Disusun Oleh : Fifi Indah Putri
Judul
film : 99 Cahaya di langit eropa
Tahun
rilis : 5 desember 2013
Sutradara
: Guntur Soeharjanto
Pemain
: 1. Acha septriasa sebagai Hanum
2. Abimana aryasatya sebagai
Rangga
3. Raline shah sebagai Fatma pasha
ORIENTASI
:
Novel
dengan judul “99 Cahaya Di Langit Eropa
(Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa)” novel ini terinspirasi dari kisah nyata Hanum
Salsabiela dan Rangga Almahendra pasangan suami istri ini telah banyak melalui
perjalan panjang tinggal di Eropa Hanum dan Rangga tinggal selama 3 tahun di
Eropa saat Rangga mendapat beasiswa program doktoral di Universitas di Austria.
Pasangan ini tinggal di Eropa dengan dibalut kisah persahabatan, perjuangan
untuk mempertahankan keyakinan beserta kisah pencarian jejak sejarah Islam di
benua biru tersebut.Setelah novelnya diterbitkan. Kemudian novel tersebut
diangkat menjadi sebuah film layar lebar dengan judul yang sama. Acha septriasa
berperansebagai Hanum Salsabiela dan Abimana Aryasatya sebagai Rangga
Almahendra.
TAFSIRAN
1 :
Film
garapan sutradara Guntur soeharjanto ini dimulai dengan adegan Ayse saat berada
di sekolah, guru yang menerangkan sejarah dan peperangan pada masa lalu di
Eropa. Ayse yang bergama islam di sekolah itu merasa bahwaagamanya selalu
disalahakan. Dan penampilannya selalu diolok-olok. Hanum (Acha) yang suka
menjelajahi sudut kota tempat tinggalnya selama suaminya Rangga (Abimana) sedang
kuliah. Saat akan pulang Hanum memutuskan ikut kursus bahasa,selama kursus
itulah Hanum berkenalan dengan Fatma, wanita asal Turki yang berhasil menggugah
jiwa kelana Hanum untuk menyusuri jejak islam diEropa. Fatma yanghanya seorang
ibu rumah tangga ternyata memiliki wawasan luas tentang sejarah Islam di Eropa.
Bukan hanya itu, kebesaran hati seorang Fatma yang menerima olokan dari
kalangan non muslim menyadarkan Hanum, bahwa Islam seharusnya dimaknai luar dan
dalam. Dilain tempat Rangga yang sedang kuliah dikampusnya harus berjuang
menyelesaikan kuliah, sementara kewajiban ibadah yang dijalaninya menemui pro
dan kontra di kampusnya.
TAFSIRAN
2 :
Dari
perkenalan Hanum dan Fatma, persahabatanmereka pun semakin erat. Ayse yang
merupakan anak dari Fatma pun sangat dekat dengan Hanum. Sudah banyak tempat
yang sudah mereka jelajahi bersama sehingga menggugah hati Hanum untuk
menelusuri jejak islam di Eropa. Sayangnya Fatma tiba-tiba menghilang setelah
mereka mengikat janji akan berkelana bersama menapaki jejak islam yang ada di
Spanyol, Perancis, dan Turki yang pernah berjaya pada masanya.
TAFSIRAN
3 :
Demi
memenuhi janji itu Hanum kemudian mulai menjelajah sendiri bersama suaminya.
Mereka bertemu dengan Marion yang merupakan teman dekat dari Fatma. Marion lah
yang kemudian menemani Hanum untuk menjelajahi sejarah dan peninggalan islam di
Paris begitu banyak hal yang sangat tidak masuk akal terjadi pada peninggalan
bersejarah pada masa itu. Setelah Hanum dan Rangga kembali ke Vienna, Hanum
baru menegtahui bahwa Ayse mengidap penyakit Kanker, membuatnya menyadari
betapa berharga arti keluarga.
TAFSIRAN 4 :
Mereka
selanjutnya menjelajahi Cordoba dan Granada. Dua kota di Andalusia yang menurut
beberapa ahli adalah True City of Lights. Cordoba merupakan ibukota Andalusia
dimana peradaban Eropa dimulai. di Cordoba terdapat Mezquita, yaitu Masjid
besar yang menjadi Kathedral setelah jatuh ke tangan Raja Ferdinand dan ratu
Isabela. Selanjutnya mereka berkesempatan menjelajahi Istanbul. Istanbul/
kontatinopel adalah saksi sejarah dimana Islam pernah memiliki masa keemasan.
TAFSIRAN
5 :
Setelah
mereka menjelajahi peninggalan islam di Eropa akhirnya Rangga berhasil
menyelesaikan ujian S3 nya di kampus tersebut. Walaupun banyak perseteruan yang
terjadi pada film ini. Kesalahpaham Hanum terhadap Marja maupun perseteruan
antara Khan dan Stephan yang malah membuat mereka menjadi sahabat.’ Pada
akhirnya Hanum bertemu kembali dengan Fatma setelah Ayse meninggal dunia. Hanum
memutuskan untuk mengenakan hijab. Hanum dan Rangga pun kembali ke Indonesia
untuk hidup disana, sedangkan Fatma sibuk mengurus anak keduanaya.
EVALUASI
:
Kelebihan
film 99 cahaya dilangit Eropa ini adalah kita sebagai penonton akan merasakan
seolah-olah sedang mengelilingi Eropa. Mengajak kita untuk mengamalkan Islam
secara total melalui perilaku yang mencerminkan Islam, lewat contoh tokoh yang
bernama Fatma. Cerita yang disampaikan begitu santai dengan bahasa yang lugas
dan sederhana sehingga seakan mengajak penonton turut serta dalam perjalanan
agama yang dilakukan.
Kelemahan
pada film ini adalah pemotongan dalam film terkesan dipaksakan. Ketika sudah
sampai pada akhir film , tiba-tiba kita masuk lagi pada rangkaian cerita
sebelumnya yang terputus. Pada bagian penutup, akan lebih menarik jika maksud
dari penulis langsung masuk kebagian Ka’bah tanpa harus memasuki cerita yang
lainnya.
RANGKUMAN
:
Kehancuran
Islam di Eropa adalah karena setitik nilai perang saling menguasai yang
menyebabkan trauma berkepanjangan. Kini
minoritas Islam di Eropa harus berjuang untuk mengembalikan citra Islam yang
keras menjadi lembut, seperti Fatma yang
tetap santun meski mendengar hujatan dari orang-orang Eropa non muslim. Itulah
sejatinya Islam, agama yang cinta damai. Sudah saatnya umat Islam belajar dari
kegagalan Islam berjaya di Eropa. Nafsu untuk menjadi lebih, nafsu untuk
menguasai, dan nafsu merasa paling benar atas nama agama hanya akan memperburuk
citra Islam di mata dunia.jadi, film 99 cahaya dilangit eropa ini sangat layak
di tonton oleh semua kalangan.
SUMBER
:
http://melianaelsa.blogspot.co.id/2015/10/ulasan-film-tugas-bahasa-indonesia-99.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/99_Cahaya_di_Langit_Eropa_(film)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar