Follow Us @literasi_smkn23jkt

Rabu, 17 Mei 2017

Belajar Ikhlas dari “Film Surga yang Tak Dirindukan”

Disusun oleh : TriMarta Xavira


Judul film              : Surya yang Tak Dirindukan
Tahun Rilis           : 2015
Rumah Produksi  : MD Pictures
Sutradara             : Kuntz Agus
Pemain                 :
1.     Laudya Cynthia Bella (Arini)
2.      Fedi Nuril (Prasetyo)
3.      Raline Shah (Mei Rose)
4.      Tanta Ginting (Hartono)
5.      Kemal Palevi (Amran)
6.      Sandrina Michelle (Nadia)
7.      Zaskia Adya Mecca (Sita)
8.      Vitta Mariana (Lia)
Orientasi 1
            “Surga Yang Tak Di Rindukan” merupakan film terlaris 2015. Film yang berdurasi 2 jam 5 menit ini dibintangi oleh Fedi Nuril, Laudya Cynthia Bella dan Raline Shah. Diproduseri oleh Manoj Punjabi dan sutradara Kuntz Agus. Skenarionya ditulis Alim Sudio dan diproduksi MD Pictures. Film ini diadaptasi dari novel karya Asma Nadia yang berjudul “Surga Yang Tak Di Rindukan”.

Orientasi 2
            Film yang bertemakan religi dan kehidupan sehari-hari terutama yang berkaitan erat dengan kehidupan dalam sebuah rumah tangga. Kisah dalam film tersebut terinspirasi dari dongeng yang berjudul ”Madani” (negeri yang damai atau surga yang diciptakan dibumi). Sang pangeran adalah tokoh Prasetyo yang baik dan setia. Film “Surga yang Tak Dirindukan” ini mengisahkan kehidupan keluarga yang dibina oleh sepasang suami istri Prasetya dan Arini. Karena suatu kejadian, Prasetyo harus mengkhianati Arini dan menikah dengan Mei Rose.

Tafsiran Isi 1
            Kisah cinta pada pandangan pertama Arini dan Pras begitu indah. Pernikahan yang kemudian terwujud mendatangkan kebahagiaan lain dengan hadirnya Nadia (buah cinta keduanya). Sosok Pras yang baik dan setia selalu menenangkan Arini. Pras pun berjanji tidak akan menyakiti hati Arini. Pada awalnya, kehidupan rumah tangga mereka sama dengan kehidupan rumah tangga yang dibina oleh pasangan lain pada umumnya, dimana Pras adalah sosok lelaki yang setia dan sayang pada keluarga sementara Arini adalah istri yang penurut dan ibu yang baik untuk anak semata wayangnya Nadia. Kehidupan rumah tangga mereka yang bahagia berubah dan mengalami konflik ketika Pras menyelamatkan seorang wanita yang mengalami kecelakaan dan berakhir dalam kondisi koma. Alangkah kagetnya Pras saat mengetahui korbannya, adalah seorang perempuan dalam balutan baju pengantin Mei Rose (Raline Shah), yang berusaha bunuh diri, setelah laki-laki yang berjanji menikahi ternyata menipunya. Meirose yang sangat labil itu merasa hidupnya sudah tak berguna.

Tafsiran 2
            Merasa kasihan dengan nasib Meirose yang depresi dan nasib sang jabang bayi yang akan terlahir tanpa ayah, Pras memutuskan menikahi Meirose diam-diam dan tidak memberitahukannya kepada Arini. Namun lama kelamaan Arini yang mulai menyadari ada yang tidak beres dengan tingkah laku Pras, yang semakin lama semakin merasa bersalah terhadap Arini dengan keputusannya untuk menikahi Meirose.

Tafsiran 3
            Semua Pras lakukan karena tak ingin melihat 'korban' dari seorang ibu yang ingin bunuh diri seperti yang pernah ia alami dulu di masa kecilnya. Pada mulanya Pras menutupi keberadaan Mei Rose dari Arini. Lambat laun, kebohongan itupun terungkap. Dongeng indah tentang pernikahan yang ia impikan harus dirusak oleh kehadiran Mei Rose. Arini juga merasa rumah tangganya dengan Pras bukan lagi bentuk surga yang ia rindukan. Disisi lain, Arini tertampar oleh kenyataan bahwa hidup bukan untuk dongeng semata. Pernikahan Pras dan Arini berada ditepi jurang.

Tafsiran 4
            Alasan film ini diberi judul “Surga yang Tak Dirindukan” karena diambil dari sisi Arini, ketika awal pernikahan ia selalu mengidamkan kisah cinta bagaikan dalam dongeng. Tetapi ketika mengetahui bahwa suaminya berpoligami, Arini ingin berpisah dengan suaminya dan ia merasa bahwa bukan ini surga yang dirindukan nya. Ketika Pras mengalami kecelakaan akibat menolong seorang perempuan, Pras pun masuk rumah sakit dan Arini yang melihat keadaan suaminya itu sangat menyesal dan sedih dengan luka-luka yang berada di tubuh suaminya.

Tafsiran Isi 5
            Pada akhirnya Arini menerima kenyataan bahwa ia telah dipoligami oleh suaminya Pras dan mulai menerima keberadaan Mei Rose. Walaupun sulit, Arini mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Ia bisa lebih sabar dan ikhlas bahwa cintanya dibagi. Setelah Mei Rose mengetahui bahwa Arini telah menerima semuanya, ia mulai sadar bahwa tak ada satupun perempuan yang dengan ikhlas menerima cinta untuk dirinya dibagi kepada orang lain. Akhirnya ia pun memutuskan untuk pergi meninggalkan Arini dan Pras serta menitipkan buah hatinya kepada mereka.

Evaluasi 1
            Film yang dirilis 15 Juli saat lebaran 2015 lalu ini bisa dibilang berhasil memanfaatkan momen libur lebaran dalam mengumpulkan penonton. Tergolong kurang spektakuler penjualannya dalam pekan-pekan awal. Namun dengan dibantu dengan promosi gencar dan respons yang baik dari penontonnya, film ini sanggup bertahan lebih dari satu bulan di bioskop. Diangkat dari novel karya Asma Nadia, novel terlaris tersebut memang mengedepankan kisah poligami yang masih tabu bagi sebagian masyarakat Indonesia. Perbedaan film dari novelnya lumayan banyak dari jumlah anaknya Arini dan sifatnya Mei Rose. Kelebihan dalam film ini alur ceritanya jelas dan gampang dimengerti serta penokohan dari setiap tokohnya pas dan natural. Sayangnya ada adegan yang terlalu terlihat dipaksakan saat Mei Rose bunuh diri masuk ke dalam jurang dan tiba-tiba Pras bisa mengetahuinya.

Evaluasi 2
            Fedi Nuril yang sudah dua kali melakoni peran sebagai pria berpoligami. Pada filmnya kali ini, akting Fedi sangat natural. Ia terlihat sangat masuk pada karakter Pras yang sabar dan tidak tegaan. Bahkan, Fedi tak segan-segan menunjukkan akting menangisnya. Begitupun dengan Laudya Cynthia Bella. Berperan sebagai Arini, emosi Bella terbilang meledak-ledak. Wajar saja, Arini digambarkan sebagai karakter yang 'tersakiti' karena ulah poligami sang suami, Pras. Akting menangis pun tak luput dari perannya di film ini. Ini merupakan kali pertama bagi Raline Shah melakoni peran sebagai istri kedua. Meski sempat menolak bergabung, namun Raline berhasil 'menyatu' dengan sosok labil Meirose. Di film ini, Raline tampil bertransformasi dari tanpa hijab hingga berhijab. Pada akhirnya, film keluaran MD Pictures ini jadi film Indonesia dengan penjualan tiket terbanyak di tahun 2015, yaitu sebanyak 1.523.570 tiket.

Rangkuman
            Pengemasan film 'Surga yang Tak Dirindukan' lebih baik dari film drama umumnya. Pasalnya, efek suara dan visual film benar-benar dibuat hidup, sehingga penonton seperti masuk dalam cerita dalam film. Alur cerita dan titik klimaks film pun dibuat teratur. Di dalam film ini memberi perbedaan arti dalam poligami bahwa dalam film ini seseorang menikah lagi bukan untuk mencari yang lebih sempurna lagi dari pasangannya tetapi untuk menolong seseorang.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar