Follow Us @literasi_smkn23jkt

Rabu, 17 Mei 2017

“Ip Man”: Seorang Pembela Diri dengan Jiwa Sederhana

Disusun oleh Sylvia





Judul: Ip Man
Tahun rilis: 2008
Sutradara: Wilson Yip
Pemain:
·         Donnie Yen sebagai Ip Man
·         Simon Yam sebagai Zhou
·         Fan Siu Wong sebagai Jin Shanzhao
·         Lynn Hung sebagai Wing Cheng
·         Lam Ka-Tung sebagai Li
·         Hiroyuki Ikeuchi sebagai Jenderal Miura
·         Shibuya Tenma sebagai Sato
·         Chen Zhihui sebagai Master Liao

Orientasi 1:
            “Ip Man” adalah film laga Hong Kong yang menampilkan Donnie Yen sebagai karakter Ip Man itu sendiri, dan merupakan sosok legendaris di balik ilmu bela diri Wing Chun yang terkenal, Ip Man juga digambarkan sebagai orang yang rendah hati dan tidak pernah menunjukan kemampuan ilmu bela dirinya di depan umum. Sehari-hari, Ip Man berlatih sendiri ilmu bela diri. Film ini diadaptasi dari kisah nyata kehidupan sang master Wing Chun ini. Sang sutradara, Wilson Yip, memutuskan untuk lebih memfokuskan film ini pada penjajahan Jepang di China sekitar tahun 30-an dan menyoroti bagaimana Ip Man yang sangat mencintai negerinya menolak mengajarkan Wing Chun pada tentara Jepang saat itu.

Orientasi 2:
            Film berdurasi 108 menit ini menandai kerjasama antara Donnie Yen dengan sutradara Wilson Yip dan film “Ip Man” dirilis pertama kali oleh Mandarin Films Distribution di Hong Kong pada tahun. Ide dari film biografi “Ip Man” bermula pada tahun 1998 ketika Jeffrey Lau dan Corey Yuen mendiskusikan ide tersebut yang awalnya berfokus pada seni bela diri Bruce Lee. Namun, studio tidak setuju, dan film yang diusulkan tersebut dibatalkan, lalu produser Raymond Wong memutuskan untuk mengembangkan film Ip Man sendiri dengan persetujuan penuh dari anak Ip Man, yaitu Ip Chun.

Tafsiran Isi 1:
            Makna dari judul “Ip Man” ialah cerminan dari karakter Ip Man sendiri, yang mana berfokus pada kehidupan sosok Ip Man pada masa invasi Jepang di daratan china, kehidupannya selama dijajah oleh Jepang sampai berhasil merebut kembali kemerdekaan Fo Shan. Di film ini juga menceritakan bagaimana ia memperkenalkan beladiri Wing Chun.

Tafsiran isi 2:
            Di awal film ini, sosok Ip Man digambarkan memiliki derajat yang tinggi dan keluarganya hidup dalam kekayaan. Sampai akhirnya Jepang datang ke Fo Shan, yang mana mereka mengambil semua kekayaan Ip Man. Perekonomian di Fo Shan pun turun drastis, Ip Man yang sebelumnya kaya pun jatuh miskin akibat penjajahan Jepang, rumah mereka diambil alih sebagai markas besar oleh tentara Jepang. inilah yang menjadi konflk utama dari film ini.

Tafsiran Isi 3:
            Dan untuk dapat bertahan hidup dan menafkahi istri dan anaknya, Ip Man bekerja serabutan sebagai buruh untuk makan. Cerita diakhiri dengan tantangan Ip Man untuk bertarung kepada Jendral Miura. Dan pertarungan itu dimenangkan Ip Man sampai akhirnya tertembak oleh Kolonel Jepang dan berhasil mengusir para penjajah jepang.

Tafsiran Isi 4:
            Banyak nilai positif yang dapat dipetik dalam film ini diantaranya, Ip Man yang rendah hati, yang tak pusing dengan puja-puji dan tahu akan prioritas hidupnya. Dia tak pernah mengeluh atas apapun. Dalam kehidupan yang mapan hingga jatuh di kesederhanaan pun, dia jalani semua dengan tanpa keluhan. Kecintaannya pada negara tak perlu diragukan. Musuh yang tampak hebat tak membuatnya gentar saat menantangnya ‘bertaruh nyawa’ untuk memperjuangkan harga diri bangsanya. Ip Man adalah sosok yang sangat paham arti keadilan yang hakiki. Bukan hanya pada orang lain tapi juga pada dirinya sendiri.

Tafsiran Isi 5:
            Meski disebut sebagai sebuah film yang dibuat berdasarkan kisah nyata, namun ada beberapa ‘pembelokan’ yang dibuat mungkin dengan pertimbangan membuat alur kisah film ini agar lebih menarik. Misalnya saja, dalam film ini, dikisahkan Ip Man meninggalkan daratan China menuju Hong Kong karena menolak bekerja sama dengan tentara Jepang yang saat itu menduduki wilayah China. Menurut sejarah, Ip Man meninggalkan China pada tahun 1949 karena menghindari pemerintahan komunis. Dan hasil ‘modifikasi’ ini cukup efektif meski sebenarnya alur kisahnya masih tak jauh dari kebanyakan alur film Hong Kong.

Evaluasi 1:
            Di film ini juga memiliki nilai lebih karena menggambarkan seni bela diri Wing Chun dengan sangat realistis. Beberapa prinsip dasar bela diri ini tetap dipegang kuat pada setiap koreografi tarung sehingga film ini terlihat realistis namun di saat yang sama juga terlihat ‘beda’ dari kebanyakan film Kung Fu Hong Kong. Dan di sini film ini jadi pionir lantaran berani menyajikan pertarungan jarak dekat yang biasanya dihindari film silat karena dianggap kurang menarik ditampilkan pada layar lebar. Walaupun begitu, difilm ini tetap terdapat kekurangan dimana ada beberapa adegan yang tidak sesuai kenyataan diantaranya Ip Man merupakan seorang polisi, dan ia tidak pernah melawan 10 karateka sekaligus.

Evaluasi 2:
            Pembuatan film ini dilakukan di Beijing, karena masih memiliki situs kota tua sedangkan kota Foshan sendiri saat ini sudah banyak berubah. Donnie Yen menyatakan bahwa film ini adalah film tersulit dan teremosional dalam karirnya. Untuk menggambarkan citra Ip Man, Yen harus melakukan diet ketat yang terdiri dari makan satu kali sehari dan belajar Wing Chun dari kedua putra Ip Man langsung. Hiroyuki Ikeuchi yang merupakan pemegang sabuk hitam judo pernah mengalami gegar otak ringan setelah menerima empat pukulan berturut-turut. Film ini menghabiskan biaya sekitar 100 Juta Yuan ( 15 Juta USD) yang banyak mengambil settingan di Shanghai. Dan pendapatan kotor yang diraup dari film ini sebesar 21 juta USD. Film ini berhasil masuk dalam 12 nominasi penghargaan di ajang Hong Kong Film Awards ke-28, dan berhasil memenangkan penghargaan yakni, kategori Film Terbaik dan Koreografi Laga Terbaik.

Rangkuman:
            Film ini sangat cocok ditonton bagi yang menyukai aksi laga dengan penyampaian konflik yang sederhana, tetapi tetap menarik untuk ditonton. Terdapat bumbu-bumbu filosofi kehidupan serta banyak terkandung nilai-nilai moral didalamnya, membuat film “Ip Man” mempunyai ciri khas tersendiri. Berbeda dengan film bela diri modern lainnya, film ini memberi nuansa baru bagi dunia perfilman, yaitu dengan mempertunjukkan aksi bela diri jarak dekat yang mana jarang ditemui pada film aksi lainnya.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar