Oleh : Siti Sofiyatun
Geng berarti sebuah kelompok atau gerombolan remaja yang
dilatarbelakangi oleh persamaan latar sosial, sekolah, daerah , dan sebagainya.
Pelakunya dikenal dengan sebuatan gangster.
Sebuah kata yang berasal dari bahasa inggris, gangster. Gangster berarti suatu anggota dalam sebuah kelompok
kriminal (gerombolan) yang terorganisir dan memiliki kebiasaan urakan dan anti
aturan. Dan geng motor sendiri dilandasi oleh aktifitas kesenangan di atas
motor. Umumnya keberadaan mereka ada di setiap kota besar dan perilakunya telah
menjadi penyakit sosial yang akut.
Terdapat tiga faktor penyebab terjadi geng motor ialah
faktor pendorong yaitu psikologi anak-anak muda yang senang bergerombol dan
membentuk geng karena memiliki kesamaan hobi. Selain itu ada faktor penarik,
dimana ruang kanal untuk menyalurkan hobi atau aktifitas anak-anak muda
tersumbat. Sehingga yang muncul adalah kegiatan yang destruktif dan kontra
produktif dengan perkembangan psikologi remaja.
Adanya geng motor dapat menimbulkan dampak positif dan
dampak negatif. Dampak positifnya yaitu memperbanyak teman dan dapat berbagi
pengalaman khususnya dalam bidang otomotif, saling tolong menolong jika ada
pertikaian dengan remaja lain yang bukan dari geng tersebut. Sedangkan dampak
negatifnya ialah bisa menimbulkan tindakan kriminalitas, dapat menimbulkan
tindakan kekerasan jika tidak mengontrol emosi dalam suatu masalah, akan
membuat lalu lintas terganggu dan juga dapat menimbulkan keresahan masyarakat
apabila geng motor tersebut melakukan tindakan-tindakan yang bersifat negatif.
Geng motor dapat dicengah dengan cara mendata para
pelajar yang belum cukup umur untuk mendapatkan izin mengendarai motor, selalu
memberikan pengarahan, nasehat dan solusi kepada para pelajar terkait minat dan
bakatnya mengendarai motor, dan mendata para pelajar yang memiliki keahlian
dalam memodifikasi, memperbaiki dan menghias motor.
Upaya penanggulangannya dapat dilakukan dari beberapa
pihak, yaitu dari pihak kepolisian dengan cara melakukan razia, dari pihak
keluarga dengan cara mengontrol pergaulan anak, dan dari pihak sekolah dengan
cara memberikan konseling kepada siswanya agar tidak mengikuti pergaulan yang
salah. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama dalam mencegah dan
memberantas aksi kejahatan geng motor.
ARTIKEL
Meski sempat dirawat di RS Husada, nyawa Farid Anhar tak
tertolong. Darah segar terus keluar dari kepala dan telinga lelaki 23 tahun
itu. Luka serius yang diderita tukang parkir di jalan Batu Ceper Raya, Gambir,
Jakarta pusat tersebut akibat dikeroyok
delapan lelaki yang diduga geng motor, selasa (17/3) dini hari.
Sebelumnya, Farid dan seorang lelaki pengendara motor
sempat terlibat cekcok mulut. Itu karena motor Farid bersenggolan dengan motor
si lelaki. Namun perselisihan tersebut dilerai warga. Farid dan lelaki itu pun
melanjutkan perjalanan. Farid pulang kerumahnya di Jalan Batu Ceper VII/47A, RT 07/1, Kelurahan Kebon Kelapa,
Gambir Jakarata Pusat.
Menurut Yusuf (51), paman Farid, setelah menaruh motor di
rumah, keponakannya itu keluar rumah menuju lokasi kejadian. Namun depan Hotel
Surya ternyata ada si lelaki tadi dan 7 temannya. Tanpa basa-basi mereka
langsung mengeroyok Farid hingga luka parah.
Kapolsektro Gambir, AKBP Susatyo Purnomo Condro
menuturkan sampai Selasa (17/3) sore pihaknya belum berhasil menangkap para
pelaku pengeroyokan terhadap jukir tersebut. “Pelaku sedang dikejar,” ungkapnya
saat dikonfirmasi wartawan Lampu hijau. Sementara Kanit Reskrim Peskrim Polsek
Gambir, Kompol Budi Setiadi menegaskan, motif sementara kejadian tersebut
bermula dari adanya senggolan motor. “tidak ada dendam, hanya senggolan saja,”
tambahnya. (RKY).
SUMBER
:
LAMPU HIJAU 18 MARET 2015
http//m.komposiana.com/post/read/559677/1/penanganan-aksi-geng-motor-tugas-semua-pihak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar