Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 16 Mei 2017

Teks Ulasan Film : Penyesalan Seorang Kakak, Saksi Mata dan Sebuah Kasus Dalam Film “The Witness”

Disusun oleh : Nurul Maulida



Judul         : The Witness
Tahun        : 20
15
Sutradara  : Ahn Sang-hoon
Pemain      : - Yang Mi (Lu Xiaoxing)
                    -  Lu Han (Linchong)
                    - 
Wang Jingchun (Kapten Lu)
                    - 
Zhu Yawen (Pembunuh)
                    - 
Liu Rui lin (Liang Chong)



Orientasi :
Film ini adalah film bergenre Drama, Misteri tahun 2015 yang disutradarai oleh Ahn Sang-hoon. Film ini merupakan film daur ulang dari film Korea Selatan tahun 2011 "Blind" yang juga disutradarai oleh sutradara yang sama. Rumah produksi film ini adalah Xinxiansuo (Beijing) Entertainment Capital, Jaywalk Media dan Han Guo Wang Ru Ren. Tokoh utama dalam film ini adalah Lu Xiaoxing yang merupakan calon polisi wanita dan mengalami kecelakaan bersama Liang Chong adiknya, kecelakaan tersebut mengakibatkan Lu Xiaoxing buta dan merenggut nyawa adiknya, kemudian si pembunuh dan Linchong yang mengaku sebagai saksi mata. Film ini dibintangi oleh Lu Han, Yang Mi, Zhu Yawen dan lain-ain. Film yang berdurasi 112 menit ini berhasil menghipnotis penonton dalam ketegangan di dalam film ini.

Tafsiran Isi 1 :
Cerita berawal dari kedatangan seorang polisi wanita (Lu Xiaoxing)  ke sebuah tempat untuk menangkap seorang pemuda yang ternyata adiknya (Liang Chong). Karena adiknya terus melarikan diri, polisi tersebut akhirnya memborgol tangan sang adik. Di dalam mobil mereka bertengkar, Sang adik meminta dilepaskan karena ingin kembali ke tempat tadi, namun tidak diijinkan oleh kakaknya. Adiknya mencoba mengacau dalam mobil, hingga sang kakak melihat ada truk di hadapannya, dia banting stir dan mobilnya menabrak pembatas jalan. Polisi wanita itu terlempar ke jalanan dengan mata penuh luka dan setengah tak sadarkan diri, sementara sang adik tetap berada di dalam mobil karena tangannya yang di borgol. Sang adik yang masih sadar berteriak-teriak memanggil kakaknya minta diselamatkan. Sang Kakak berusaha mati-matian bangkit dari pingsannya dan mencapai mobilnya. Namun terlambat, Mobil itu terlanjur terjatuh dari atas jalan layang ke jalan yang ada di bawah dan di tabrak oleh sebuah truk.

Tafsiran Isi 2 :
Kisah berlanjut 3 tahun Kemudian, Polisi wanita yang ternyata bernama Lu Xiaoxing itu, kini hidup sendiri di sebuah apartement  bersama Anjing penuntunnya dalam kebutaan sejak kecelakaan 3 tahun lalu, dia kini tak lagi menjadi polisi di akademi tempat ia belajar. Cita-citanya yang menjadi polisi hancur karena dia tidak bisa bergabung di akademi lagi karena melanggar peraturan, Lu Xiaoxing sangat menyesal dan ia mendapatkan pelajaran atas kejadian ini.

Tafsiran Isi 3 :
Dalam film ini menggambarkan penyesalan Lu Xiaoxing akan kematian adiknya karena dirinya. Sang ibu menjemput Lu Xiaoxing untuk pergi ke rumah nya yang dulu karena rumah tersebut akan dijual. Lu Xiaoxing mengenang saat ia bersama adiknya sedang bermain bersama sewaktu kecil, sebenarnya ia sangat menyayangi Liang Chong adiknya bahkan sewaktu kecil ia membelikan adiknya sebuah gitar kecil dari hasil tabungannya untuk berlatih sang adik, Lu Xiaoxing mengingat saat kejadian itu ia melarang adiknya untuk berlatih bersama teman-temannya untuk sebuah pertunjukkan dan berakhir dengan kecelakaan yang merenggut nyawa adiknya, ia sangat menyesal.

Tafsiran Isi 4 :
Dalam film ini diceritakan seorang kakak yang menyesal akan kematian sang adik karena dirinya. Diketahui seorang pria yang sekarang menjadi pembunuh dan menculik wanita-wanita yang menggunakan aplikasi “Let’s meet” untuk sebuah kencan buta mengingatkan pria tersebut dengan adik perempuannya yang suka sekali pulang malam karena kencan buta, sang kakak tentu saja marah dan tidak sengaja membunuhnya dengan mendorong adiknya dengan keras. Kemudian Ia mempunyai hobi aneh dengan mengumpulkan wanita yang ia culik sebagai percobaannya agar terlihat mirip dengan adiknya.

Tafsiran Isi 5 :
Pertemuan antara sang pembunuh dengan Lu Xiaoxing adalah saat ia menaiki sebuah mobil yang ia kira taksi, tetapi ternyata itu bukan mobil taksi melainkan mobil si pembunuh yang sedang menjalankan aksinya. Lu Xiaoxing tentu curiga mengapa jok mobil tersebut terbuat dari kulit yang artinya mobil tersebut bukanlah mobil taksi. Tiba-tiba mobil tersebut seperti menabrak sesuatu dan Lu Xiaoxing juga keluar untuk memastikan, bukan melalui pengelihatan tetapi melalui indera pendengarannya yang tajam. Sang pembunuh mengatakan bahwa ia menabrak seekor anjing tetapi yang ditabrak sebenarnya adalah seorang perempuan. Di mana kejadian tersebut terlihat oleh seorang pemuda yang mengaku menjadi saksi mata dan menginginkan hadiah berupa uang yang ditawarkan oleh pihak kepolisian.

Tafsiran Isi 6 :
Film ini sangat cocok untuk orang yang menyukai genre Drama, Misteri dan menegangkan. Dalam film ini menampilkan adegan kekerasan jadi film ini tidak boleh ditonton oleh anak-anak sekolah dasar. Diceritakan setelah kejadian menabrak seorang perempuan tersebut, dikabarkan bahwa telah menghilangnya seorang gadis tanpa jejak. Lu Xiaoxing meminta pihak kepolisian (Kapten Lu) untuk mencari orang tersebut, Linchong pun ikut membantu.

Tafsiran Isi 7 :
Si pembunuh menemukan buku harian Lu Xiaoxing yang tertinggal di dalam mobilnya, dia menelepon Lu Xiaoxing dan memberitahu bahwa nasib mereka berdua sama yaitu karena mereka, adik yang mereka sayangi mati dan mengajak untuk mati bersama. Kemudian, si pembunuh menghampiri Lu Xiaoxing di rumahnya yang dulu dan ingin membunuh Lu Xiaoxing. Linchong ada di sana dan berusaha untuk melindungi Lu Xiaoxing dari pembunuh tersebut dan terjadilah perkelahian yang menegangkan. Linchong yang sudah tidak kuat melawan si pembunuhpun mati-matian menjaga kesadarannya, Lu Xiaoxing yang sedang tidak berdaya mendengar itupun teringat akan adiknya, ia tidak mau mengulangi kesalahan dan berujung pada penyesalan dan dengan sekuat tenaga ia bangkit dan menolong Linchong dari si pembunuh. Adegan terakhir di mana Lu Xiaoxing bersama Ibunya menonton pertunjukkan band adiknya untuk mengenang Liangchong(adiknya) dan Linchong ikut menyanyi di atas panggung menggantikan adiknya, kini Lu Xiaoxing hidup tenang tanpa penyesalan yang menghantuinya.

Evaluasi :
Film ini memiliki penampilan yang menarik dan mendukung alur ceritanya. Film ini juga mendapat penghargaan, makna dari film ini adalah sebagai seorang kakak kita boleh tegas terhadap adik yang sudah kelewatan perilakunya, kita harus membimbingnya tetapi tidak terlalu kasar dalam menghadapinya nanti dia akan memberontak. Para pemain dalam film ini sangat baik dalam menjiwai perannya. Kelemahannyan adalah alur ceritanya tidak terlalu sama dengan film “Blind” dan sedikit kurang mudah dipahami, tempat yang dipilih cocok untuk adegan-adegan dalam film ini begitupun dengan soundtracknya. Pendapatan kotor yang diperoleh adalah 214 juta Yuan.

Rangkuman :
Dengan demikian kesimpulan dalam film ini yaitu sebagai seorang kakak kita boleh tegas terhadap adik yang sudah kelewatan perilakunya, kita harus membimbingnya tetapi tidak terlalu kasar/keras dalam menghadapinya nanti dia akan memberontak dan sebagai seorang adik kita sudah seharusnya menurut apa kata yang lebih tua (kakak dll), kita juga tidak boleh larut dalam penyesalan. Kelayakan film ini sudah bagus untuk ditonton oleh orang yang menyukai genre Drama, Misteri dan menegangkan, tetapi dalam film ini menampilkan adegan kekerasan jadi film ini tidak boleh ditonton oleh anak-anak sekolah dasar serta di bawahnya.
.
.
.
.
.
.
Diakses pada tanggal 9 Mei 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar