Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 23 April 2019

Belajar untuk tidak melampiaskan kesalahan pada orang yang tidak bersalah dalam novel Dia Tanpa Aku

Disusun oleh : Elizabeth Yoana Putri


Judul Buku          : Dia Tanpa Aku
Penulis                 : Esti Kinasih
Bahasa                 : Indonesia
Genre                   : Romance
Penerbit                : PT.Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit       : 2008
Halaman               : 280 Halaman
ISBN                     : 9792234411
Novel yang berjudul Dia Tanpa Aku karya Esti Kinasih yang diterbitkan oleh PT  Gramedia Pustaka Utama kota Jakarta pada bulan Januari 2008 adalah novel keempat Esti Kinasih setelah novel “Fairish” tahun 2004 yang menjadi novel teenlit yang paling banyak di baca dan penjualannya menembus angka 10.000 copy, berikutnya novel yang berjudul “Cewek!!!” tahun 2005 yang juga laris manis dalam penjualannya, dan novel “Still” tahun 2006 yang merupakan sekuel cewek. Cewek yang punya prinsip hidup easy going ini tetap terobsesi mendaki puncak Himalaya. Selanjutnya barulah novel “Dia Tanpa Aku” tahun 2008 tentang cinta yang belum sempat tersampaikan langsung oleh seorang cowok kelas 2 SMA bernama Ronald kepada  cewek kelas 3 SMP bernama Citra karena kematian datang sebelum Ronald bertemu dengan Citra. Karya Esti Kinasih selanjutnya yaitu novel yang berjudul “Jingga Dan Senja” tahun 2010 ceritanya berlanjut ke novel “Jingga Dalam Elegi” tahun 2011 dan berlanjut lagi ke novel “Jingga Untuk Matahari”.
Novel ini diawali dengan seorang cowok bernama Ronald yang merupakan siswa kelas 2 SMA sudah lama naksir dengan perempuan bernama Citra. Tapi Ronald belum mau PDKT karena Citra masih kelas 3 SMP. Ronald memutuskan untuk menunggu Citra masuk SMA. Tanpa disadari Citra, cowok itu selalu mengamatinya dari kejauhan. Segala informasi-informasi seputar Citra seperti hobi, cita-cita dan bahkan foto tersimpan di buku catatannya. Setiap hari Ronald selalu membaca catatannya hingga Andika pun sahabatnya sampai bosan mendengarnya.

Beberapa bulan kemudian Citra akhirnya masuk SMA yang sama dengan adiknya Ronald yang bernama Reinald. Bahkan mereka di tempatkan di kelas yang sama. Hal itu membuat Ronald kecewa. Hingga akhirnya secara tidak langsung Ronald memperlakukan adiknya sebagai Bodyguard Citra untuk melindungi cewek itu meski adiknya sedikit protes dengan perlakuan kakaknya.

Suatu hari Ronald memutuskan untuk menemui Citra ke rumahnya bersama Andika. Ia mempersiapkan segalanya termasuk sebuket bunga. Namun keinginan dan harapan Ronald tidak terwujud. Tepat di depan rumah Citra, cowok itu tewas karena kecelakaan yang diakibatkan oleh mobil sedan yang melaju dengan kecepatan maksimum datang dari arah yang tak di duga. Buket bunga itu tercampak dan hanya mawar putih yang tergenggam di tangan Ronald

Kepergian sang kakak membuat Reinald sedih, terlampau sedih bahkan ketika melihat Citra ia sangat ingin menumpahkan amarahnya pada Citra. Reinald menganggap kalau Citralah penyebab kematian kakaknya,padahal cewek itu tak mengenal sang kakak. Citra tentu saja tidak mengerti mengapa selalu dia yang menjadi objek kemarahan Reinald, dia akhirnya ikut meledakkan amarahnya juga dan berakhir dengan pertengkaran antara mereka berdua. Akan tetapi sikap Reinald berubah drastis ketika Citra memutuskan mengacuhkannya. Kini cowok itu berada di posisi yang sama seperti Ronald dulu, hanya dapat mengamati Citra, meski cewek itu menghiraukannya.Hingga Reinald tak lagi ingin menjaga Citra demi almarhum Ronald, tetapi karena dirinya sendiri.

"Gue suka cewek lo," ucap Reinald suatu hari di depan Foto Ronald.

Dan itu membuat sang kakak kembali dengan sosok yang abstrak hingga membuatnya kalut dan gelisah.Akhirnya ia memutuskan agar tidak dekat pada Citra. Padahal kembalinya Ronald hanya ingin menyampaikan suatu hal kepada Reinald, yaitu menitipkan Citra kepada adik yang sangat disayanginya.

Hingga pada suatu malam dimulai dari sebuah gelombang radio, dari suatu tempat entah di mana,  seorang bernama Tom, yang Reinald yakini bahwa ia adalah kakaknya, Ronald “menampakan” dirinya. Ia menceritakan sebuah cerita yang baik Reinald maupun Andika terlibat di dalamnya. Cinta pertamanya, pengamatan, penantian, kecemasan, kesabaran sekaligus ketidaksabaran, serta harapannya.

Di akhir cerita Ronald mengatakan bahwa dirinya menyerahkan cinta pertamanya untuk sang adik. Hal tersebut membuat Reinald dan Andika merasakan sakit yang luar biasa, seakan ditikam. Reinald pun menceritakan semuanya setelah kejadian itu kepada Citra tentang Ronald. Cowok itu bahkan mengajak Citra untuk berziarah ke makam nya Ronald

Kelebihan dari novel ini adalah begitu menarik untuk di baca, terlebih bagi para remaja. Bahasa yang digunakan juga sama menariknya sehingga tidak bosen ketika membacanya. Selain itu ada beberapa peristiwa yang membuat pembaca penasaran.

Kekurangan dari novel ini adalah pada adegan kehadiran Ronald setelah meninggal kurang masuk akal. Akhir cerita dari novel juga sedikit membingungkan.

Saran untuk novel ini adalah seharusnya penulis membuat akhir cerita pada novel ini lebih bagus dan lebih menarik lagi dan juga menurut saya novel ini bisa dijadikan sebagai rekomendasi.

Kesimpulan dari novel ini adalah novel yang sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi remaja yang sangat dekat dengan apa yang namanya cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar