Disusun Oleh : Dewi Ambar Wati
Judul Film :
Ketika Mas Gagah Pergi
Tahun Rilis
: 21 Januari 2016
Sutradara :
Firman Syah
Pemain : *Hamas
Syahid Sebagai Gagah Perwira Pratama
*Izzah Ajrini Sebagai
Nadia Hayuningtyas
*Wulan Guritno Sebagai
Mama
*Masaji Wijayanto
Sebagai Yudistria Arifin
*Aquino Umar Sebagai
Gita Ayu Pratiwi
Orientasi
1
"Ketika Mas
Gagah Pergi" merupakan novellet legendaris Helvy Tiana Rosa, yang ditulis
pada tahun 1992 dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1997. Film "Ketika
Mas Gagah Pergi" bercerita tentang hubungan keluarga, hijrah, dan
keindahan Islam yang bergenre religi. Beragam tokoh muda yang muncul dalam film
ini kerap Menyerukan dan kecerdasan pemuda-pemudi Islam. Film yang diproduksi
oleh PT Indobroadcast dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) ini disutradarai oleh Firman
Syah.
Orientasi 2
Film "Ketika Mas Gagah Pergi" ini diperankan
oleh Hamas Syahid sebagai Gagah, Masaji Wijayanto sebagai Yudi, dan Izzatun
Niswah Ajrina sebagai Gita. Di dalam film ini pemeran utama
Hamas Syahid digambarkan mirip dengan "Mas Boy" di dalam film ngetop
era 1980-an yang berjudul "Catatan Si Boy". Gagah merupakan pemuda
gaul tetapi religius. Gagah hanya
tinggal bersama nama dan adiknya yang bernama Gita setelah Ayahnya
meninggal dunia. Adik gagah satu-satunya merupakan perempuan gaul, penyuka
puisi, tomboy, dan selalu bangga dengan Mas nya yang keren tapi religius itu.
Tafsiran
Isi 1
Sejak Ayahnya
meninggal dunia, Gagah sambil kuliah membantu Ibunya menjadi tulang punggung
keluarga. Untuk keperluan kuliahnya, Gagah Pergi ke Maluku Utara membantu dosen
pembimbing skripsinya menyempurnakan pembangunan menara pemancar disana. Pada
saat hendak mengambil gambar di atas tebing, tanpa sengaja Gagah terjatuh dari
atas tebing dan terluka. Akibat kecelakaan itu, Gagah dirawat oleh seorang Kyai
yang bernama kyai Ghufron. Beliau merupakan pimpinan pesantren yang bersahaja
dan sangat dihormati di wilayah Maluku Utara. Gagah sangat takjub dengan
kehidupan yang dijalani oleh Kyai Ghufron dan merasakan pancaran
kharismatiknya. Setelah dirawat oleh Kyai Ghufron, Gagah mengalami perubahan
sikap yang menjadi lebih baik mengikuti kebiasaan Kyai Ghufron.
Tafsiran
Isi 2
Setelah 2 bulan
di Maluku dan dirawat oleh Kyai Ghufron, Gagah pun akhirnya kembali ke Jakarta.
Betapa terkejutnya Gita adik Mas Gagah ketika melihat perubahan drastis pada
Mas nya. Gagah yang kembali dari Maluku kini sangat bersemangat menjalankan
ajaran Islam. Dan kerap menasihati Gita untuk lebih taat kepada Allah SWT.
Tentu saja perubahan pada sikap Gagah mendapat penolakan darah Gita. Gita lebih
menyukai Mas nya yang gaul tapi rajin ibadah daripada anak pengajian yang sudah
pasti rajin ibadah.Dan Gita pun mulai memusuhi Gagah.
Tafsiran
Isi 3
Sementara itu,
Gagah pantang menyerah untuk mengajak 2 orang yang Ia cintai itu untuk lebih
mengenal keindahan Islam. "Islam itu indah. Islam itu cinta", adalah
hal yang selalu disampaikan Gagah pada adiknya. Selain itu lewat pribadinya
yang sholeh, Gagah juga membuat orang disekitarnya terpukau. Yaitu Tika(sahabat
Gita) dan Nadia, yang memutuskan untuk hijrah dengan menutupi auratnya
menggunakan jilbab, berkat motivasi dari Mas Gagah.
Tafsiran
Isi 4
Tidak hanya
disitu saja perubahan yang Gagah lakukan. Gagah juga membangun "Rumah
Cinta" bersama teman-temanya. Rumah itu adalah semacam rumah singgah
dengan fasilitas taman bacaan untuk umum dan juga Mushola. Gagah berhasil
membangun "Rumah Cinta" setelah mengalahkan 3 pereman yang bernama Urip, Asep, dan Ucok, yang lantas
berbalik insyaf dan membantunya.
Tafsiran
Isi 5
Sementara itu
Gita berniat untuk memakai jilbab dihari ulang tahunnya yang ke-17, dengan
maksud memberi kejutan kepada Mas Gagah. Gita tersadar karena sahabatnya Tika
dan Nadia yang sudah hijrah, juga kerana ceramah-ceramah seorang pemuda yang
bernama Yudi, yang kerap kali ditemuinyadi bus, kereta, dan tempat umum
lainnya. Selain itu Gita juga tersadar bahwa selama ini sikapnya kepada Mas
Gagah adalah salah.
Tafsiran
Isi 6
Mas Gagah yang
sedang sibuk-sibuknya mengembangkan “Rumah Cinta” ternyata mendapat perlawanan
dari berbagai pihak yang tidak menyukainya, dengan alasan Gagah memonopoli
pendapatan mereka. Akhirnya mereka membuat rencana jahat untuk melenyapkan
Gagah. Gagah dikroyok beberapa orang hingga masuk ruang ICU dan kemudian
meninggal dunia.
Tafsiran
Isi 7
Cerita semacam
ini ditawarkan kepada penonton, dengan sasaran tidak lain tentu pemuda-pemudi,
yang sedang giat-giatnya mencari jati diri mereka. Membentuk jatidiri yang
berlandaskan Iman dan Takwa sesuai ajaran Islam tetntu tidak mudah. Makadari
itu film “Ketika Mas Gagah Pergi” sangat penting untuk ditonton.
Evaluasi
1
Penggambaran
tokoh Mas Gagah dan Yudi yang sangat menginspirasi pemuda-pemudi, yang
mengajarkan bahwa berdakwah itu harus pantang menyerah, dakwah, perlu
pengobanan,bisa dimana saja atau tidak perlu di Masjid atau Mushola. Film ini
juga jelas sekali dirancang sebagai film dakwah yang mendakwahi. Selain itu
film ini juga lebih dari 50 persen keuntungannya akan didedikasikan untuk dana
kemanusiaan yang berkerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap(ACT)
Evaluasi
2
Namun sayangnya
Saya tidak mendapati faktor yang menarik disana. Film yang disajikan sangat
berbeda dengan novelnya. Di film ini juga justru pertama-tamanya diceritakan
lewat sudut pandang Gita bukan Ggah. Film ini juga lebih banyak menampilkan
Gita dari pda peran Hamas Syahid(Gagah)
Rangkuman
Dari paparan
tadi, dapat disimpulkan bahwa film “Ketika Mas Gagah Pergi,” memungkinkan untuk
kita berubah menjadi lebih baik lagi. Film ini sangat merespon kondisi
Indonesia yang sedang mengalami kemajuan teknologi yang menyebabkan kemunduran
akhlak. Film ini sagat layak ditonton oleh pemuda-pemudi muslim yang ada di
Indonesia.
Sumber
Diakses
Tanggal 15 Mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar