Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 23 April 2019

Menguak Misteri Kebencian Antara Sepasang Saudara Kembar Melalui Buku Omen

Disusun oleh : Sabila Alifi Herdini


Judul Buku           : Omen
Penulis                 : Lexie Xu
Penerbit               : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit         : 2012
Tebal Halaman    : 307 halaman
ISBN                    : 978 – 979 – 22 – 8795 - 0
Harga Buku         : Rp47.000,00                      

            Penulis memilih buku ini karena judulnya yang menurut penulis cukup menarik. Selain itu, buku ini juga memiliki jalan cerita yang menarik dan membuat pembaca penasaran, karena cerita di dalam buku ini mengisahkan tentang sepasang saudara kembar yang saling membenci.
Buah karya Lexie Xu ini menceritakan tentang Erika dan Eliza, mereka adalah saudara kembar yang memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Erika yang  lahir 5 (lima) menit lebih awal dari Eliza mempunyai reputasi yang buruk di sekolahnya karena penampilannya yang jauh dari kata rapi. Lain dengan Eliza, adiknya yang mempunyai sifat  lembut, ramah, dan berpenampilan anggun, terbalik dengan Erika. Jika Erika dibenci hampir seluruh siswa di sekolahnya, Eliza lah yang menjadi idola satu sekolah. Mereka tidak pernah akur dan kedua orangtuanya lebih menyayangi Eliza daripada Erika. Sejak kecil, Erika diberi julukan omen (yang berarti pertanda) karena sifat kejam yang sudah ia tampakkan sejak kecil.
Berawal ketika foto Erika dan Ferly ( pacar Eliza) terpajang di mading. Hampir seluruh sekolah semakin membenci Erika karena mengira Erika merebut pacar saudaranya sendiri. Ferly meminta Erika untuk menjaga jarak dengannya dahulu agar gosip tersebut mereda. Dengan berat hati, Erika menyanggupinya walaupun sakit hati .
Konflik masuk ketika sekolah mereka mengadakan karya wisata. Mereka menyaksikan pertunjukan hipnotis dan Erika menjadi salah satu sukarelawan. Saat giliran Erika, si ilusionis memintanya untuk memejamkan mata sambil mengikuti apa yang dikatakannya. Entah kenapa, intruksi dari sang ilusionis  mengarahkannya pada sisinya yang gelap dan kejam. Sesuatu yang terpendam yang selama ini ingin dilakukan Erika, yaitu membunuh Eliza, adik kembarnya. Di dalam pikirannya, dia seolah-olah bisa melakukan semua itu. Membayangkan bagaimana dia membunuh adik kembarnya sendiri.
Ternyata masalah bertambah pelik seusai pesta Martinus, Eliza tidak kunjung pulang ke rumah. Dengan hati yang dongkol karena paksaan ibunya, Erika terpaksa kembali ke rumah Martinus untuk mencari Eliza. Dibantu oleh si Ojek, akhirnya Erika mulai menjelajah mencari Eliza. Namun mereka tidak menemukan Eliza di rumah Martinus. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mencari di tempat lain. Hingga Erika melihat bangunan setengah  jadi.Ternyata di dalam bangunan tersebut Erika melihat Eliza sudah terkapar dengan rambut yang hampir terbabat habis serta empat pisau menancap di atas tubuhnya. Beberapa hari setelah kejadian tersebut, Erika  menemukan Kak Ferly terkapar tak sadarkan diri, persis seperti adik kembarnya.
Akibat dari kejadian tersebut Erika dituduh sebagai pelaku dari kejadian tersebut, karena bukan rahasia lagi jika Erika dan korban saling membenci. Karena merasa kesal atas tuduhan tersebut Erika akhirnya memilih untuk kabur dari rumah dengan tukang ojek langganannya untuk membuktikan kepada semua orang bahwa bukan dia pelakunya. Hari demi hari dilalaui oleh Erika bersama si Ojek untuk mencari bukti-bukti bahwa dia tidak bersalah.
Suatu hari hal mengejutkan terjadi saat Erika dan si Ojek datang ke rumah ilusioner yang ternyata adalah paman dari Ferly (kekasih Eliza). yang lebih mengejutkan lagi ternyata disana juga ada Ferly dan Eliza yang sedang berbincang dengan si Ilusioner. Dari pembicaraan itu Erika dan si Ojek dapat mengetahui bahwa yang berbaring di rumah sakit bukanlah Eliza dan Ferly tetapi mereka adalah sepasang kekasih dari sekolahnya yang dinyatakan hilang setahun yang lalu, yang wajahnya dioperasi sehingga mirip dengan Eliza dan Ferly.
            Menurut saya kelebihan dari buku ini adalah buku ini sangat menarik, karena genre buku ini horror-thriller jadi para pembaca dapat menebak-nebak siapa pelakunya. Ceritanya cukup menegangkan tapi di samping itu penulis juga memberikan sedikit bagian romantis antara si tomboy Erika dan si Ojek dan juga komedi di dalam cerita ini yang membuat pembaca terhibur. Gaya bahasa yang digunakan juga sangat santai sehingga pembaca merasa nyaman dan tidak cepat bosan saat membacanya, selain itu sudut pandang yang digunakan dalam buku ini adalah sudut pandang orang pertama yang membuat para pembaca dapat merasakan jalan ceritanya. Dan yang paling penting harga buku ini cukup murah. Di samping kelebihannya itu menurut saya buku ini juga memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah dari kertas yang digunakan adalah kertas buram yang mana kertas ini lebih mudah sobek dan adanya penggambaran adegan kekerasan secara detail di dalam cerita yang membuat pembaca sedikit tidak nyaman saat membaca.  
Buku ini cocok sekali dibaca oleh remaja karena di dalam cerita ini Lexie Xu berhasil membuat teka teki misteri yang membuat para pambacanya penasaran dan juga adanya sedikit bagian adegan romantis antara si Ojek dan Erika yang membuat pembaca terbawa perasaan. Cerita di dalam buku ini mengingatkan kepada kita pada sebuah kutipan yang mengatakan “jangan melihat sesuatu dari luarnya saja” yang memiliki makna bahwa tidak semua orang yang berpenampilan baik dan cantik memiliki hati yang baik pula begitupun sebaliknya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar