Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 05 Mei 2017

PETIR DAN KILAT



Disusun Oleh: Dewi Aisah 

Pernyataan Umum
Petir dan kilat merupakan fenomena alam yang dapat kita lihat ketika cuaca sedang mendung ataupun hujan. Petir dan kilat merupakan gejala dari salah satu ilmu fisika yaitu listrik statis. Petir berasal dari pemuaian udara yang cepat akibat dilalui oleh loncatan bunga api listrik. Loncatan bunga api listrik yang lebih besar terjadi pada saat awan mendung atau sedang hujan. Petir terjadi pada saat mendung atau hujan dikarenakan pada saat itu, udara mengandung kadar air yang lebih tinggi dan menyebabkan daya isolasinya turun dan arus mudah mengalir.

Sebab-Akibat
Petir terjadi karena terdapat perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Awan akan bergerak terus menerus secara teratur, dan selama awan tersebut bergerak, awan akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi, sedangkan muatan positifnya berkumpul pada sisi lainnya. Apabila potensial antara awan dan bumi memiliki perbedaan yang cukup besar, maka muatan negatifnya akan terjadi perpindahan muatan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan.

Sebab-Akibat
Pada proses perpindahan ini, muatan negatif akan meleui medium yaitu udara. Pada saat muatan negatif mampu menembus ambang batas isolasi udara ini menyebabkan terjadinya ledakan suara. Karena ada awan yang bermuatan negatif maupun yang bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi anatara awan yang memiliki perbedaan mauatan.
Hal ini bisa dikatakan  bahwa petir merupakan loncatan muatan listrik antara awan dan bumi atau awan lainnya. Syarat terjadinya loncatan listrik dimulai dari gerakan angin ke atas yang ada di dalam awan Cumulus yang kuat. Kecepatan dari angin ini dilaporkan mencapai 150 km/jam. Kemudian di dalam awan, uap air berkondensaasi menjadi partikel air yang kecil dan stabil.

Sebab-Akibat
Apabila awan Cumulus berada apada ketinggian yang cukup tinggi, maka angin di dalam awan itu memiliki suhu dibawah 0 derajat celcius. Hal ini menyebabkan partikel air di dalam awan mengkristal menjadi es. Kemudian partikel-patrtikel es bergabung dan menjadi kumpulan es yang besar. Akibat adanya gaya gravitasi, kumpulan es itu kemudian jatuh ke permukaan bumi. Kumpulan es ini kemudian terpecah membentuk es-es yang lebih ringan dan kecil sehingga hal ini juga memecah struktur elektron yang ada di dalamnya.

Sebab-Akibat
Hal ini menyebabkan es yang lebih berat berada lapisan bawah awan dan memiliki muatan negatif. Sedangkan es yang lebih ringan tertiup angin yang ada di dalam awan ke lapisan atas awan dan memiliki muatan positif. Pada peristiwa ini, terjadi pengkutuban. Rata-rata setipa petir mempunyai 4 sampai 5 jalur utama akibat adanya ionisasi. Persiapan pelepasan elektron melalui jalur ini membutuhkan waktu sekitar 0,01 sekon. Setelah itu akan terjadi petir dengan waktu sekitar 0,0004 sekon. Sebelum terjadi petir selanjutnya, dibutuhkan waktu istirahat selama 0.03-0,05 sekon. Rata-rata kuat arus dalam petir sebesar 20 ribu apere

Sebab-Akibat
Ketika kita melihat kilatan cahaya di langit, akan terdapat jeda sebelum terdengar gemuruh suara. Hal ini disebababkan terjadi perbedaan antara kecepatan rambat cahaya yang sebesar 300 ribu m/s dan kecepatan rambat suara yang sebesar 340 m/s. Sehingga wajar saja ketika kilatan cahaya akan muncul terlebih dahulu sebelum suara gemuruhnya.
Sebuah sambaran petir menghasilkan energi yang sanagat besar, bisa mencapai 300 juta KW dengan besar tegangan listrik 125 juta KV dari rata-rata arus petir diatas 20.000 A. Pengaruh atau akibat yang ditimbulkan oleh petir :
Ø  Efek induksi, menyebabkan tidak berfungsinya peralatan maupun terjadinya kesalahan data.
Ø  Efek panas, menyebabkan terjadinya kebakaran.
Ø  Efek akustrik, menimbulkan gangguan pada gelombang radio seperti telepon, televisi atau yang lainnya.
Ø  Efek pada manusia atau hewan akan menyebabkan kerusakan bahkan kematian yang disebabkan besarnya arus petir.


 DAFTAR PUSTAKA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar