OLEH : SISKA WIDYA ASTUTI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2008), “tawuran adalah perkelahian massal atau perkelahian yang dilakukan
beramai-ramai”. Berdasarkan definisi tersebut, maka tawuran pelajar dapat
diartikan sebagai perkelahian yang dilakukan secara massal atau beramai-ramai
antara sekelompok pelajar dengan sekelompok pelajar lainnya.
Menurut
Mansoer (dikutip dalam Solikhah, 1999) “perkelahian pelajar atau yang biasa
disebut dengan tawuran adalah perkelahian massal yang merupakan perilaku
kekerasan antar kelompok pelajar laki-laki yang ditujukan pada kelompok pelajar
dari sekolah lain”. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah
perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut
dilakukan oleh orang yang sedang belajar
Tawuran pelajar merupakan salah satu
bentuk perilaku negatif yang sangat marak terjadi dikota -kota besar, misalnya
Jakarta. Permasalahan remeh dapat menyulut pertengkaran individual yang
berlanjut menjadi perkelaian masal dan tak jarang melibatkan penggunaan senjata
tajam atau bahkan senjata api. Banyak korban yang berjatuhan, baik karena luka
ringan, luka berat, bakan tidak jarang terjadi kematian. Tawuran ini juga
membawa dendam berkepanjangan bagi para pelaku yang terlibat didalamnya dan
sering berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.
Hal ini tentunya merupakan fenomena
yang sangat memprihatinkan. Generasi yang diharapkan mampu membawa perubahan
bangsa kearah yang lebih baik ternyata jauh dari harapan. Kondisi ini juga
dapat membawa dampak buruk bagi masa depan bangsa. Lickona menyebutkan beberapa
tanda dari perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa
antara lain meningkatnya kekerasan dikalangan remaja, pengaruh kelompok sebaya
terhadap tindakan kekerasan, dan semakin kaburnya pedoman moral.
Faktor- faktor yang menyebabkan tawuran pelajar
A. Faktor Eksternal
Faktor sekolah. Sekolah merupakan salah satu faktor penyebab
tawuran, berikut ini faktor-faktor penyebab tawuran dari lingkungan sekolah: a.
Adanya kualitas pengajaran yang kurang memadai dan kurang menunjang proses
belajar; b. Adanya guru yang lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana
aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang
seringkali menggunakan kekerasan dalam “proses
pembelajaran” dan “mendidik” siswanya.
Faktor lingkungan. Berikut ini faktor-faktor dari lingkungan
sekitar bisa terjadinya tawuran: a. Adanya lingkungan yang sempit dan kumuh,
anggota lingkungan yang berperilaku buruk, misalnya: pemakai narkoba, zat
adiktif, pemerasan, pengeroyokan, dan tindakan brutal lainnya; b. Lingkungan
kota (tempat tinggal) yang penuh kekerasan yang hampir setiap hari, setiap saat
disaksikan oleh para remaja, seperti: tayangan buser, TKP, paroli, dll.; d.
Adanya kelompok sebaya (geng) yang
berprilaku tidak baik.
Perbedaan persepsi. Dalam menghadapi suatu masalah, jika
terjadi perbedaan persepsi maka hal itu dapat menyebabkan munculnya konflik.
b. Faktor internal
Faktor ini terjadi didalam diri individu itu sendiri
yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam
menyelesaikan permasalahan disekitarnya dan semua pengaruh yang datang dari
luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya tidak mampu melakukan adaptasi
dengan lingkungan yang kompleks. Maksudnya, ia tidak dapat menyesuaikan diri
dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai keberagaman
lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam. Para remaja yang mengalami
hal ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa
berpikir terlebih dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu,
ketidakstabilan emosi para remaja juga memiliki andil dalam terjadinya
perkelahian. Mereka biasanya mudah friustasi, tidak mudah mengendalikan diri,
tidak peka terhadap orang-orang disekitarnya. Seorang remaja biasanya
membutuhkan pengakuan kehadiran dirinya ditengah-tengah orang-orang
sekelilingnya.
Dampak karena tawuran pelajar
a. Kerugian fisik,
pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban. Baik itu
cedera ringan, cedera berat, bahkan sampai kematian
b. Masyarakat sekitar juga dirugikan. Contohnya :
rusaknya rumah warga apabila pelajar yang tawuran itu melempari batu dan mengenai
rumah warga
c. Terganggunya proses belajar mengajar
d. Menurunnya moralitas para pelajar
e. Hilangnya perasaan peka, toleransi,
tenggang rasa, dan saling menghargai
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi tawuran
pelajar
a. Memberikan pendidikan
moral untuk para pelajar
b. Menghadirkan seorang figur yang baik untuk
dicontoh oleh para pelajar. Seperti hadirnya seorang guru,orangtua, dan teman
sebaya yang dapat mengarahkan para pelajar untuk selalu bersikap baik
c. Memberikan perhatian yang lebih untuk
para remaja yang sejatinya sedang mencari jati diri
d. Memfasilitasi para pelajar untuk baik
dilingkungan rumah atau dilingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat diwaktu luangnya. Contohnya : membentuk ikatan
remaja masjid atau karangtaruna dan membuat acara-acara yang bermanfaat,
mewajibkan setiap siswa mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler disekolahnya
sumber:
http://dmaulidyani.blogspot.com/2012/10/tawuran-antar-pelajar-yang-terjadi-di.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar