TEKS
EKSPLANASI KOMPLEKS
GERHANA
MATAHARI
Disusun oleh : Fla Ezra Lingga
Pernyataan
Umum :
Gerhana
adalah fenomena astronomi yang terjadi sebuah benda angkasa bergerak ke dalam
bayangan sebuah benda angkasa lain.Gerhana matahari merupakan peristiwa jatuhnya
bayang-bayang bulan ke permukaan bumi akibat terhalangnya sinar matahari menuju
bumi oleh bulan.
Urutan Sebab-Akibat :
Gerhana
matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari
sehingga menghalangi sebagian atau seluruh cahaya matahari. Walaupun bulan
berukuran lebih kecil, bulan mampu menghalangi cahaya matahari karena bulan
lebih dekat dari bumi (jarak rata-rata 384.400 km) dibanding jarak matahari ke
bumi (jarak rata-rata 149.680.000 km).
Kondisi
ini terjadi jika matahari-bulan-bumi berada dalam satu garis lurus serta bulan
terletak di sekitar titik potong antara bidang edar bulan mengelilingi bumi dan
bidang edar bumi mengelilingi matahari.
Perubahan ukuran piringan bulan dan matahari itu terjadi akibat lintasan
bumi mengelilingi matahari dan lintasan bulan mengelilingi bumi yang sama-sama
berbentuk elips. Lintasan elips pulalah yang membuat jarak matahari-bumi dan
jarak bulan-bumi berubah secara periodik.
Pada
saat jarak matahari-bumi ( aphelion ) mencapai maksimum sejauh 152,1 juta
kilometer, radius piringan matahari berukuran 944 detik busur (1 detik busur =
1/3.600 derajat). Adapun pada jarak terdekat bumi-matahari ( perihelion )
sejauh 147,1 juta km, radius piringan matahari mencapai 976 detik busur.
Sementara
itu, jarak bulan-bumi pada titik terjauhnya ( apogee ) pada jarak 405.500 km
memiliki radius piringan bulan sebesar 882 detik busur. Adapun pada titik
terdekatnya antara bulan-bumi sejauh 363.300 km, radius piringan bulan mencapai
1.006 detik busur. Bayang-bayang bulan yang jatuh ke permukaan bumi memiliki
dua bagian, yaitu bayangan inti ( umbra ) dan bayangan tambahan ( penumbra ).
Penduduk bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan melihat matahari karena
seluruh sumber cahayanya ditutupi bulan. Adapun jika berada di daerah yang
dilalui penumbra , mereka masih dapat melihat sebagian sinar matahari. Gerhana matahari dapat dibagi menjadi empat
jenis yaitu:
1. Gerhana
total, terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup
sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih
besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan
sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan
Bumi-Matahari.
2. Gerhana
sebagian, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari
piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
3. Gerhana
cincin, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian
dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan
lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di
depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh
piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan
Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang
bercahaya.
4. Gerhana
hibrida, bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di
permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada
titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
5. Gerhana
matahari tidak hanya sekedar membuat langit menjadi gelap namun juga memiliki
pengaruh pada bumi salah satunya menurut hasil penelitian berpengaruh terhadap
arah angin di bumi.
Para
ilmuwan menggunkan teknologi resolusi tinggi untuk dapat melihat efek yang
ditimbulkan gerhana matahari terhadap kecepatan arah angin dari 121 stasiun
cuaca di selatan Inggris sejak 1999.
Seperti dikutip
Earthsky, hasil penelitian menggunkan teknologi resolusi tinggi itu menunjukan,
gerhana matahari menyebabkan angin yang bergerak di wilayah bebas awan turun
0,7 meter per detik dan arah angin berubah drastis. Selain itu, suhu juga turun
sekira satu derajat celcius.
Menurut
Dokter Spesialis Mata Bayu Sasangko melihat langsung Gerhana Matahari dapat
menimbulkan beberapa efek kerusakan pada mata yang disebut solar eclips
retinopathy . Gejalanya, adanya titik hitam atau bulatan hitam di tengah di
penglihatan.
Kondisi
ini bisa mengakibatkan kerusakan permanen atau sementara. Hal ini akan membuat
pandangan kabur dan bisa bertahan selama 1 bulan hingga beberapa tahun.
Saat
terjadi gerhana matahari total, seluruh cahaya matahari akan tertutup oleh
bayangan bulan. Kondisi tersebut biasanya akan berlangsung beberapa menit
sebelum cahaya matahari kembali terlihat. Kondisi tersebut kadang sering
disalah artikan bahwa selama tersebut akan aman menatap langsung ke pemandangan
yang indah tersebut.
Namun,
ternyata lamanya dan cara matahari tampil kembali di setiap daerah
berbeda-beda. Waktu pun berbeda-beda. Akibatnya mata yang tidak siap untuk
menerima cahaya matahari akan mendapatkan paparan sinar secara mendadak. Hal
ini akan dapat membuat mata buta.
Supaya
aman dalam mengamati gerhana matahari, ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Cara Aman Melihat
Gerhana Matahari
Menggunakan
Topeng Las Atau Film Bekas.
Untuk
dapat melihat gerhana matahari dengan aman, dapat dipergunakan topeng las yang
cukup gelap. Cara lain adalah menggunakan film bekas yang ditumpuk selama
beberapa lembar. Carilah yang berwarna hitam. Jangan menggunakan yang terang.
Lebih baik yang terbakar karena terkena cahaya langsung sebelum dipakai untuk
foto. Kaca
mata tidak dianjurkan karena cahaya yang dapat lewat masih cukup tinggi,
sehingga tidak aman untuk mata. Gunakan film bekas ronsen atau x-ray jika tidak
memiliki film bekas. Lakukan uji
coba dengan melihat matahari melalui film sebelum dipergunakan. Matahari harus
tampak redup untuk dapat digunakan dengan aman saat melakukan pengamatan.
Merekam
Dengan Kamera.
Dengan
merekam secara life ke gerhana juga merupakan salah satu cara yang aman.
Kemampuan kamera untuk memancarkan cahaya sangat terbatas dibandingkan dengan matahari.
Dengan merekamnya dan disambungkan ke TV atau dapat juga melihatnya melalui
layar monitor kamera cukup aman untuk dilakukan.
Jangam
Merekam Dengan Handphone.
Merekam
dengan handphone hanya dapat dilakukan jika menggunakan tripot yang sudah
dipasang sebelum gerhana matahari terjadi. Mencoba untuk mengfokuskan atau
mencari posisi rekam ke arah matahari saat terjadi gerhana total akan sangat
berbahaya. Hal ini berbeda dengan gerhana parsial.
DAFTAR
PUSTAKA
Diakses pada tanggal 9 April 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar