Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 16 Mei 2017

Kepahitan Hidup Untuk Kenikmatan "Filosofi Kopi"

Disusun oleh : Fla Ezra Lingga N




Judul film        : Filosofi Kopi

Tahun rilis       : 9 April 2015
Sutradara         : Angga Dwimas Sasongko
Pemain            : - Chicco Jerikho
                          - Rio Dewanto
                          - Julie Estelle
                          - Jajang C Noer
                          - Slamet Rahardjo

  
Orientasi 1
     Filosofi Kopi adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 9 April 2015. Film ini diangkat dan diaptasi dari kumpulan cerita pendek “Filosofi Kopi” karangan Dee Lestari. Film Filosofi Kopi diproduksi oleh Visinema Pictures yang bergenre drama dan disutradarai Angga Dwimas Sasongko. Film yang berdurasi 92 menit ini menceritakan soal kepahitan  hidup yang akhirnya menghasilkan kenikmatan.

Orientasi 2
     Chicco Jerikho yang berperan sebagai Ben yang merupakan seorang anak petani kopi yang sejak kecil dibesarkan di sebuah perkebunan kopi. Namun, sebuah kejadian membuat ayahnya tidak menyukai kopi lagi. Menginjak usia 12 tahun, Ben pergi meninggalkan ayahnya. Ia pergi ke Jakarta dan bertemu dengan Jody (Rio Dewanto). Keduanya pun langsung akrab dan mereka berdua bersahabat baik dan Ben pun diasuh oleh orang tua Jody. Setelah Ben dan Jody dewasa mereka pun membangun kedai kopi yang dinamai “Filosofi Kopi”. Ben sebagai peracik kopi atau yang biasa disebut barista adalah sosok yang sangat ambisius ia merasa bahwa peracik kopi yang paling hebat adalah dirinya sendiri.
     Ben cenderung idealis, tugasnya adalah bagaimana membuat kopi senikmat mungkin dan penikmatnya puas. Sedangkan Jody cenderung pragmatis dan realistis yang mengandalkan efisiensi dan profit. Bagi Ben, kopi terbaik akan dikunjungi penikmatnya sedangkan Jody ingin kedainya ramai dengan memberikan nilai tambah.

Tafsiran 1
     Kopi terenak di dunia pun tetap menyimpan rasa pahit begitu pula dengan hidup. Namun pahit itu sebenarnya bisa dinikmati tergantung bagaimana kita menyikapinya. Seperti yang terjadi pada kedai filosofi kopi. Pada mulanya kedai ini berjalan seperti biasa. Namun pada suatu saat Jody harus dihadapkan membayar hutang papanya yang sudah meninggal. Salah satunya bagaimana mengangsur hutang tersebut dari operasional Filosofi Kopi. Hutang yang bernilai ratusan juta pun mengancam keberadaan Filosofi Kopi yang dibangun oleh Ben dan Jody. Hukum ekonomi pun bergerak, Jody menyarankan efisiensi dan pengurangan bahan baku, sedangkan Ben tidak setuju, ia menganggap dirinya sebagai peracik kopi terbaik tidaklah mungkin mengurangi kualitas kopi tersebut.

Tafsiran 2
     Dalam film Filosofi Kopi sikap moral yang dapat disampaikan adalah kita harus berdamai dengan sisi pahit kehidupan kita di masa lalu. Seperti Ben yang trauma pergi ke kebun kopi tetapi dia harus bangkit dan menatap kedepan karna hidup yang sesungguhnya ada di masa depan bukan di masa lalu. Saat masa pelik secercah harapan datang dengan hadirnya pengusaha ke Filosofi Kopi. Pengusaha itu menantang Ben membuat kopi terbaik dan sebagai imbalannya ia akan membayar 100 juta yang oleh pengusaha itu akan ditawarkan pada investor.
     Dengan percaya diri tinggi, merasa sebagi barista terbaik Ben menyanggupi bahkan menantang lebih besar lagi dengan meminta pengusaha itu dengan menambah satu 0 lagi menjadi 1 miliar. Dan jika gagal maka Ben dan Jody yang akan membayarnya.

Tafsiran 3
     Upaya memenangkan tantangan itu terus dilakukan. Membeli biji kopi dengan kualitas terbaik dan tentu saja proses trial and error. Upaya itu berhasil, racikan itu dinamakan ‘Perfecto’. Kopi ini cukup mendapat sambutan dari para pengunjung yang membuat kedai kopi menjadi ramai. Rasa jumawa Ben tiba-tiba runtuh ketika seorang pengunjung El (Julie Estelle) seorang Q-grader yang sudah berkelana ke beberapa negara menyatakan perfecto not to bad. El menyatakan bahwa kopi yang ternikmat yang pernah ia rasakan adalah kopi Tiwus yang ada di pegunungan Ijen yang di seduh langsung oleh petaninya Pak Seno (Slamet Rahardjo) dan Bu Seno (Jajang C.Noer).
     Ben rupanya tidak terima penilaian El. Di lain sisi Jody malah ingin memburu kopi Tiwus itu untuk memenangkan tantangan pengusaha itu. Pada mulanya Ben engga, yang pada akhirnya menyerah untuk membuktikan sendiri ucapan El. Akhirnya Ben, Jodi, dan ditemani El mengunjungi Pak Seno untuk menuntaskan rasa penasaran kopi Tiwus. Jody pun mengakui bahwa kopi Tiwus adalah kopi ternikmat sedangkan Ben meminta apa rahasia dibalik kopi Tiwus itu.

Tafsiran 4
     Dari rangkaian cerita penonton digiring untuk mengetahui mengapa kopi Tiwus itu menjadi kopi ternikmat. Dari rangkaian perdebatan Ben dan El yang akhirnya meluncur pernyataan El bahwa Ben membuat kopi dengan obsesi sedangkan Pak Seno dengan cinta. Dari situ Ben menyadari bahwa selama ini dirinya telah salah dalam meracik kopi. Ia meracik dengan kepalanya sendiri dan tidak memakai hati. Sampai akhirnya, Ben kembali meracik kopi yang akan disajikan kepada pengusaha yang telah menantang Ben. Dan Ben berhasil memenangkan tantangan itu dan mendapatkan 1 miliar sehingga Ben dan Jody dapat melunasi hutang – hutangnya


Tafsiran 5
     Melalui buku Filosofi Kopi, Dee ingin menghadirkan bagaimana perjuangan seseorang yang memiliki hobi terhadap kopi dan memaknai kopi dari sudut pandangnya. Dalam film Filosofi Kopi, Ben memberikan deskripsi singkat mengenai Filosofi Kopi dari setiap ramuan kopi yang di suguhkan. Hidup memang terkadang ada yang pahit namun ada sisi manisnya dan itu bisa terjadi kepada siapa saja. Setiap kopi memiliki filosofinya tersendiri dan secangkir kopi dapat menggambar sisi kehidupan kita. Kopi tubruk yang melambangkan kesederhanaan dan tidak memperdulikan penampilan, sedangkan cappucino melambangkan keindahan dan kelembutan, maka tidak salah kedai ini dinamai “Filosofi Kopi”.

Evaluasi
     Filosofi kopi bukan film festifal tetapi layak ditonton, ringan dan menghibur. Para pemain juga tampil bagus dan membawakan perannya dengan baik. Filosofi Kopi merupakan 1st user generated movie di Indonesia. Film ini mengajak masyarakat untuk ikut sebagai produser digital untuk memberi masukan mengenai konsep visual yang akan dihadirkan. Keunggulan lainnya lagu lagu soundtrack yang menawan dan seperti sejiwa dengan filmnya. Kekurangan dari film ini yaitu pemain film ini yang terlihat merokok dan berkata yang tidak layak dikatakan.

Rangkuman
     Filosofi Kopi membuat kita untuk membuka diri bahwa meneguk secangkir kopi tidak seperti menikmatinya. Namun, juga melihat makna dibaliknya. Dan kopi pun tidak hanya rasa pahit yang didapat, juga memberikan rasa masam bahkan manis dalam kopi tidak sama seperti berasal dari tebu.

Sumber :
Diakses pada tanggal 14 Mei 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar