Disusun
Oleh : Tania Monita
Pernyataan umum
Pengangguran adalah salah satu fenomena sosial yang berhubungan dengan aspek ketenagakerjaan yang sudah menjadi permasalahan di masyarakat. Seperti sebuah penyakit kronis yang menyerang sisi kehidupan dalam bermasyarakat. Telah banyak cara dalam penanganan yang telah dilakukan, namun permasalahan ini tidak juga tuntas. Tidak hanya di Indonesia, masalah pengangguran ini sudah ditemukan hampir di semua negara. Setiap pemerintahan yang ada didunia, telah menjadikan masalah pengagguran menjadi agenda yang utama. Secara umum, banyak yang mengartikan bahwa pengangguran adalah orang dewasa yang tak bekerja, masih mencari pekerjaan, atau tidak mempunyai pekerjaan secara formal dan tidak memperoleh penghasilan.
Urutan
sebab akibat
Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Sebenarnya kesulitan lapangan
kerja ini disebabkan oleh 2 faktor utama, yaitu faktor pribadi dan faktor
sosial ekonomi. Berikut penjelasan dari tiap-tiap faktor.
1. Faktor
Pribadi
Dalam hal ini penyebab pengangguran bisa disebabkan oleh
kemalasan, cacat/udzur dan rendahnya pendidikan serta ketrampilan dari pekerja
itu sendiri. Penjelasannya sebagai berikut :
-Faktor kemalasan
Penganguran yang berasal dari kemalasan individu
sebenarnya sedikit.Namun, dalam sistem materialis dan politik sekularis, banyak
yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem penggajian yang tidak
layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin menjadi malas bekerja
karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi atau undian.
-Faktor cacat /uzur
Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan adalah
‘hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang cacat/uzur untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak.
-Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan
Saat ini sekitar 74% tenaga kerja Indonesia adalah mereka
yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan SMP. Dampak dari rendahnya pendidikan
ini adalah rendahnya keterampilan yang mereka milki. Belum lagi sistem
pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang dibutuhkan
dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi pengangguran
intelek.
2. Faktor
Sistem Sosial dan Ekonomi
Faktor ini merupakan penyebab utama meningkatnya
pengangguran di Indonesia, di antaranya:
· Ketimpangan
antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan
Tahun depan diperkiraan akan muncul pencari tenaga kerja
baru sekitar 1,8 juta orang, sedangkan yang bisa ditampung saat ini dalam
sektor formal hanya 29%. Sisanya di sektor informal atau menjadi pengangguran.
· Kebijakan
pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat
Banyak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada
rakyat dan menimbulkan pengangguran baru. Menurut Menteri Tenaga Kerja dan
Transportasi (Menakertrans), kenaikan BBM telah menambah jumlah pengangguran
sekitar 1 juta orang. Kebijakan Pemerintah yang lebih menekankan pada
pertumbuhan ekonomi, bukan pada pemerataan juga mengakibatkan banyak hal yang
tidak semestinya dan juga mengakibatkan pengangguran semakin bertambah.
Banyaknya pembukaan industri yang tidak memperhatikan dampak lingkungan juga
mengakibatkan pencemaran, sehingga mematikan lapangan kerja yang sudah ada.
· Pengembangan
sektor ekonomi non-real
Dalam sistem ekonomi kapitalis—memberikan kebebasan
secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian—muncul
transaksi yang menjadikan uang sebagai suatu barang yang mudah untuk di
perdagangkan yang di sebut sektor non-real. Seperti bursa efek dan saham
perbankan sistem ribawi maupun asuransi.Sektor ini tumbuh pesat. Nilai
transaksinya bahkan bisa mencapai 10 kali lipat daripada sektor
real.Pertumbuhan sector ini jauh lebih cepat daripada sektor real, sehingga
mendorong tingkat perubahan harga aset sehingga menyebabkan turunnya produksi
dan investasi di sektor real. Akibatnya, hal itu mendorong kebangkrutan perusahan
dan PHK serta pengangguran.Inilah penyebab utama krisis ekonomi dan moneter di
Indonesia yang terjadi sejak tahun 1997. Peningkatan sektor non-real juga
mengakibatkan harta beredar hanya di sekelompok orang tertentu dan tidak
memilki konstribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaan.
· Banyaknya
tenaga kerja wanita
Jumlah wanita pekerja pada tahun 1998 ada sekitar 39,2
juta. Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan jumlah tenaga
kerja wanita ini mengakibatkan persaingan pencari kerja antara wanita dan
laki-laki. Akan tetapi, dalam sistem kapitalis, untuk efesiensi biaya biasanya
yang diutamakan adalah wanita karena mereka mudah diatur dan tidak banyak
menuntut, termasuk dalam masalah gaji. Kondisi ini mengakibatkan banyaknya
pengangguran di pihak laki-laki.
Akibat munculnya pengangguran tersebut maka dapat
menimbulkan berbagai macam persoalan sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Orang
yang tak mempunyai mata pencaharian juga tidak bisa mendapat penghasilan dan
yang tak berpenghasilan tak dapat membelanjakan uang dalam membeli barang untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Jika jumlah penganggur sangat banyak maka akan timbul
kekacauan sosial, jika jumlah gelandangan semakin meningkat pesat maka tingkat
kriminalitas semakin tinggi. Dan juga akan terjadi kesenjangan sosial.
Berdasarkan semua uraian tadi maka sudah sangat jelas
bahwa pengangguran adalah permasalahan besar yang harus segera diselesaikan
serta memiliki solusi yang cukup ampuh agar tingkat pengangguran semakin
berkurang. Langkah yang nyata untuk bisa ditempuh yaitu dengan memperbaiki
keadaan lapangan kerja.Dengan semakin baiknya keadaan lapangan kerja maka
kekerasan sosial yang disebabkan oleh pengangguran dapat diatasi atau
setidaknya berkurang. Disamping itu, pemerintah harus memperbaiki lulusan
sarjana yang dihasilkan dan juga disesuaikan dengan kebutuhan pasar akantenaga
kerja. Langkah yang baik lagi, jika kita dapat memberikan keterampilan yang
memadai untuk mereka yang masih bekerja sehingga mampu menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri nantinya.
Semua langkah tersebut harus segera kita laksanakan agar
dapat memecahkan masalah pengangguran yang tak kunjung terselesaikan.
Permasalahan ini bukanlah masalah pemerintah saja, namun ini suatu permasalahan
yang memang sudah menjamur di kehidupan masyarakat. Sehingga masyarakatpun juga
harus ikut ambil peran dalam menangani masalah pengangguran ini.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar