Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 23 April 2019

Belajar Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik Dari Novel Be The New You

Disusun oleh : Habibah Turrohmah


Judul Buku         : Be The New You
Penulis               : Wirda Mansur
Penerbit             : Kata Depan
Tempat Terbit     : Jl. Curug Agung No. 36 Tanah Baru, Beji, Depok, jawa Barat
Tahun Terbit       : 2018
Cetakan 2018    : Cetakan Pertama, April 2018
Tebal Buku         : 282 Halaman 
Dimensi Buku     : 13 x 19 cm

Buku Be The New You merupakan buku ketiga karya Wirda Mansur. Seperti buku-buku sebelumnya buku ini juga berisi motivasi-motivasi yang cocok untuk remaja. Dengan bahasa ringan yang dibawa melalui tulisan, Wirda menceritakan masa lalu nya dan opininya kepada setiap pembaca agar mau berubah menjadi lebih baik dari masa lalunya seburuk apapun kesalahan di masa lalu. Selain itu, Wirda juga mengajak pembaca untuk menata masa depan dengan penuh semangat dan percaya diri.
Di buku Be The New You ini membahas 9 judul kisah, antara lain : Love is a Gift, My Love Story?, Restart Your Heart, Unhealthy Relationship, Plan Your Life Think Forward, Zakaria Spirit : Hikmah Yakin dan Sabar, Ibrahim Spirit : Ketika Kita Kehilangan, dan Yunus Spirit : Menghadapi Ujian dari Allah.
Wirda Mansur pertama cerita di bab Love is a Gift – Cinta itu adalah Rahmat dari Allah yang harus kita jaga. Dalam bukunya Wirda memperkenalkan bahwa cinta itu adalah rahmat dari Allah. Bisa dikatakan Allah lah yang mendatangkan rasa cinta tersebut di hati kita. Jadi sangat wajar jika kita memiliki rasa cinta dengan lawan jenis. Hanya saja, cara kita mengekspresikan cinta itu yang salah dan membuat kita berdosa. Kurang tepat rasanya jika kita menikmati rasa cinta itu saat ini karena belum ada ikatan halal. Bisa jadi pacaran memang mendekatkanmu kepada pasanganmu, tetapi pacaran juga bisa membuatmu jauh dari Allah. Padahal belum tentu pacar yang kita miliki sekarang adalah pendamping kita di masa depan.
Waktu Wirda terserang yang namanya jatuh cinta, dia berdoa sama Allah, “Ya Rabb, jika memang aku memiliki perasaan terhadap dia, walau sekecil apapun, tanamkanlah rasa kenyamanan dalam keimanan, bukan dalam kemaksiatan.” (halaman 12) maksudnya gimana ? Jadi, banyak hal yang bisa bikin kita nyaman, tapi balik lagi ke pertanyaannya, apakah itu nyaman dalam maksiat atau bukan. Hanya Allah yang tahu. Allah maha tahu mana yang terbaik untuk kita, jika benar memang dia jodoh kita, pasti kita akan dipersatukan dengannya kembali. Terkadang kita baru sadar  bahwa Allah ingin kita kembali mengenalnya, ketika kita diberi ujian. Apakah kita harus mengalami patah hati, putus asa, sedih, galau, dulu baru bisa mengenal Allah degan baik ? tentu tidak. Allah selalu ada bersama kita kapanpun dan dimanapun kita membutuhkakn-Nya. Yang perlu kita yakin bahwa Allah mau menerima taubat hambanya.
Mengapa ada rasa sakit hati ? Percayalah, setiap orang pasti juga tidak ingin merasakan sakit. Apalagi sakit hati, tidak melulu soal cinta bisa jadi sakit hati karena kita dikatain, diremehin, dilecehkan, ya intinya sakit hati itu luas. Banyak orang yang mengalami sakit hati karena di PHP-in sama si doi. Mungkin saat kita sedang dikecewain dengan si doi, Allah ingin memberikan kita pelajaran, ingin membukakan hati kita. Bahwa, berharaplah dan bergantunglah hanya kepada-Nya. Manusia itu tidak bisa diharapkan karena pada dasarnya manusia akan meninggalkan, tidak selamanya si doi ada di samping kita dan kita juga tidak bisa memaksakan doi untuk terus bersama kita. Tetapi lain hal jika kita berharap sama Allah, sebab Allah lah yang memiliki hati semua manusia dan Allah yang membolak-balikkan hati kita. Dan percayalah semua kejadian selalu ada hikmahnya.
Dalam hidup pastinya kita pernah merasakan kecewa terhadap diri sendiri. Seperti saat kita berdoa Allah tidak langsung mengabulkan, kenapa ? karena Allah ingin kita bisa mendewasakan diri untuk lebih bersabar. Karena jika kita minta apa-apa langsung dikabulkan, disitu kita jadi tidak mempunyai proses pendewasaan dan tidak merasakan nikmatnya berjuang. Disini wirda memberi tips untuk kita disaat kita sedang dilanda rasa kekecewaan terhadap diri sendiri, antara lain seperti yang pertama Worth it, karena setiap orang di dunia ini Worth it. Worth it artinya kita tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain, kita bisa menggapai apapun yang kita impikan. Kedua, kita tidak boleh tenggelam, hanyut dan berfokus pada kesedihan. Karena hal itu dapat menghilangkan kesempatan kita di dunia ini. Ketiga, percaya bahwa Allah memberikan setiap manusia kelebihan dan kekurangan untuk saling melengkapi satu sama lain. (halaman 45-46)
Jadi, kenalilah nilai diri kalian dengan cara menuliskan di kertas hal-hal yang tidak bisa kita lakukan, lalu meggantinya dengan kalimat yang lebih positif. Bahasa postif ini yang membuat kita memperbarui diri kita dengan hal-hal baru yang lebih baik dari sebelumnya.
Dalam buku ini Wirda juga bercerita bahwa hidup itu seperti bandara, banyak orang yang datang dan pergi dengan tujuan mereka masing-masing. Tetapi bukan bandara yang menentukan kemana kamu pergi, melainkan dirimu sendiri yang menentukan kemana tujuanmu. Impian adalah tiket menuju dunia. Jika impian kita kecil maka dunia ini pun akan terlihat sempit. Maka segeralah hilangkan pikiran itu dari kita. Mulailah menentukan kemana kamu ingin pergi, menentukan apa yang kamu inginkan dan ingin menjadi apa kamu nanti. Bermimpilah setinggi-tingginya, berikhtiarlah sebanyak-banyaknya agar perjalanan hidupmu pun semakin nyaman. Karena hidup itu penuh dengan kejutan dan rahasia Allah, maka berbaik prasangkalah kepada Allah. Insyaa Allah akan diberikan yang terbaik.
Secara keseluruhan buku ini sangat inspiratif dan memotivasi para pembaca. Gaya bahasanya yang gaul dan mudah dipahami membuat pembaca tidak ingin melewati satu halaman pun dari buku ini, covernya menarik, bagian isi bukunya pun didukung dengan gambar sehingga tidak membuat pembaca merasa bosan. Namun ada beberapa kalimat kurang baku yang digunkaan, serta pengejaan kata yang kurang tepat.
Rasanya sayang sekali jika buku ini dilewatkan untuk dibaca, apalagi untuk para remaja di Indonesia karena di buku ini Wirda Mansur mengajak kita percaya, bahwa ketika kita ingin berubah untuk menjadi lebih baik dari masa lalu, maka kita akan menggapai sesuatu yang baru. Allah juga pastinya akan memudahkan kita dalam setiap jalan yang kita lalui. Karena apa ? karena Allah Maha Pemurah, Maha Pemaaf, dan Maha Penyayang terhadap hambanya. Setiap masalah pasti akan diberikan solusi bahkan diberikan pengganti yang lebih baik lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar