Oleh : Rizky Arisandy
Pengertian Krisis Ekonomi
Krisis
ekonomi merupakan peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi pasar dunia
mengalami keruntuhan dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia. Ini dapat
kita lihat bahwa negara adidaya yang memegang kendali ekonomi pasar dunia yang
mengalami keruntuhan besar dari sektor ekonominya. Bencana pasar keuangan
akibat rontoknya perusahaan keuangan dan bank-bank besar di Negeri Paman Sam
satu per satu, tinggal menunggu waktu saja. Bangkrutnya Lehman Brothers
langsung mengguncang bursa saham di seluruh dunia.
PENYEBAB KRISIS
EKONOMI MENURUT IDENTIFIKASI PARA PAKAR :
1. Fenomena productivity gap (kesenjangan produktifitas) yang erat
berkaitan dengan lemahnya alokasi aset ataupun faktor-faktor produksi.
2. Fenomena diequilibrium trap (jebakan ketidak seimbangan) yang berkaitan
dengan ketidakseimbanagan struktur antarsektor produksi
3. Fenomena loan addiction ( ketergantungan pada hutang luar negeri) yang
berhubungan dengan perilaku para pelaku bisnis yang cenderung memobilisasi dana
dalam bentuk mata uang asing (foreign currency)
Dampak dan akibat
yang ditimbulkan dari krisis ekonomi :
DAMPAK KRISIS EKONOMI BAGI INDONESIA
Pada Juni 1997, Indonesia terlihat jauh dari krisis. Tidak seperti Thailand,
Indonesia memiliki inflasi yang rendah, perdagangan surplus lebih dari 900 juta
dolar, persediaan mata uang luar yang besar, lebih dari 20 milyar dolar, dan
sektor bank yang baik.
Tapi banyak perusahaan Indonesia banyak meminjam dolar AS. Di tahun berikut,
ketika rupiah menguat terhadap dolar, praktisi ini telah bekerja baik untuk
perusahaan tersebut — level efektifitas hutang mereka dan biaya finansial telah
berkurang pada saat harga mata uang lokal meningkat.
Pada Juli, Thailand megambangkan baht, Otoritas Moneter Indonesia melebarkan
jalur perdagangan dari 8 persen ke 12 persen. Rupiah mulai terserang kuat di
Agustus. Pada 14 Agustus 1997, pertukaran floating teratur ditukar dengan
pertukaran floating-bebas. Rupiah jatuh lebih dalam. IMF datang dengan paket
bantuan 23 milyar dolar, tapi rupiah jatuh lebih dalam lagi karena ketakutan
dari hutang perusahaan, penjualan rupiah, permintaan dolar yang kuat. Rupiah
dan Bursa Saham Jakarta menyentuh titik terendah pada bulan September. Moody’s
menurunkan hutang jangka panjang Indonesia menjadi “junk bond”.
MENGATASI KRISIS
EKNOMI
1. Fokuslah pada hal-hal yang bisa
anda kendalikan
Ketahuilah bahwa tubuh dan pikiran
anda adalah sesuatu yang bisa anda kendalikan. Anda dapat memilih untuk
memfokuskan energi pada hal-hal yang lebih bermanfaat untuk anda, contohnya :
anda dapat memilih untuk lebih memikirkan kesehatan anda daripada hanya stress
memikirkan kondisi ekonomi yang memburuk.
2 . Kurangilah mengkonsumi berita
Saya tidak bermaksud mengatakan
bahwa membaca koran atau menonton berita di TV tidak penting. Maksud saya
begini, coba anda ingat-ingat kapan terakhir anda membaca atau menonton berita
yang mengangkat semangat anda atau bercerita tentang kedamaian. Menurut
pengalaman saya jarang sekali terjadi, apalagi berita tersebut diletakkan di
halaman depan, rasanya tidak mungkin, karena berita semacam itu tidaklah
‘menjual’. Berita yang ‘menjual’ adalah berita yang berisi konflik, perang,
gosip, penderitaan dan ketakutan, karena memang berita semacam itulah yang
dapat dengan cepat mempengaruhi emosi kita. Perusahaan media massa memang harus
melakukan strategi semacam itu, karena itulah nilai jualnya, jika tidak mereka
akan bangkrut.
Mengurangi konsumsi berita sangat penting untuk menjauhkan kita dari rasa
khawatir dan takut. Saya sendiri sudah mengurangi membaca koran dan menonton
TV, hanya berfokus pada hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan saya dan
hiburan (humor).
3. Bersyukur
Coba anda renungkan pertanyaan ini.
Apa hal terpenting dalam hidup anda? Untuk hal-hal apa saja anda berterima
kasih? Siapa saja yang anda cintai? Lebih bagus anda bisa menuliskannya diatas
kertas, tutup mata anda dan bayangkanlah jawabannya. Rasakanlah perasaan syukur
tersebut. Lakukan hal ini secara rutin.
Saran saja, akan jauh lebih baik jika anda bisa lebih mensyukuri hal-hal yang
bersifat non materi. Saya pribadi menyadari bahwa hal-hal non materi jauh lebih
penting dibandingkan materi, seperti kesehatan dan hubungan, karena kalaupun
saya kehilangan materi tetapi dengan kesehatan dan hubungan yang baik, saya
bisa meraihnya kembali.
4. Berhentilah menyebarkan
kekhawatiran atau ketakutan
Maksud tulisan diatas adalah
berhentilah mengeluh tentang ekonomi yang sulit, berhentilah menyebarkan berita
tentang krisis tersebut pada teman-teman anda dan berhentilah berbicara tentang
krisis. Mulailah melakukan tindakan-tindakan yang dapat anda kendalikan.
Andaikata kebutuhan dasar anda sedang terancam saat ini (seperti : kehilangan
pekerjaan atau tempat tinggal), ambil tindakan segera dan secara besar-besaran,
seperti mengirimkan surat lamaran ke banyak perusahaan, menghubungi teman-teman
anda untuk menanyakan lowongan kerja, mencari-cari di internet tentang
pekerjaan, dsb. Pokoknya apapun yang bisa anda lakukan, lakukanlah semua dengan
segera dan pantang menyerah.
5. Segala sesuatu akan berbalik ke
asalnya
Anda tidak sendiri. Semua menghadapi
masalah yang sama. Sejarah telah membuktikan bahwa segala sesuatu akan berbalik
ke asalnya, seperti krisis ekonomi Indonesia tahun 1997. Ekonomi Indonesia saat
ini telah jauh lebih baik dibandingkan sebelum tahun 1997. Meskipun tetap
dampak krisis ekonomi dunia tetap terasa di negara kita. Saya pribadi optimis
bahwa krisis ini akan berhasil dilewati. Yang bisa kita lakukan saat ini adalah
bertahan dan ambil semua tindakan yang diperlukan, seperti memperketat
pengeluaran, meningkatkan produktivitas kerja dsb.
6. Perkuat aset anda
Sehubungan dengan hal-hal yang dapat
kita kendalikan seperti yang telah saya jelaskan diatas, saat krisis adalah
saat yang paling tepat kita meningkatkan kemampuan diri kita. Lihatlah segala
hal yang bisa kita pelajari untuk menambah kemampuan (skill) kita. Jangan
pernah berhenti untuk belajar. Percayalah ketika krisis ini berakhir, anda akan
lebih siap dalam menghadapi tantangan ke depan.
7. Menyiapkan dana cadangan
Bagi anda yang saat ini tidak sedang
bertarung untuk memenuhi kebutuhan dasar anda, prioritaskan untuk memiliki dana
cadangan. Bukan berarti karena kita saat ini sedang dalam krisis, tidak penting
membentuk dana cadangan. Persiapan tetap harus kita lakukan untuk menghadapi
segala kemungkinan setelah krisis ini berlalu. Kebiasaan menabung harus kita
galakkan sepanjang hidup kita. Percayalah anda akan menuai hasilnya suatu saat
nanti.
8. Fokuslah pada hal-hal yang
menguntungkan anda
Jangan berfokus pada hal-hal negatif
yang menimpa anda seperti : pemotongan gaji, tidak mendapatkan bonus, omzet
penjualan yang menurun dsb. Fokuslah pada hal-hal yang bisa menguntungkan anda,
seperti misalkan :
– Harga bensin yang turun
– Harga saham yang rendah
Saya sendiri bukan pemain saham, saya hanya ingin berbagi dari artikel Warren
Buffet yang saya baca. Beliau mengatakan bahwa saat ini adalah saat yang tepat
untuk membeli saham. Mudah-mudahan bermanfaat.
– Mengurangi konsumsi dan berjalan-jalan akan mempunyai efek memperbaiki mental
boros kita. :)
9. Pilihlah untuk berbahagia
Memilih untuk berbahagia bukan
berarti kita tidak peduli terhadap masalah-masalah di sekeliling kita ataupun
memaksakan senyum di wajah kita, akan tetapi kita berfokus pada hal-hal indah
yang dapat memberikan kita kesenangan, membuat kita tersenyum dan berterima
kasih atas kehidupan ini, sebagai contoh : anda dapat bermain-main dengan anak
anda, pergi mendaki gunung, memancing dsb. Anda bisa membaca juga artikel saya
sebelum ini : 9 tips untuk hidup lebih bahagia.
Ketahuilah bahwa setiap hari kita dikelilingi oleh hal-hal yang dapat membuat
kita bahagia. Seperti halnya ketakutan dan kekhawatiran, menikmati kebahagiaan
adalah sebuah pilihan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar