Oleh : Indah Wulandary Sipayung
XI Akuntansi 2
Pernahkah kalian melihat orang yang merasa
ketakutan saat berada ditempat sempit? Atau orang yang merasa takut melihat
bayangannya sendiri? Bukankah itu adalah hal-hal yang tidak wajar untuk
ditakuti? Ketakutan yang mereka alami itu biasa disebut dengan fobia. Fobia atau fobi adalah suatu ketakutan berlebihan yang tidak rasional terhadap suatu
benda, situasi, atau kejadian dan dapat membuat penderitanya menjadi panik dan
ketakutan sehinga muncul keinginan untuk menghindarinya. Jika sudah parah
penderita dapat merasakan sesak napas, gemetaran, tubuh terasa kaku, bahkan
penderita bisa sampai pingsan.
Penyebab
fobia yang paling banyak dialami penderita adalah trauma yang disebabkan oleh
kejadian yang sangat menyakitkan, memalukan atau menakutkan yang menimpa
penderita sewaktu masih kanak-kanak. Traumatik ini menyebabkan penderita
mencoba untuk melupakan kejadian tersebut dan menghindari berbagai macam hal
yang dapat membuatnya mengingat kembali kejadian-kejadian menakutkan yang
penderita alami sewaktu masih kanak-kanak.
Fobia bisa juga
disebabkan oleh perasaan bersalah yang menyebabkan penderita tidak ingin
mengulangi kesalahan yang sama kembali. Contohnya seperti orang yang memiliki
ketakutan untuk membuat janji (Enissophobia).
Penderita merasa takut untuk membuat janji yang dapat menimbulkan rasa bersalah
apabila penderita tidak dapat menepati janji yang dibuatnya sendiri.
Fobia yang sudah
dialami seseorang juga dapat menyebabkan seseorang mengalami fobia yang lain.
Dengan kata lain fobia dapat merembet kepada ketakutan terhadap sesuatu yang
lain. Contohnya seperti seseorang yang mempunyai ketakutan terhadap air
(Hydrophobia). Seseorang yang memiliki ketakutan terhadap air biasanya akan
mengalami ketakutan yang lain, yaitu ketakutan untuk mandi (Ablutophobia). Saat
mandi seseorang akan membasuh badannya dengan air, sehingga orang-orang yang
memiliki ketakutan terhadap air merasa ketakutan untuk mandi karena mereka akan
bersentuhan dengan air yang merupakan ketakutan terbesar yang mereka miliki.
Imajinasi yang
berlebihan juga termaksud penyebab terjadinya fobia. Seperti yang dialami para
relawan penelitian dari Cognition and Brain Sciences Unit di
Cambridge, Inggris menggunakan Functional Magnetic Resonance Imaging
(FMRI). Dean Mobbs yang merupakan pemimpin dari studi ini mengatakan bahwa pada
saat relawan melihat tarantula yang sedang mendekati kaki mereka, bagian otak
yang mengatur rasa panik seseorang mulai mengalami peningkatan aktivitas yang
terjadi ketika tarantula mulai mendekat. Mobbs menjelaskan pada relawan,
sebenarnya mereka menonton video tarantula yang mereka yakini berada dekat kaki
mereka. Kemudian, ilmuwan bertanya seberapa takut mereka pada tarantula dan
para relawan itu menjelaskan bahwa tarantula yang mereka lihat adalah tarantula
yang berukuran besar.
Mobbs menyimpulkan bahwa penyebab terjadinya fobia
adalah ketika hal yang seseorang takuti dan mereka yakini sebagai ancaman mulai
mendekati mereka, otak yang mengatur rasa panik dan takut seseorang mulai
mengalami peningkatan aktivitas yaitu berupa melebih-lebihkan ancaman atau bisa
juga disebut berimajinasi sehingga membuat para penderitanya ketakutan.
Diadaptasi
dari :
* http://teknologi.inilah.com/read/detail/958982/inilah-penjelasan-terjadinya-phobia#sthash.TxZd21W8.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar