Oleh: Efrita Putri H
Siklon tropis adalah badai
sirkuler yang menimbulkan angin kencang mampu merusakkan daerah sekitar 250 mil
dari pusatnya. Siklon tropis menyebabkan kerusakan terutama oleh angin kencang,
gelombang badai dan hujan lebat. Gelombang badai adalah naiknya permukaan laut
sepanjang pantai secara cepat karena angin menggerakkannya ke pantai.
Sebutan siklon tropis bergantung
pada lokasi kejadian. Di Atlantik dan Pasifik disebut hurricane, di
Pasifik Barat disebut typhoon, di Australia disebut Willy. Setiap
tahun muncul 80-100 siklon tropis, nama siklon tropis umumnya menggunakan
nama-nama gadis, seperti: Anna, Carol, Debbie, Inez, Fiona, Wenda dan
sebagainya.
c. Thunderstorm (Badai
guruh)
Thunderstorm adalah hujan badai disertai
kilat dan halilintar. Kejadian ini adalah khas di daerah tropis pada musim
pancaroba, terutama pada masa peralihan musim kemarau memasuki musim penghujan.
Thunderstorm (Badai guruh) merupakan
suatu fenomena fisis atmosfer yang sering terjadi di Indonesia. Fenomena ini
dapat menimbulkan korban jiwa akibat sengatan listrik pada waktu terjadi petir.
Gejala terjadinya thundersorm adalah angin yang kencang
disertai hujan yang deras kadang-kadang disertai hujan es, kilat dan
halilintar.
Bencana alam badai dapat
dipelajari dan diamati sehingga jika gejala awal dapat diamati dengan baik maka
gejala utama dapat diantisipasi dengan demikian pertanyaan kapan, dimana,
berapa besar dan berapa lama dapat dijawab. Hal ini mampu mengurangi jumlah
korban akibat bencana tersebut.
Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai pasir dan debu.[1] Badai disebut juga siklon tropis oleh meteorolog, berasal dari samudera yang hangat.[2] Badai bergerak di atas laut mengikuti arah angin dengan kecepatan sekitar 20 km/jam.[2] Badai bukan angin ribut biasa.[3] Kekuatan anginnya dapat mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap bangunan dengan mudah.[3] Tiga hal yang paling berbahaya dari badai adalah sambaran petir, banjir bandang, dan angin kencang.[4] Terdapat berbagai macam badai, seperti badai hujan, badai guntur, dan badai salju.[5] Badai paling merusak adalah badai topan (hurricane), yang dikenal sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera Hindia atau topan (typhoon) di Samudera Pasifik.[1]
Penyebab Terjadinya Badai
Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut.[6] Perubahan di dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai.[7] Badai tropis ini berpusar dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis.[6] Pada saat terjadi angin ribut ini, tekanan udara sangat rendah disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam.[6] Hal ini bisa terjadi di Indonesia maupun negara-negara lain.[6] Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu di Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.[6]
Mantap gan
BalasHapus