Disusun oleh: Ilham Sandyka
Pernyataan Umum :
Tsunami
adalah istilah yang berasal dari bahasa Jepang, terdiri dari dua kata “tsu” dan
“nami” yang masing-masing berarti “pelabuhan” dan “gelombang”. Sedangkan
ilmuwan mengartikan sebagai “gelombang pasang” (tidal wave) atau gelombang laut akibat gempa (seismic sea waves). Tsunami adalah gelombang laut besar yang
datang dengan cepat dan tiba-tiba menerjang kawasan pantai. Gelombang tersebut
terbentuk akibat dari aktivitas gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah
laut. Besarnya gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika
menghantam daratan pantai.
Urutan Sebab-Akibat 1 :
Gelombang
tersebut terbentuk akibat dari aktivitas gempa atau gunung merapi yang meletus
di bawah laut. Besarnya gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika
menghantam daratan pantai. Petahan
tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan air laut. Petahan yang besar
akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar pula. Selain itu, pembentukan tsunami juga
disebabkan oleh letusan gunung merapi di dasar lautan. Letusan tersebut
menyebabkan tingginya pergerakan air laut atau perairan disekitarnya. Ketinggian gelombang tsunami juga di pengaruhi
oleh bentuk pantai dan kedalamannya. Gempa bumi di dasar lautan sangat
berpotensi untuk menciptakan tsunami yang berbahaya bagi manusia. Ketinggian gelombang tsunami juga di pengaruhi
oleh bentuk pantai dan kedalamannya. Gempa bumi di dasar lautan sangat
berpotensi untuk menciptakan tsunami yang berbahaya bagi manusia.
Kerusakan
terbesar terjadi saat tsunami tersebut menghantam permukiman penduduk sehingga
menyeret apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada
dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita tidak perlu khawatir
karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar. Selain itu, tidak semua
letusan gunung merapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan tsunami.
Urutan Sebab-Akibat 2 :
Pembentukan
tsunami terjadi saat dasar laut permukaanya naik turun di sepanjang petahan
selama gempa berlangsung. Petahan tersebut mengakibatkan terganggunya
keseimbangan air laut. Petahan yang besar akan menghasilkan tenaga gelombang
yang besar pula. Beberapa saat setelah gempa, air lalu surut. Setelah surut,
air laut kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang besar. Selain itu,
pembentukan tsunami juga disebabkan oleh letusan gunung merapi di dasar lautan.
Letusan tersebut menyebabkan tingginya pergerakan air laut atau perairan
disekitarnya. Semakin besar tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan
yang terjadi saat menghantam pantai. Kecepatan gelombang tsunami lebih besar
dari gelombang normal pada umumnya, yakni dapat melaju hingga 700 Km/jam,
hamper setara dengan laju pesawat terbang. Kecepatan tersebut akan menurun saat
gelombang tsunami memasuki lautan dangkal, tetapi tinggi gelombang justru
semakin bertambah. Tinggi gelombang tsunami umumnya 50-100 meter dan menyebar ke segala arah. Selain itu,
ketinggian gelombang tsunami juga di pengaruhi oleh bentuk pantai dan
kedalamannya. Gempa bumi di dasar lautan sangat berpotensi untuk menciptakan
tsunami yang berbahaya bagi manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada tanggal 15 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar