Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 04 Mei 2017

PELANGI

Disusun oleh : Cucu Cunarisah




Pernyataan umum : Pelangi adalah salah satu fenomena optik yang terjadi secara alamiah dalam atmosfer bumi. Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi dianggap sebagai gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan.  Pelangi mempunyai beberapa bentuk, diantaranya : Classic Rainbows, Circular Rainbows, Secondary Rainbows, Red Rainbows, Sundogs. Fogbows, Waterfall Rainbows, Fire Rainbows, Moonbows. Warna-warna pelangi beraneka macam yaitu, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan violet.
Urutan Sebab-akibat : Proses terjadinya pelangi bermula dari ketika cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan yang kemudian dibelokkan atau dibiaskan menuju ke arah tetes hujan tersebut, yang memisahkan cahaya putih menjadi sebuah warna spektrum. Hal ini dinamakan proses disperse cahaya, yaitu pembiasan cahaya (dari hasil transmisi cahaya) yang mengkonversikan cahaya monokromatis (satu warna berupa cahaya putih matahari) menjadi polikromatis (spektrum yang dibentuk pelangi). Warna-warna yang terpisah memantul dibelakang tetes hujan dan memisah lebih banyak lagi saat meniggalkannya. Akibatnya, cahaya tampak melengkung menjadi kurva warna. Tiap warna dibelokkan pada sudut yang berbeda. Tetesan air B yang memiliki panjang gelombang terpendek dan frekuensi tertinggi dibengkokkan yang paling awal memberikan warna ungu dan terdapat di bagian kurva. Cahaya matahari yang memiliki panjang gelombang terpanjang dan frekuensi terendah dibengkokkan yang paling akhir oleh tetesan air sampai ke mata kita yang menghasilkan warna merah yang terdapat pada bagian luar. Warna merah dan ungu tidak saling bertemu, warna merah berada di paling ujung pada pelangi dan warna ungu berada di paling bawah pada pelangi.
Urutan Sebab-akibat : Proses terjadinya pelangi ini pertama kali diamati oleh Sir Isaac Newton (Inggris) pada abad ke-17 melalui percobaannya, Newton menemukan bahwa cahaya putih matahari sebenarnya merupakan campuran dari cahaya berbagai warna. Ia menyorotkan sedikit sinar matahari melalui sebuah prisma kaca berbentuk segitiga dalam sebuah ruang gelap. Bentuk prisma tersebut membuat berkas sinarnya membelok dan kemudian memisah menjadi suatu pita cahaya yang lebar. Di dalam pita, Newton melihat spektrum, dari pola disperse yang di bentuk. Spektrum warna ini adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.Cahaya bergerak dalam bentuk gelombang karena sifatnya yang memiliki dualisma gelombang partikel (pada saat tertentu bisa bersifat gelombang dan partikel). Panjang gelombang yang dimiliki akan menentukan warna pada cahaya. Pelangi dan efek cahaya lain di langit disebabkan oleh cahaya yang membias menjauhi garis normal pada partikel.Faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya pelangi antara lain : hujan dan cahaya matahari yang mendispersikan cahaya monokromatis dari matahari menjadi warna-warna polikromatis yang indah. Selain itu posisi pengamat juga akan mempengaruhi terlihat atau tidaknya sebuah pelangi. Posisi pengamat harus berada diantara cahaya matahari dan tetesan air.                 
Ada dua hal yang menyebabkan daerah terang pelangi terlihat lebih cerah dibandingkan daerah lainnya yaitu :
Ø  Cahaya matahari yang masuk ke tetesan air hujan yang menimbulkan pelangi pertama mempunyai intensitas cahaya matahari yang paling besar.
Ø  Pada proses pembentukan pelangi pertama, saat berada dalam tetesan air hujan, cahaya matahari hanya mengalami satu kali proses pemantulan cahaya, sehingga energi yang terserap oleh tetesan air hujan masih cukup banyak.
Untuk melihat pelangi utuh satu lingkaran, maka kita harus berdiri di tempat yang lebih tinggi. Pernyataan ini benar bahwa pelangi berbentuk lingkaran, bukan seperti parabola yang sering dianggap sebagian orang. Ditanah, kita hanya dapat melihat  pelangi setengah lingkaran. Jika berada di pesawat terbang maka kita bisa melihat pelangi satu lingkaran utuh.



Daftar pustaka :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar