Disusun oleh Irene Veronica
Sutradara :Nayato Fio Nuala
Produser : Chand Parwez Servia, Fiaz Servia, Raza Servia
Penulis : Haqi Achmad
Pemeran :
-Stefan William sebagai Leon
-Shae sebagai sandra
-Wulan Guritno sebagai mama nya sandra
-Indra Birowo sebagai pak Doni
-Feby Febiola sebagai mama nya Leon
-Agung Udijana sebagai papa nya Leon
-Joshua Suherman sebagai teman Leon
-Ponco Buwono sebagai papa nya sandra
Sinematografi : Freddy
A. Lingga
Penyunting : Tiara Puspa Rani
Perusahaan produksi : Kharisma Starvision Plus
Distributor : Kharisma Starvision Plus
Durasi : 90 Menit
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia
ORIENTASI
Film 3600 detik adalah film yang diproduksi oleh Starvision
Plus yang yang dirilis pada 3 April tahun 2014 ini, merupakan film drama
Indonesia. Diangkat dari novel terlaris karya Charon, dan diskenarioi oleh Haqi
Achmad, kemudian disutradarai oleh Nayato Fia Nuala. Yang mengangkat kisah
tentang perubahan hidup seorang gadis akibat perpisahan kedua orang tuanya.
Film ini diperankan oleh Shae sebagai Sandra, dan Stefan William sebagai Leon.
Serta beberapa artis ternama lainnya seperti Wulan Guritno, Feby Febiola,
Joshua Suherman, dan Agung Udijana.
TAFSIRAN ISI 1
Hidup Sandra mendadak berubah setelah Mama dan Papanya
bercerai. Kemudian Sandra mengecat merah warna rambutnya, hingga membuatnya
terlihat aneh. Akhirnya Mama mencoba memperbaiki diri Sandra dengan mengajaknya
pergi keluar kota. Mama berfikir mungkin dengan suasana baru Sandra dapat
memperbaiki dirinya seperti semula. Hingga ia dipindahkan pula disekolah baru.
TAFSIRAN ISI 2
Disekolah baru Sandra bertemu dengan Leon, seorang juara
kelas yang sangat ramah dan baik. Walaupun banyak orang yang takut ketika
melihat Sandra, namun tidak dengan Leon. leon ingin menjadikan Sandra sebagai
temannya. Sandra sempat menolak ajakan Leon, namun seiring waktu berjalan
mereka banyak melewati hari- hari
bersama. Ditambah lagi Pak Doni menugaskan Leon untuk membimbing dan mengawasi
Sandra disetiap aktivitasnya.
TAFSIRAN 3
Lambat laun sifat Sandra pun berubah, Pak Doni dan Mama
menyadari bahwa perubahan itu karena adanya Leon dalam hidup Sandra. Ternyata
Leon terkena penyakit jantung stadium akhir. Leon hanya bisa bertahan beberapa
bulan lagi, dan ia sering keluar masuk rumah sakit. Sandra pun mencurigai
tentang apa yang disembunyikan Leon. Tapi ia sangat senang karena Sandra telah
membuat hidupnya lebih berwarna.
TAFSIRAN ISI 4
Beberapa hari Leon tidak masuk sekolah dan sulit untuk
dihubungi. Ternyata Leon menyimpan rahasia besar dari Sandra. Saat Leon berada
dirumah sakit, Sandra meminta izin untuk mengajak Leon pergi. Semua pun memberi
mereka izin. Sandra mengajak Leon untuk menghabiskan 3600 detik yang paling
berharga untuk menjadi manusia normal dalam hidupnya. Dan akhirnya Leon pun
menghembuskan nafas terakhir, setelah melewati 3600 detiknya bersama Sandra.
TAFSIRAN ISI 5
3600 Detik ini mempunyai kelebihan yaitu temanya yang bagus,
sehingga membuat penonton ikut masuk
dalam cerita tersebut dan bisa menghayatinya. Jalan ceritanya juga sangat
tersusun rapi mulai dari awal hingga akhir. Alur yang digunakan pun mudah dipahami sehingga
membuat penonton mudah memahami cerita
dan tidak merasa bingung. Serta mempunyai pesan moral yang tinggi dan
bermanfaat. Ada pesan yang mendidik agar
bisa menghargai orang lain, tidak hanya egois mementingkan dirinya
sendiri, serta bisa membandingkan kehidupan seseorang dengan orang lain yang
tidak hanya dari luarnya saja.
TAFSIRAN ISI 6
3600 Detik ini juga mempunyai kekurangan yaitu seperti
kebanyakan film, penonton bisa menyimpulkan bagaimana akhir dari ceritanya
walaupun belum selesai menontonnya
karena jalan ceritanya mudah ditebak oleh penonton sehingga kurang menarik. Permasalahan dalam
cerita yang ada difilm tersebut pun
hanya sedikit, sehingga terdapat kesan yang kurang seru. Ceritanya hanya
berkisar dipermasalahan yang mengakibatkan ceritanya itu menjadi kurang luas.
EVALUASI 1
Film ini sangat inspiratif. Sutradara Nayato Fio Nuala cukup
mampu membesut film yang diadaptasi dari novel best seller berjudul sama karya
Charon ini dengan baik. Berbeda dengan film-film Nayato sebelumnya, film ini
tampak digarap lebih serius dari biasanya. Adegan demi adegan yang mengalir
cepat tetap menjadi ciri khas gaya penyutradaraan Nayato. Hal ini yang membuat
kesan penggarapan filmnya masih penuh ketergesaan. Penonton seperti tidak
diberi ruang yang cukup untuk menghela nafas dan merenungkan adegan-adegan yang
mengharukan. Boleh saja Nayato tak mau basa-basi, tapi film sebagai media audio
visual tentu harus membuat gambar adegan tak sekedar adegan tapi lebih dari
itu, gambar yang mampu bicara.
EVALUASI 2
Penulis skenario Haqi Achmad cukup bagus dalam mengadaptasi
film ini dengan baik dan komunikatif. Ada yang sesuatu yang seperti hendak
disampaikan Haqi dengan pesan-pesan yang tersirat. Dari cerita yang sebenarnya
bukan hal baru perihal hubungan anak dan orangtua, serta arti tulus
persahabatan, tapi Haqi berusaha keras untuk mengaktualkan cerita biasa menjadi
luar biasa. Haqi tampaknya memahami betul dunia Sandra maupun dunia Leon.
Akting Shae patut diapresiasi. Meski karakter Sandra yang dilakoninya tak
berbeda jauh dengan karakter dirinya yang asli, tapi Shae tampak total
memerankannya. Ia seperti melebur diri dengan karakter Sandra yang dilakoninya
penuh seluruh. Kita tidak lagi melihat Shae, tapi Sandra dengan berbagai
problematika kehidupannya. Sedangkan, Stefan William tampak masih terkesan
biasa memerankannya. Seperti masih ada jarak antara karakter Leon yang
dilakoninya dengan dirinya. Stefan seperti tak mencoba untuk menghayati
karakter yang dimainkannya. Padahal, kesempatan terbuka lebar bagi Stefan untuk
mengembangkan karakter Leon agar lebih hidup.
RANGKUMAN
Film produksi Starvision ini dirilis di bioskop 3 April
2014. Jika ingin menyaksikan seorang korban broken home begitu berantakan
hidupnya dan parah, tapi kemudian move on berusaha keras untuk bisa bangkit
tontonlah film ini. Bahkan kemudian ia mencoba seefektif mungkin memanfaatkan
3600 detik. Sebuah waktu yang sangat pendek dan ternyata begitu sangat berarti
dalam hidup ini. Film ini mampu menyadarkan kita tentang berartinya sebuah
persahabatan dan berharganya sebuah waktu, bahwa detik begitu sangat berarti.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/3600_Detik
http://www.filmbioskop.net/2014/03/sinopsis-film-3600-detik.html?m=1
https://ninyomanputrin.wordpress.com/2011/12/08/sinopsis-novel-3600-detik-2/
https://nabilizzaa.wordpress.com/2012/04/03/sinopsis-novel-3600-detik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar