.
4. Lindungi diri dari debu dan awan panas.
5. Pakailah kacamata pelindung.
6. Pakailah masker kain untuk menutup mulut dan
hidung.
C. Setelah Terjadi
Letusan
Tindakan yang dapat dilakukan oleh
pemerintah / pihak berwenang setelah terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Menginventarisasi data, yang mencakup sebaran dan
volume hasil letusan.
2.
Mengidentifikasi daerah yang terkena dan terancam bahaya.
3.
Memberikan sarana penanggulangan bahaya.
4.
Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak.
5.
Menurunkan status tingkat kegiatan.
6.
Melanjutkan pemantauan rutin, meskipun keadaan sudah menurun.
7. Memberikan sarana penataan kawasan jangka pendek
dan jangka panjang.
8. Membangun kembali bangunan, sarana, dan fasilitas
lainnya yang terkena bencana.
Tindakan yang dapat dilakukan oleh
individu / masyarakat setelah terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Mengikuti informasi perkembangan status gunung api.
2. Apabila sudah dianggap aman dan dapat kembali,
periksalah rumah dan barang lain yang ada.
3. Menghubungi dan mengecek saudara dan kerabat yang
lain.
4.Bersama dengan warga dan pemerintah bergotong royong
membersihkan dan memperbaiki sarana - sarana yang masih dapat dimanfaatkan.
5. Jauhi daerah yang terkena hujan abu.
6. Membantu tim medis menolong para korban.
DAFTAR PUSAKA
Diakses pada 14 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar