Disusun
oleh : Harri Yanto
Judul
film :
The
Pursuit of Happyness
Tahun : 2006
Sutradara : Gabriele Muccino
Pemain :
-
Will
Smith berperan sebagai Chris Gardner.
-
Jaden
Smith berperan sebagai Christoper Gardner Jr.
-
Thandie
Newton berperan sebagai Linda Gardner
-
Dan
Castellaneta berperan sebagai Alan Frakesh
Genre : Drama , True story
O ientasi :
“The
Pursuit of Happyness” adalah sebuah film biografi buatan tahun 2006 yang
menceritakan kisah hidup Chris Gardner, seorang salesman yang berhasil menjadi pialang saham kaya. Film ini disutradarai oleh Gabriele Muccino. Skenarionya
ditulis oleh Steve Conrad berdasarkan memoir berjudul sama
yang ditulis oleh Gardner bersama Quincy Troupe. Film ini dirilis tanggal 15
Desember 2007 oleh Columbia Pictures.
Tafsiran 1 :
Film yang dibuat dari sebuah kisah nyata ini bercerita tentang
seorang pria bernama Chris Gardner (Will Smith), yang sangat pintar dan
berbakat. Sayangnya dia tidak mendapatkan pekerjaan sesuai talentanya.
Dia hanya bekerja sebagai seorang penjual dengan jam kerja paruh waktu, padahal dia harus menghidupi keluarganya.
Dia hanya bekerja sebagai seorang penjual dengan jam kerja paruh waktu, padahal dia harus menghidupi keluarganya.
Chris tetap gigih bekerja
walaupun semua itu tidak bisa mencukupi kehidupan material mereka. Namun,
lama-kelamaan istrinya (Thandie Newton) tidak lagi kuat untuk hidup dibawah
tekanan seperti itu. Dia lantas meninggalkan Chris dan putra semata wayang
mereka, yang masih berusia lima tahun, Christopher (Jaden Smith).
Kini, Chris hidup sebagai orangtua tunggal / Tuna wisma. Dia
tetap berusaha mencari pekerjaan lebih baik dengan bakat yang ia miliki.
Akhirnya dia mendapatkan sebuah pekerjaan di sebuah firma broker yang bonafit
/Pialang saham, sayangnya disana dia tidak digaji. Tapi, ia tetap gigih
mengerjakan semua pekerjaannya, dengan harapan setelah program yang dia
laksanakan selesai, dia akan mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik dan
masa depan yang lebih terjamin.
Sebelum cita-citanya tercapai, Chris dan Christopher
menghadapi masalah lain dalam hidup mereka. Hal terburuk muncul saat mereka
diusir dari apartemen yang selama ini mereka tempati karena tidak bisa membayar
uang sewa. Mereka harus berjuang untuk hidup di tempat pengungsian, terminal
bis, kamar mandi, atau tempat lainnya yang mereka temui di malam hari.
Tafsiran 2 :
Meski hidup mereka semakin sulit, Chris tetap berpegang teguh
pada pendiriannya untuk menjadi ayah yang penyayang untuk anaknya. Berbekal
kasih sayang dan rasa percaya dari Christopher, dia merasa lebih kuat dan mampu
menghadapi segala rintangan yang ada.
Tafsiran 3 :
Dia menerima tawaran magang tanpa dibayar di sebuah perusahaan pialang Dean Witter
Reynolds yang
menjanjikan pekerjaan bagi peserta magang terbaik. Dalam masa magang yang tak
dibayar itu, Chris mulai kehabisan uang. Akhirnya ia diusir dari rumah sewanya
dan menjadi tuna
wisma.
Di
akhir cerita, Chris berhasil menjadi peserta terbaik dan diterima bekerja di
sana. Beberapa tahun kemudian, ia mendirikan perusahaan pialang sendiri, Gardner Rich.
Pada tahun 2006, ia menjual sebagian kecil sahamnya dan berhasil mendapatkan
jutaan dolar dari penjualan itu.
Tafsiran 4 :
Ada
kata yang sangat menarik di sini, yaitu “Pursuit of Happiness”. Mengapa Thomas
Jefferson (Author) menulis “Pursuit of Happiness”, bukan “Happy” atau “To be
Happy”. Sebuah pemilihan kata yang menurut saya mempunyai arti tersirat. Sebuah
pesan coba disampaikan oleh Thomas Jefferson melalui kata tersebut, pesan yang
jika kita cermati akan bermakna sangat luas dan mendalam. Seperti apa yang
Chris Gardner terjemahkan dalam film The Pursuit of Happiness.
Bahwa
kebahagiaan tidak akan datang dengan sendirinya. Kebahagiaan akan kita
dapatkan, jika kita mau berusaha, dan kita harus bekerja keras serta pantang
menyerah untuk mencapai kebahagiaan atau tujuan hidup kita tersebut. Kebahagiaan
tidak akan kita dapatkan dengan hanya duduk berdiam diri dan berpangku tangan.
Kebahagiaan itu harus kita kejar atau raih. Seperti pepatah yang mengatakan “Tuhan tidak akan merubah nasib umatnya, jika umatnya tersebut
tidak berusaha untuk mencoba merubah nasibnya sendiri” dengan berusaha dan berikhtiar
tentunya.
Ta fsiran
5 :
Film
ini sangat cocok di tonton oleh semua umur, karena film ini di angkat oleh
kisah nyata dari Chris Gardner , dan
kita dapat mengetahui betapa keras nya dunia kerja dan kehidupan , selain itu ,
kita dapat belajar dari film ini, bahwa mencari kebahagiaan / menjadi kaya itu
tidak mudah, perlu proses yang pahit dan keras.
Evaluasi :
Film ini diterima
secara umum positif oleh para kritikus film. Situs peninjau/pengulas film,
"Rotten Tomatoes" menghitung persetujuan (penilaian positif)
keseluruhan sebesar 66% berdasarkan pada 166 ulasan.
Kelebihan film ini adalah
pesan moral yang disampaikan benar-benar memotivasi kita semua dan para pemain
nya menjiwai peran nya dengan sangat baik, dan musik nya juga mendukung , baik
dalam keadaan bahagia atau sedih dan
alur cerita film ini sangat menarik dan tidak membosankan, dan tempat nya
seperti di Tahun 1980 an .
Rating Film "The Pursuit of Happiness"
versi "IMDb" : 7,8/10
Rating Film "The Pursuit of Happiness"
versi "Rotten Tomatoes" : 66%
Penghasilan Box Office Film "The Pursuit of
Happiness" : $307.077.300
Kekurangan film ini adalah
Tidak ada kelanjutan dari saat Chris (Will Smith) di terima bekerja disana, dan
pada saat itu juga awal mula Chris menjalani bisnis palang saham nya , dan
sampai akhirnya dia mendirikan usaha sendiri tentang palang saham nya .
Rangkuman
:
The Pursuit of
Happiness adalah sebuah film Amerika kategori drama biografi dirilis tahun 2006
berdasarkan kisah nyata kehidupan Chris Gardner yang selama hampir satu tahun
berjuang dalam kondisi tunawisma.
Dan
pelajaran kehidupan dari film kisah nyata ini adalah
-
Anything is Possible atau segala sesuatu itu
mungkin.
-
Untuk mencapai sukses, jangan buat alasan atas
kegagalan kita dan menyalahkan situasi atau orang lain, tetapi ambil tanggung
jawab pribadi untuk mengatasi kesulitan yang ada.
-
Dalam hidup, kita harus mengambil banyak
keputusan dan kadang kala keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang
salah.
-
Lakukanlah pekerjaan / karir yang Anda senangi
dan cintai.
Sumber
:
Tanggal
Akses :
Selasa
, 16 mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar