Follow Us @literasi_smkn23jkt

Rabu, 24 April 2019

Belajar untuk tidak meremehkan usaha orang lain dari novel Zero Class


Disusun oleh : Theresia 


Judul buku : Zero Class

Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama

Genre          : Roman, Fiksi

Kategori      : Young Adult, Family Drama, Persahabatan, Wattpad

Terbit           : 2013

Tebal            : 296 Halaman


    Pricillia Anastasia Warokka adalah seorang pinky maniac dan memiliki dua ekor anjing. Zero Class adalah novel kedua penulis. Novel dengan tebal 272 halaman ini dibuat untuk mengenang masa SMA saat bersama sahabat-sahabatnya. Penulis juga menggunakan nama teman-temannya sebagai nama tokoh dalam novel ini.

Alur yang digunakan yaitu alur campuran, namun dominan menggunakan alur maju. Walaupun demikian, cerita pada novel ini menarik dengan menyisipkan misteri-misteri yang terungkap sedikit demi sedikit. Penulis menyajikan ceritanya seperti mengupas sebuah jeruk secara perlahan. Di dalam novel ini, penulis menggambarkan beberapa konflik yang belum diketahui asal usul terjadinya konflik tersebut.

.   Cara pengarang menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerita ini terbilang unik. Tokoh Raditya Widiantoro (Radit) digambarkan sebagai orang yang cuek, selalu menggunakan headphone besar berwarna merah metalik tetapi ternyata dia memiliki otak yang cerdas. Tokoh Nagita Valda (Gita) digambarkan sebagai orang yang menyukai warna pink dan anjing, berjiwa detektif, dan tidak mau berdiam diri menerima suatu diskriminasi. Tetapi penulis terlalu banyak memunculkan nama-nama tokoh yang membuat para pembaca sedikit bingung.

Gaya bahasa yang digunakan penulis yaitu bahasa pergaulan sehari-hari yang mudah dipahami. Ada beberapa dialog dalam salah satu tokoh yang menggunakan bahasa Inggris. Di dalam novel ini, penulis juga menggunakan kata-kata yang kita tebak sendiri maknanya agar menimbulkan kesan misteri.

Amanat dalam novel ini adalah penulis mengajarkan kita untuk tidak mudah menerima suatu diskriminasi. Kita harus berusaha menghilangkan diskriminasi itu dengan cara apapun. Penulis ingin kita meniru sifat Gita yang tergambar jelas di dalam cerita. Novel ini ada sekuelnya yang berjudul Zero Class: Revelation yang berisi lanjutan dari perjuangan Gita menghilangkan diskriminasi yang dialami 11 IPS 4.


    Adapun kelebihan yang terdapat dalam novel ini. Gaya bahasa yang dipakai penulis yaitu bahasa pergaulan sehari-hari yang gampang dipahami. Ada beberapa obrolan dalam salah satu tokoh yang memakai bahasa Inggris. Di dalam novel ini, penulis juga memakai kata-kata yang kita tebak sendiri maknanya semoga menjadikan kesan misteri.

Amanat dalam novel ini ialah penulis mengajarkan kita untuk tidak gampang mendapatkan suatu diskriminasi. Kita harus berusaha menghilangkan diskriminasi itu dengan cara apapun. Penulis ingin kita menggandakan sifat Gita yang tergambar terang di dalam cerita. Novel ini ada sekuelnya yang berjudul Zero Class: Revelation yang berisi lanjutan dari usaha Gita menghilangkan diskriminasi yang dialami 11 IPS 4.

    Adapun kekurangan yang terdapat dalam novel ini Alur yang dipakai yaitu alur campuran, namun mayoritas memakai alur maju.

Narasinya juga terlalu berputar-putar. Beberapa kata masih menggunakan kata yang tidak baku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar