Kesungguhan
dan Tanggung Jawab Bisa Merubah Segalanya Dalam Film “Stip and Pensil”
Disusun
oleh : Natasya Brilianti
Judul film : Stip & Pensil
Tahun rilis : 20 April 2017
Sutradara : Ardy Octaviand
Pemain : 1. Ernest Prakasa sebagai Toni
2. Ardit Erwandha sebagai Aghi
3. Tatjanan Saphira sebagai Bubu
4.
Indah Permatasari sebagai Saras
5. Pandji Pragiwaksono sebagai Pak Adam
Orientasi
“Stip
and Pensil” adalah film komedi yang di produksi oleh MD pictures. Film yang akan
di rilis pada 20 april 2017 ini di garap oleh sutradara Ardy Octaviand. Film ini
diangkat dari naskah skenario milik Joko Anwar yang telah disimpan selama
bertahun-tahun. Film yang diperankan oleh Ernest Prakasa sebagai Toni, Ardit
erwandha sebagai Aghi, Tatjana Saphira sebagai Bubu, Indah Permatasari sebagai
Saras, dan Pandji Pragiwaksono sebagai Pak adam.
Dalam
film ini diceritakan secara garis besar tentang persahabatan dan masalah sosial
Indonesia. Film ini mencoba untuk menyelipkan pesan mendalam melalui lukisan
keseharian bagian masyarakat yang jarang terdeteksi oleh kalangan menengah.
Tafsiran
1
Toni,
Aghi, Bubu, dan Saras adalah anak-anak orang kaya yang dimusuhi anak-anak di
SMU sekolahnya. Karena dibanding yang lain mereka selalu merasa sok jago dan
songong. Alih-alih ditakuti oleh siswa di kelas tersebut, mereka justru dibully
ramai-ramai. Tak ada yang mau berteman dengan mereka, apalagi menjadikan mereka
anggota kelompok studi. Keempatnya kemudian membentuk kelompok sendiri untuk
menyelesaikan tugas dari guru mereka, Pak Adam. Dimana mereka harus membuat laporan tentang kehidupan
sosial dalam masyarakat. Alih-alih hanya menulis essay Toni dan teman-temannya
malah berjanji akan mendirikan sekolah darurat yang ditujukan untuk anak-anak
miskin dari kalangan pemulung, pengemis, dan tuna wisma dengan biaya pribadi
mereka sendiri.
Keempatnya kemudian mendapatkan pengalaman baru yang
menyenangkan dengan menjadi guru dadakan yang dihargai oleh murid-murid dari
kalangan tidak mampu itu. Kegembiraan para murid membuat empat sahabat ini
semakin bersemangat. Dari situlah kesadaran mereka akan pentingnya pendidikan
untuk anak mulai tumbuh. Mereka pun berhenti memfokuskan proyek ini untuk
reputasi semata dan mulai memikirkan cara agar anak-anak jalanan tersebut
bersedia belajar demi masa depan yang cerah. Namun, rencana mereka tidak
berjalan dengan mulus. Kegembiraan yang dialami murid-murid sekolah darurat ini
tidak diamini oleh beberapa dari orang tua murid-murid sekolah darurat tersebut
yang tidak setuju melihat anaknya bersekolah. Belum lagi ledekan teman-teman di
sekolahnya yang diketuai oleh Edwin (Rangga Azof) yang selalu meremehkan
mereka.
Tafsiran
2
Film “Stip and Pensil” ini mengajarkan kita tentang
persahabatan, dimana keempat sahabat ini selalu mengatasi setiap masalah yang
muncul dalam pembangunan sekolah darurat ini secara bersama-sama serta selalu
sabar mengahadapi remehan dari teman teman sekolahnya. Mereka juga tanggung jawab
dalam melakukan perbuatan, terbukti dengan pembuatan sekolah darurat ini yang
mereka lakukan dengan biaya uang mereka sendiri.
Tafsiran
3
Masalah pun silih berganti muncul, keempat sahabat ini
hampir angkat tangan dalam mengatasinya. Tetapi, kreatifitas dan ide baru pasti
muncul saat seseorang berada dalam tekanan dan intimidasi. Hal ini yang berasil
membuktikan bahwa Toni, Aghi, Bubu, dan saras bukanlah anak orang kaya yang sok
dan sombong.
Tafsiran
4
Premis
film ini memang terdengar sederhana, namun didalamnya terdapat potret urban
yang begitu realistis. Contohnya adalah para orang tua anak jalanan yang
menganggap pendidikan hanyalah sebuah cara untuk membuang-buang waktu. Kemudian
ada juga potret realistis yang di ambil dari sudut pandang anak remaja masa
kini yang sangat peduli dengan reputasi dan tekanan teman-teman sebayanya
sehingga mereka lupa diri. Film ini juga menyelipkan sedikit unsur politik yang
diadaptasi dari kisah nyata, tentang penggusuran dan relokasi ke rumah susun,
salah satu contohnya.
Tafsiran
5
Film
ini sangat wajib ditonton oleh kalangan remaja dan orang-orang dewasa karena dapat menumbuhkan rasa sikap sosial
dalam kehidupan masyarakat Indonesia khususnya jakarta dan mencegah banyaknya
kejadian bullying yang berada di sekolah. film ini berhasil menyampaikan potret
kesenjangan sosial di ibukota dan mungkin membuka mata yang menontonnya untuk
lebih peduli terhadap sekitar.
Evaluasi
Kelebihan dari sisi film komedi ini yaitu sutradara yang
mencoba menyelipkan pesan mendalam melalui lukisan keseharian bagian masyarakat
yang jarang terdeteksi oleh kalangan menengah. Dikemas secara ringan dengan
berbagai “celetukan” ala jaman sekarang, film ini diharapkan mampu
menginspirasi siapapun yang menontonnya. Kelebihan dari film ini juga datang
dari tokoh-tokoh pendukungnya. Aksi dan lelucon jenaka yang mereka sampaikan
lewat film ini justru terkesan lebih natural dibanding keempat pemeran
utamanya.
Hanya saja, kebanyakan lelucon yang ada dalam film komedi
ini terkesan sangat biasa. Bukannya mengubah film ini menjadi komedi yang
natural, terlalu banyaknya improvisasi dan komedi situasi membuat “Stip and
Pensil” melenceng dari apa yang sudah ada di premise utama.
Rangkuman
Dari film Stip & Pensil ini, kita bisa memahami makna
persahabatan dan kehidupan sosial masyarakat yang belum banyak diketahui oleh
masyarakat sekitar. Dalam film ini pun banyak pelajaran yang dapat kita jadikan
sebagai inspirasi untuk kedepannya. Film ini juga mengharapkan bahwa kasus yang
tidak menunjukkan sikap beradab ini bisa dihentikan melalui upaya berbagai
pihak. Bagi para aktor dan aktris film
“Stip & Pensil” bisa menjadi salah satu media hiburan paling efektif
sebagai kampanye anti bullying di lingkungan masyarakat, khususnya sekolah.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar