Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 23 April 2019

Belajar Mengikhlaskan Yang Berlandaskan Doa dari Novel Humaira & Alfarisi

Disusun oleh : Lilis Saputri



Judul Buku     : Humaira & Alfarisi
Penerbit         : Wahyu Qolbu
Tahun Terbit   : 2018
Tempat Terbit : Jl. Moh. Kahfi II No. 12,Cipedak Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Tebal Buku     : 412 Halaman

            Nurul Khaira Sabila dengan nama pena Camelia Sabrina, lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat. Perempuan alumnus SMAN di Universitas Andalas.

            Menulis adalah hobi utama yang digelutinya selama sepuluh tahun terakhir ini. Perempuan ini telah hobi menulis sejak di bangku Sekolah Dasar. Memulai dengan menulis cerita berupa cerpen, barulah di tingkat SMA ia mencoba menulis sebuah novel. Novel Humaira & Alfarisi adalah novel pertamanya yang berhasil terbit.

            “Jangan menunggu ide untuk menulis, tetapi menulislah untuk mendapatkan ide.”

            Begitulah “quotes” yang diterapkannya dalam dunia penulisan. Menurutnya, ide tidak akan datang jika hanya ditunggu, tapi dengan memulainyalah ide itu didapatkan.
            Novel Humaira & Alfarisi merupakan buku terbitan pertamanya, di dalam buku ini terdapat 46 part cerita dengan judul yang berbeda. Arsyila Zahra Humaira atau akrab dipanggil Syila salah satu pemeran dalam novel Humaira & Alfarisi adalah seorang dokter spesialis anestesi. Betapa pintarnya dia, rata-rata dokter menghabiskan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan S1 nya. Di umurnya 24 tahun dia sudah menjadi dokter, dan tepat di umurnya yang ke 24 ini dia melanjutkan pendidikannya di bidang spesialis anestesi, dan sekarang adalah semester keempat.

Syila adalah anak tunggal. Ibundanya telah lama meninggal sejak dia masih berada di bangku SMP. Sampai saat ini dia dibesarkan oleh ayahnya yang super sibuk dengan pekerjaan kantor.

            Arfan Alfarisi atau akrab dipanggil dengan Arfan adalah seorang dokter spesialis bedah yang mampu menyelesaikan kuliah S1 di Amerika saat umurnya yang terbilang muda, yaitu 24 tahun. Dia menyelesaikan pendidikan kedokterannya tersebut selama tujuh tahun.

            Arfan yang memulai karirnya dengan menjadi dokter di salah satu rumah sakit di Amerika, Arfan memutuskan untuk pindah ke Jakarta dikarenakan adik perempuannya yang bernama Riska jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit dimana Syila bekerja.

            Awal dimana pertama kali Dokter Arfan dengan Syila bertemu dan saling mengenal. Tidak lama setelah Dokter Arfan pindah ke Jakarta, dia pun langsung mendaftarkan dirinya untuk bekerja di rumah sakit tersebut. Sekarang Dokter Arfan pun bekerja di rumah sakit yang sama dengan Syila bekerja.

            Dokter Arfan telah bekerja di rumah sakit yang sama dengan Syila selama dua tahun. Di umurnya yang sekarang 26 tahun, tidak heran jika banyak dokter yang kagum pada dirinya.

            Syila dan Arfan, keduanya adalah teman baik yang selalu bersama sebagai profesional medis. Tanpa mereka sadari, kebersamaan itu telah memunculkan rasa saling membutuhkan. Namun rasa itu mereka simpan dalam-dalam.

            Hingga suatu ketika, rasa dalam diam itu harus terkoyak oleh sebuah fakta; Arfan akan menikah dengan seorang gadis, putri dari rekan kerja kantor ayahnya. Pernikahan yang sesungguhnya Arfan pun tidak menginginkannya.

            Syila terluka. Ia merasa harus membawa rasa perihnya itu ke suatu tempat yang amat jauh. Sehingga suatu ketika ada pengumuman pendaftaran mengenai dokter yang akan menjadi sukarelawan di Palestina. Syila yang saat itu ingin sekali menghindaar dari Arfan, dia langsung mendaftarkan dirinya untuk menjadi sukarelawan.

            Namun, jarak antara Jakarta-Gaza tak juga mampu membasuh rasa perih Syila. Syila merasa bahwa semakin dirinya menghindar maka perasaan itu semakin sulit untuknya melupakan. Demikian juga Arfan. Malah, rindu di antara keduanya kian hari kian menebal.

            Novel Humaira & Alfarisi menyajikan cerita yang mengemas tentang percintaan yang berlandaskan Islam. Di dalam novel ini tidak hanya menyajikan cerita tetapi dilengkapi juga dengan quotes-qoutes Islam. Novel Humaira & Alfarisi mempunyai keindahan dalam menyajikan cerita mulai dari segi cerita, cover luar maupun dalam, semua dibuat sedemikian rupa indahnya, sehingga pembaca akan suka dan merasa terbawa perasaan (baper)  saat membaca novel ini. Pilihan kata yang digunakan pun tidak terlalu sulit untuk para pembaca memahaminya.

            Novel yang terlihat bagus bahkan dapat membuat para pembaca terbawa emosi saat membacanya pun terkadang tak luput dari kekurangan yang tidak banyak kita ketahui. Pada Novel Humaira & Alfarisi ini sebenarnya tidak banyak memiliki kekurangan, hanya saja pada saat cerita part 26 sampai dengan berikutnya untuk para pembaca akan merasakan ketidakpahaman dengan ceritanya, karena dalam part tersebut tidak dijelaskan secara detail ceritanya. Tetapi semua ketidakpahaman itu akan dijelaskan pada part akhir dari cerita novel ini.

            Terlepas dari kelebihan dan kekurangan Novel Humaira & Alfarisi. Novel ini merupakan sebuah buku non fiksi yang sangat bagus untuk dibaca para remaja, terutama untuk remaja Islam yang sedang merasakan jatuh cinta  kepada seseorang, perasaan yang hanya disimpan dalam-dalam secara diam. Selain itu, novel ini sangat mudah membawa para pembacanya terbawa emosi, bahkan masuk ke dalam alur cerita novel. Banyak pula amanat dan pelajaran mengenai kekuatan doa, dan selalu melibatkan Allah Swt. dalam melakukan segala sesuatu  yang dapat kita petik dalam Novel Humaira & Alfarisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar