Disusun
Oleh : Pitri Handayani
Pernyataan Umum :
Tsunami adalah istilah yang berasal dari bahasa Jepang, terdiri dari dua
kata “tsu” dan “nami”, yang masing-masing berarti “pelabuhan” dan “gelombang”.
Secara harfiah berarti “ombak besar di pelabuhan” adalah perpindahan badan air
yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Sedangkan, ilmuwan mengartikannya sebagai “gelombang pasang” (tidal wave) atau
gelombang laut akibat gempa (seismic sea waves).
Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan tiba-tiba
menerjang kawasan pantai. Gelombang tersebut terbentuk akibat dari aktivitas
gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut. Besarnya gelombang tsunami
menyebabkan banjir dan kerusakan ketika menghantam daratan pantai.
Urutan Sebab-Akibat 1 :
Pembentukan tsunami terjadi saat dasar laut permukaannya naik turun
disepanjang patahan selama gempa berlangsung. Patahan tersebut mengakibatkan
terganggunya keseimbangan air laut. Patahan yang besar akan menghasilkan tenaga
gelombang yang besar pula. Beberapa saat setelah terjadi gempa, air laut lalu
surut. Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang
besar. Selain itu, pembentukan tsunami juga disebabkan oleh letusan gunung
merapi di dasar lautan. Letusan tersebut menyebabkan tingginya pergerakan air
laut atau perairan disekitarnya. Semakin besar tsunami, makin besar pula banjir
atau kerusakan yang terjadi saat menghantam pantai.
Kecepatan gelombang tsunami lebih besar dari gelombang normal pada umumnya,
yakni dapat melaju hingga 700 km/jam, hampir setara dengan laju pesawat
terbang. Kecepatan tersebut akan menurun saat gelombang tsunami memasuki lautan
dangkal, tetapi tinggi gelombang justru semakin bertambah. Tinggi gelombang
tsunami umumnya 50 sampai 100 meter dan menyebar ke segala arah. Selain itu,
ketinggian gelombang tsunami di pengaruhi juga oleh bentuk pantai dan
kedalamannya. Gempa bumi di dasar lautan sangat berpotensi untuk menciptakan
tsunami yang berbahaya bagi manusia.
Urutan Sebab-Akibat 2 :
Tsunami memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan
besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat tsunami tersebut menghantam
permukiman penduduk sehingga menyeret apa saja yang di laluinya. Oleh sebab
itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini.
Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua tsunami membentuk
gelombang besar. Selain itu, tidak semua letusan gunung merapi atau gempa yang
terjadi diikuti dengan tsunami. Cara untuk menanggulangi tsunami diantaranya
yaitu, melaksanakan evakuasi secara intensif, melaksanakan pengelolaan
pengungsi, membuka dan memulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau kota,
melakukan terus pencarian orang hilang dan pengumpulan jenazah, membuka jalur
logistik dan lakukan resuplay serta pendistribusian logistik yang diperlukan,
serta melakukan pembersihan kota yang hancur penuh puing dan lumpur.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada
tanggal 29 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar